"Daniel!" Seorang wanita paruh baya memanggil Daniel dari kejauhan.
"Bunda Ana?" Daniel sibuk mencari keberadaan Bunda Ana.
Bunda Ana adalah ibu panti yang merawat Daniel sejak kejadian 12 tahun yang lalu. Ya, semenjak kecelakaan yang terjadi pada keluar Daniel.
"Ya Allah Daniel, kamu tau ga Bunda nyariin dari tadi". Kecemasan Bunda Ana jelas tercetak di raut wajahnya. "Maaf Bun, tadi Daniel ke taman hehe.."
"Ekhem". Dehaman itu menyadarkan ibu dam anak yang sedang berbincang.
"Oh siapa dia Daniel?". Rasa penasaran Bunda Ana. "Ah ya, dia Marsya Bun"
"Hai marsya sya Bunda Ana, mamahnya Daniel". Bunda Ana mengulurkan tangannya, Marsya pun menjabat tangan Bunda Ana "Sya marsya tante" jawab Marsya dengan senyum manisnya.
"Oh ya Daniel thanks untuk tadi udh jyelamatin gue, sya permisi tante, Daniel" pamit Marsya dengan sopannya.
"Hm.."balas Daniel dengan cueknya.
•••
Daniel dan Bunda Ana sudah sampai di panti tercinta. Panti yang menampung Daniel, panti yang menjadi tempat teduh Daniel.
Daniel sudah masuk ke kamarnya. Jangan salah walaupun Daniel buta, dia sudah hafal setiap sudut panti ini.
"Gimana muka dia? Wangi badannya sangatlah harum pasti dia cantik" gumam Daniel.
_________________________________________
Hay gaes itu dia part ketiga
Jangan lupa voye+comen ya :)Dan
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Dalam Gelap
Teen FictionCerita ini terinspirasi dari komik "FLAWLES" Ini bukan cerita tentang seorang Bad Boy Ini cerita tentang seorang lelaki yang memiliki kekurangan dalam indera penglihat tetapi dia memiliki indera pendengaran yang sngat tajam. Dia mencintai seseoran...