Capter 2

103 20 11
                                    

Rain yg sudah pulang dari sekolah. Sekarang dia  berada di rumahnya, tampa mengucapkan salam karena pikirannya yang lagi kacau.

dia langsung masuk menuju kamarnya yg ada di lantai atas dan mengganti pakaian biasa.

rain berjalan menuju balkon kamarnya dan duduk termenung sambil menatap senja di sore hari.

~~~~~~~~~

Raina Apriliana Putri pov

Yoga seandainya lo tau kalo gue suka lo dari dulu, tapi kenapa sih lo gak pernah peka sama perasaan gue? Kalo gue bisa milih gue gak mau suka sama lo, tapi hati gue yang milih Ga, kenapa hati gue memilih mencintai lo Ga? Karena mungkin itu sudah menjadi takdir gue yang mencintai tanpa mendapatkan balasan dari lo Ga. Yaps gue tau gue gak pantes buat lo, gue gak cantik dan gue hanyalah cewek yang penyakitan. lirih rain sambil menangis

Senja mulai menghilang dari langit sore dan rain pun masuk ke dalam kamarnya dan menjatuhkan tubuhnya ke tempat tidur sambil berbaring dan menatap langit-langit kamarnya.

Tiba - tiba ada suara ketukan pintu Tok... Tok... Tok..

"Rain, mamah boleh masuk engga?"tanya nita.

"Iya boleh mah." jawabrain tetapi tidak mengubah posisinya yang sedang berbaring menatap langit-langit.

Kemudian Nita masuk kamar rain dan duduk di samping rain. "Rain kamu gak papa kan? Kalo ada masalah cerita sama mamah yaa."

"E... Enggak papa ko mah." elak rain

"Jangan bohong sama mamah rain, mamah tau kamu lagi ada masalah, cerita sama mamah jangan mendam masalah kamu sendiri."

"Iii... Iya mah rain ada masalah, tentang perasaan rain yang gak pernah terbalas sama yoga mah, kenapa sih mah yoga gak pernah peka sama perasaan rain? Jujur rain cape mah udah menanti dia selama 3tahun. Kenapa dia ga pernah tau perasaan Rain mah? Padahal kita bersahabat dari smp. Apakah penantian Rain akan berbuah manis mah? Sedangkan kata dokter penyakit rain sudah tambah parah." Keluh rain sambil menangis di pelukan mamahnya

Nita memeluk anak bungsunya dengan sedih sambil mengelus Puncak kepalanya, bagaimana tidak sedih anak bungsunya berbicara masalah penyakitnya yang jelas membuatnya sangat sedih.

"Sayang mungkin Yoga belum sadar akan hal itu, jangan pernah cape menunggu seseorang yang kamu sayang. Jika Yoga itu jodoh kamu, pasti PENANTIAN kamu selama ini akan berbuah manis Rain. Sayang mamah mohon jangan bahas soal penyakit kamu,  mamah yakin kamu pasti bisa sembuh." ucap Nita menenangkan.

"Udah jangan menangis sayang, nanti mamah ikut nangis loh." canda Nita sambil menenangkan.

"Udah yu makan, kakak sama papah kamu udah nunggu kamu untuk makan malam." tawar nita.

"Iya mah aku gak nangis ko." ucap rain sambil tersenyum.

" yu mah aku juga udah laper banget nih gara - gara nangis gajelas ini." canda rain.

Rain dan mamahnya menuruni anak tangga dan menuju meja makan untuk makan malam bersama. Makan bersamapun dimulai dan di hiasi canda tawa. Setelah selasai makan malam rain langsung menuju kamarnya dan menonton drakor sampai - sampai dia ketiduran. 

PenantianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang