Joy pov
Aku berjalan kerumahku, kulihat mobil yang asing terparkir dirumahku.
Aku berjalan membuka pintu dan kulihat diruang tamu orang tuaku dan kedua orang paruh baya. Bukankah itu orang tua Sehun untuk apa mereka kesini.
Apa ingin memarahinya, karena membuat anaknya muak. Aku harus bersikap manis seolah aku gadis polos mengambil sedikit hati calon mertua boleh juga
"Joy duduk sini" ucap ayahku, sebagai anak yang baik tentu Joy tidak menurut
"maaf ayah aku lelah" ucapku namun nampaknya Ny Park yang terhormat menatapku tajam akhirnya dengan berat hati aku menurut
"maafkan anak kami" ucap Ny Park yang terhormat
"tidak apa-apa pasti dia lelah pulang kuliah" ucap Ny Oh ibu dari Oh Sehun
Ya betul sekali aku lelah lahir batin, anakmu membuatku lelah. Bolehkan aku memiliki anakmu dan mencuri hatinya.
"kita langsung berbicara langsung intinya" ucap Tn Oh
"baiklah" ucap ayahku disertai anggukan oleh Ny Park yang terhormat.
"kita disini ingin menepati janji kita, untuk menikahkan kamu dengan Sehun" ucap Ny Oh dengan senyuman lembut, aku iri dengan Sehun mempunyai ibu yang lembut.
Tunggu tadi dia bilang akan menikahkanku dengan Sehun, bolehkan aku berteriak. Aku bahagia, Sehun akan menjadi suamiku. Setelah ini aku tidak akan menyebut mamaku dengan sebutan Ny. Park yang terhormat.
.
Malam ini Ny Oh telah menyiapkan kencan istimewa untukku dan Sehun, Ny Oh ,tidak sekarang aku memanggilnya bunda, seperti sehun memanggil Ny Oh dengan bunda.
Aku menatap interior restoran yang begitu indah, lampu-lampu yang menghiasi menambah kesan mewah juga suara piano yang menambah kesan klasik membuat nuansa begitu sempurna tapi belum sempurna, sehun belum muncul juga.
Aku tersenyum menanti-nanti Sehun menikmati alunan lembut dari piano. Aku sedikit bersenandung mengikuti nada-nada yang tercipta dari piano.
Alunan piano telah berhenti, ditambah suasana restoran yang telah sepi. Aku melihat jam ditanganku sudah pukul 00.00 am, aku tersenyum waktu terasa begitu cepat bahkan aku belum lelah menunggu. Tujuh jam waktu yang terlalu singkat, aku menghela nafas keluar dari restoran tersebut lalu memanggil taksi.
Aku melihat pemandangan malam dari jendala taksi, tak sadar retina mataku melihatnya sedang tertawa disebuah café kecil pinggir jalan. Aku tersenyum dan mengirim pesan
From : Bunmer
Malam yang indah, terimakasih bunda J
Lalu aku menekan tombol Send.
Malam yang indah aku tidak berbohong, melihat senyum Sehun dari kejauhan membuatnya tersenyum.
.
Sehun Pov
Hari pernikahanku telah tiba tinggal beberapa jam lagi, bahkan detik ini aku tidak tahu siapa yang akan menikah denganku dan aku tidak mau tahu.
Setiap aku disuruh bertemu dengannya, aku tidak pernah datang tapi anehnya bunda tersenyum dan berterimakasih padaku. Apa perempuan tersebut tidak mengatakan kepada ibuku.
aku menatap ponselku membaca pesan-pesan ulang pesan dari Joy, sejak aku berbicara dengannya satu bulan yang lalu Joy tidak mengirimi pesan dirinya lagi dan menganggunya. Aku merindukannya merindukannya disekitarku. Aku ingin mengenggam tangannya berjalan beriringan denganku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku & Kamu = [bukan] kita /END
Historia Cortatunggu sebentar lagi aku hanya robot biarkan aku menjadi pelumas #448 (short story) 08/01/2018 #273 (shott story) 12/01/2018