🍀PROLOG🍀

145 14 1
                                    

10 tahun silam

Awan hitam menyibak langit cerah dan menutupi matahari. Angin kencang disertai daun yang gugur, membuat suasana semakin gelap. Halaman yang tadinya berwarna hijau kini kotor karena daun yang saling berguguran.

Seorang gadis berumur sekitar 6 tahun terbaring lemas diatas Kasur berwarna putih. Ia terbaring disalah satu kamar rumah sakit ditemani dengan neneknya. Mata sayu itu melihat ibah cucunya yang masih terpejam sejak dua jam yang lalu. Ia menyeka air mata yang tiba-tiba menetes dari matanya. Wanita paruh baya itu teringat apa yang telah terjadi beberapa jam yang sebelum Alina pingsan seperti saat ini.

"eyang akan menjaga alina, sayang." Ucapnya pelan.Tangannya bergerak mengusap surai rambut gadis itu kemudian ia berjalan perlahan menuju meja dokter.

"Alina memiliki imun yang lemah untuk mendengar ataupun menangkap berita yang akan membuatnya terkejut, bu. Hal ini juga akan berpengaruh pada kesehatan jantung nya."

Ia mengamati dan mendengar betul apa yang dikatakan dokter wanita itu. Kejadian ini sungguh diluar dugaannya, Lusi tidak bisa melakukan apa-apa selain menyelamatkan kedua cucunya, Daffa dan Alina. "bagaimana saya bisa mencegah hal ini?"

Dokter wanita itu melihat gelinang air mata di kelopak wanita baya itu. Kemudian tangan kanannya bergerak mengambil secarik kertas dan menuliskan sesuatu disana.

"beri asupan yang baik dan perhatian lebih kepada Alina."

"Minggu depan, saya sarankan Alina dibawa ke psikologis anak. Hal ini bisa mengurangi rasa traumanya setelah kejadian itu. Saya beri alamatnya," dokter wanita itu meyodorkan kertas yang sempat ia tulis tadi kepada Lusi. Ia menerima kertas itu dan menyimpannya untuk Alina. 

Hari ini adalah awal untuk gadis kecil itu memulai. 




hai, hai, hai...

story baru dari di awal tahun. prolognya dulu ya, semoga selesainya cepat. 

terima kasih yang udah baca :)


ig : nochachu


salam, 🖤

ABNORMAL (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang