Cinta Dalam Gelap

TWO

"Mftmftghhh". Ucapnya tidak jelas.

Dia menendang orang yang membekapnya hingga yang bekapan itu terlepas.

"TOLONGG!!". Teriak perempuan tersebut.

Di sisi lain Daniel sedang mencari cara agar bisa menolong perempuan tersebut.

Ide cemerlang pun muncul di otak pintarnya.

Dia tersenyum devil.

Dia melangkah menuju keributan tersebut. "WAAAS..". Teriak Daniel.

"Heh anak bau kencur ngapain lo teriak bego?". Ucap salah satu preman tersebut.

"Bang bang tau kagak?". Tanya Daniel pada preman tersebut.

"Belumlah lah goblok, kan belum lo kasih tau".

"Oh iya ya bang" jawab Daniel sambil menggaruk tengkuknya yaang tidak gatal. "Bang gue tadi ketemu bencong". Lanjut Daniel.

"Terus?". Ucap preman itu serempak.

"Katanya tuh bencong nyari preman baut dijadiim suami bang. Mungkin mereka nyari abang, mending abang kabur sekarang dari pada ketangkep duluan". Daniel menjelaskan panjang lebar.

"Serius lo?"

"He'eh"

"Bos mending kita kabur, ogah gua jafi suami tuh bencong kaleng". Saran anak buah kepada bosnya.

"Cus cas cua lalalala yuk yak yuk kabur cin". Gemulainya gaya sang pemimpin preman. Membuat perempuan tersebut membelalakkan matanya.

•••

Ketika preman tersebut pergi perempuam tersebut mendekati pria tampan yang menolongnya tadi.

"Makasih" dia menjulurkan tangannya "Nama lo siapa?" Lanjutnya.

"Hm, perlu?" jawab Daniel dengan acuh tak acuh.

"Hehe..perlu atuh mas" cengirnya "Ya seenggaknya lo jabat lah tangan gue, pegel bego!".

"Oh lo jabat tangan?Sorry gue ga liat" Daniel menggaruk tengkuknya lalu menjabat tangan perempuan itu.

"Daniel" sambil menampilkan senyum termanisnya.

"Oh, gue Marsya"

Ya mereka masih berjabat tangan hingga ada suara.

DUARR!!

Mereka melepas jabatan itu karena huja mulai turun.

Mereka memutuskan menepi.

"Daniel"