JEDUG... JEDUG
Suara musik Dj menggema diseluruh sudut ruangan. Lampu kelip remang-remang mengisi gelapnya ruang.
TAKK...
seorang cowok meletakan keras gelas kaca yang isinya telah ia teguk habis. Disamping cowok itu duduk cowok berkemeja hitam dengan tangan kanannya sibuk bermain ponsel.
"cck, ngapain lo kesini kalo cuman numpang duduk." sindirnya kepada cowok berkemeja hitam itu. Namun yang disindir masih tetap sibuk tanpa memperdulikan seseorang disebelahnya.
setelah itu ia berdiri sembari memasukkan ponselnya ke saku celana.
"gue cabut,"
"cepet banget? minum dulu lah. have fun dong."
"gue ada perlu," ucap singkat cowok berkemeja hitam itu dan langsung pergi meninggalkan Bar. Dengan cepat ia menuju parkiran dan mengemudikan kendaraannya menuju suatu tempat.
pukul 01.00 malam, mobilnya putihnya berhenti di dekat sebuah gudang. tak lama kemudian, seseorang mengetuk kaca mobilnya.
DOK.. DOK.. DOK..
itu dia, seseorang yang ia tunggu. tanpa basa-basi ia membuka sedikit kaca jendelanya dan menerima amplop coklat yang berisikan lembaran A4 tersebut.
sebelum benar-benar menerimanya, ia mengecek isi kelengkapan data yang ia minta dan yah, sepertinya orang bawahan papa nya ini memang benar-benar teliti. ia tersenyum menang.
ia menganggukan kepalanya sedikit kepada pria paruhbaya itu seperti berterima kasih dan menutup kacanya rapat-rapat dan melajukan mobilnya cepat meninggalkan tempat itu.
🍀🍀🍀
langkah kakinya berjalan melewati pagar besi. Hari ini adalah hari pertama masuk kuliah setelah liburan semester.
"Alina!!!"
gadis berambut sebahu itu menoleh kebelakang. Ia melihat sobat karib nya Oliv berlari kearahnya sambil membawa selembar poster A3
"wah gila sih, lo harus ikut nih lomba." Oliv menunjukan poster yang ia bawa ditanganya.
"baru juga masuk, skip dulu ah," balasnya sedikit menjauhkan tangannya yang membawa botol tupperware.
"makanya lihat dulu. hadianya beasiswa ke jepang. lumayan." Alina tertarik, ia meminum sedikit tehnya dan melihat poster itu sembari berjalan. namun hal tak terduga menimpa dirinya. ia menabrak seseorang yang berjalan melintas didepannya.
BRUGGHH...
"aaaww" pekik gadis rambut coklat terkejut. kemeja putihnya basah karena air teh hingga membuat kulitnya sedikit terekspose.
Baik Alina maupun Oliv sangat terkejut. Kejadian ini menarik perhatian mahasiswa yang kebetulan berlalu lalang disebelahnya.
"MANA MATA LO!"
Reflek Alin melepas jaketnya untuk menutupi kemeja gadis yang sepertinya bukan dari jurusannya. gadis itu merebut jaket ditangan Alina untuk mengelap seragamnnya yang terkena air teh.
"maaf gue gak lihat."
"Gak lihat gimana? lo buta?! " Cerca gadis berambut coklat
Alina menggenggam erat tangan Oliv yang berdiri disebelahnya. Oliv tau Sahabatnya ini sedang menahan sesuatu di dadanya. Oliv melirik sahabatnya itu khawatir namun kekhawatiran Oliv sedikit berkurang setelah mendengar suara helaan nafas sebelum melihat Alina tersenyum kemudian.
KAMU SEDANG MEMBACA
ABNORMAL (ON GOING)
Novela JuvenilSetelah kepergian ibunya 10 tahun yang lalu, Alina Salsabilla memiliki rasa trauma ketakutan besar tentang kepergian ibunya dimana ia akan terkejut, menangis hingga tak sadarkan diri. Hal ini lah menjadi alasan, bahwa dalam kondisi apapun ia harus t...