9. Kau Tidak Mencintaiku

881 58 11
                                    

Disclaimer: Naruto belongs only to Masashi Kishimoto
.
.
.
.
.


Kegelisahan jelas terbaca dari raut wajah Hinata sejak ia menerima telepon dari orang itu. Firasat-firasat buruk terlintas di pikirannya. Pasalnya Kabuto, dokter pribadi sang suami tak pernah sekalipun menelepon Hinata. Memang tak banyak yang dikatakan dokter itu di telepon tadi. Ia hanya menyuruh Hinata untuk bertemu dan membahas tentang kondisi suaminya. Ia langsung bergegas menuju alamat yang diinstruksikan Kabuto melalui pesan singkat.

Hinata tiba di tempat yang dituju, sebuah gedung yang bertuliskan 'Konoha Hospital'. Salah satu rumah sakit terbaik di negeri matahari terbit ini. Hatinya kian bergemuruh apalagi melihat lokasi yang ia tuju saat ini. Pikiran negatif tentang kondisi sang suami semakin menguat.

Hinata tak peduli apapun selain bertemu dengan Kabuto. Beberapa pasang mata yang melihat aneh kearah wanita berambut indigo yang berjalan tergesa-gesa bahkan menabrak beberapa orang yang sedang berjalan di lorong rumah sakit.

Hinata memang belum mengetahui pasti apa yang terjadi. Firasat buruk yang ia rasakan mengenai sang suami begitu menguasai akalnya. Langkahnya pun terhenti di sebuah pintu bertuliskan dr. Kabuto. Langsung saja ia memutar kenop pintu itu dan masuk. Ia sama sekali melupakan etika untuk mengetuk pintu atau mengucapkan salam, yang ada hanya segera bertemu Kabuto dan meminta penjelasan.

"Kabuto-sensei!"

"Hinata-san kau sudah datang?" Kabuto terkejut mendapati Hinata yang tiba-tiba masuk dalam ruangannya.

"Kabuto-sensei apa yang terjadi? Suamiku baik-baik saja kan? Di mana Kakashi-san aku ingin bertemu?"

"Hinata-san tenangkan dirimu. Duduklah" Kabuto menunjuk kursi di depan mejanya. "Ini silahkan diminum maaf hanya ada air mineral. Jika kau ingin yang lain aku bisa pesankan" tawar Kabuto.

"Tidak, terima kasih sensei. Ini sudah cukup. Maaf atas sikapku barusan" Hinata mencoba mengatur nafasnya, perlahan ia mulai bisa tenang.

"Tunggulah sebentar, ada seorang lagi yang aku undang kemari untuk membicarakan kondisi Kakashi" Hinata penasaran siapa sosok yang akan hadir nanti. Apalagi sosok itu juga harus mengetahui perihal kondisi sang suami.

TOK TOK TOK

"Ah kurasa itu dia, masuklah!" Ujar Kabuto

Hinata terkejut melihat pria tinggi tegap yang berdiri di ambang pintu. Ekspresi yang sama pun tergurat di wajah pria itu saat melihat Hinata.

"Naruto-kun?"

"Hinata? Kau di sini?"

Safir dan amethys itu saling menatap satu sama lain, lalu menatap Kabuto menuntut penjelasan tentang situasi saat ini.

•●🔴●•


Naruto duduk bersebelahan dengan Hinata berhadapan dengan Kabuto. Suasana hening dan sedikit tegang saat Kabuto akan memulai penjelasannya.

"Hinata, Naruto, sebenarnya Kakashi mengidap sirosis hati"

"Si-ro-sis Hati?" Naruto mengeja tiap kata yang terdengar asing baginya.

"Ya, Sirosis hati adalah penyakit hati kronis yang mengakibatkan rusaknya sel-sel di dalam hati. Kondisi di mana hati secara perlahan-lahan mengalami kerusakan sel-sel dan jaringan hati yang kemudian berubah menjadi jaringan parut sehingga fungsi hati semakin lama akan semakin menurun". Jelas Kabuto.

"A-apa itu penyakit serius?" Tanya Hinata. Sebenarnya ia takut mendengar jawaban dari pertanyaannya melihat raut ketegangan di wajah Kabuto.

Kabuto mengangguk sebagai jawaban atas pertanyaan Hinata. Ia sendiripun merasa sulit mengatakan kenyataan pahit ini. Mengingat ia dan Kakashi bersahabat sejak lama bahkan sudah seperti saudara baginya.

Un(Faithfull)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang