Pulang sekolah Putri langsung memasuki kamarnya yang terletak di lantai dua. Ia langsung merebahkan tubuhnya yang terasa pegal karena berjalan kaki dari sekolahnya sampai rumah, ia lupa membawa uang dan mobilnya masuk bengkel tadi pagi. Ia ingin meminta bantuan pada Vita untuk mengantarkannya pulang namun, Vita mempunyai urusan yang mendadak, tiba tiba ia teringat percakapannya minggu lalu dengan sahabatnya itu, yang menyarankan dia untuk bertanya secara langsung kepada kedua orang tuanya, namun ia tidak memiliki keberanian sehesar itu.
Lama putri memejamkan matanya sampai suara pintu terbuka membuatnya membuka mata.
"Sayang." Ucap wanita paruh baya saat memasuki kamar anaknya
"Mm." Gumam Putri
"Antar bunda ke mall, kamu juga siapa tau ingin beli kebutuhan kamu." Ujar Rosa bundanya.
"Jam berapa bun, Putri masih lemes kalau sekarang, soalnya tadi Pulang sekolah Putri berjalan kaki." Gumamnya
"Loh kok jalan kaki, emang mobil kamu kemana." Ujar Rosa bundanya itu
"Mobil Putri masuk bengkel, remnya blong."
"Terus kenapa gak telpon Bunda atau kang Asep, buat minta jemput."
"Putri lupa bawa uang buat beli pulsa.hehe."
"Ck.kamu ini ya, ada ada saja." gumam Rosa menggelengkan kepala.
"Yasudah, kalau kamu cape, nanti sore saja belanjanya." Ucap Rosa
"Ok bun."
"Kamu istirahat ya sayang, dan jangan lupa ganti baju dulu, kalo mau tidur." Ujar Rosa
"Mm iya bun." Gumam Putri kembali memejamkan matanya.
"Ck." Rosa menggelengkan kepalanya melihat anak semata wayangnya yang kembali tidur tanpa mengganti pakaiannya.
Saat mendengar suara pintu tertutup Putri membuka matanya, dengan malas malasan ia berjalan menuju kamar mandi dengan membawa pakaian biasa.
****
Sedangkan dikeluarga Stewart tengah berkumpul diruang tengah membicarakan seorang wanita.
"Aditya Gimana, kamu udah ketemu sama Putri belum." Ujar Resti Ditengah tengah obrolan tentang kehidupan Anaknya yang kuliah diluar negri.
"Udah mam." Jawabnya
"Gimana menurut kamu, dia makin cantikan." Ujar Resti melihat kearah suaminya dan tersenyum
Sangat cantik, sehingga Aditya ingin cepat cepat memilikinya.
"Biasa aja, masih sama seperti tahun tahun sebelumnya." Ujar Aditya sangat berbeda dengan hatinya yang ingin cepat mengikat gadisnya.
"Kamu harus jaga Putri ya Dit, bagaimana pun dia adalah calon istri kamu ." Ucap Resti dengan mata teduhnya.
"Pasti mam, Adit akan menjaganya." Ujar Aditya Mantap.
"Mama, sama Papa percaya sama kamu." Ujar Resti
Lama Adit menatap wanita yang dicintainya. Wanita tangguh yang selalu memberikan motivasi untuknya. Wanita tangguh yang tidak pernah mengeluh ketika merawatnya apalagi sampai memukulnya ketika ia nakal. Wanita hebat yang selalu mencubit pipinya dengan sayang ketika ia melakukan sebuah kesalah.
"Kamu udah bertemu sama Om Farhan Dit." Ujar Padil yang sedari tadi berdiam diri menyaksikan kedua orang yang ia sayangi tengah berbicara serius.
"Rencananya Adit akan menemui om Farhan besok lusa Pah." Jawabnya yang membuat kedua orang tuanya mengangguk paham.
KAMU SEDANG MEMBACA
Posessive Teacher (ON GOING)
RomanceDua orang yang saling terikat karena sebuah perjodohan, lebih tepatnya karena suatu obsesi yang membuatnya harus berada dalam kungkungan gurunya sendiri, laki laki yang mulai tertarik kepadanya sejak dia berumur 7 tahun, pewaris kekayaan SC Stewart...