"Ia menutup matanya dengan sebuah kain hitam. Suasana malam itu terasa sangat mencekam saat, Ratna dan Ayu sampai dirumah kosong itu. Mereka berdua harus mengikuti wanita yang ada didepannya. Dan setelah ituuuuu" Putri menjeda cerita seramnya dan tersenyum melihat ekspresi yang di tunjukkan oleh keempat anak didiknya.
"Setelah itu apa? Apa kak?"
"Iya nih. Setelah itu apa? Aku penasaran banget!" Citra dan Radit ternyata lebih tidak sabaran. Hal itu membuat Putri semakin tersenyum
"Nasha sama Eko, ga penasaran?" Putri bertanya kepada kedua anak didiknya yang hanya diam menatap nya dengan mulut yang sedikit terbuka.
"Nasha penasaran banget kak. Makanya Nasha diam aja sambil ngebayangin jadi Ratna sama Ayu. Pasti mereka sekarang lagi ketakutan banget. Ihhh,,, Nasha jadi takut deh, kak. Kalau kamu gimana, ko?" Putri tertawa mendengar penuturan anak didiknya yang paling kecil di antara yang lain. Dan kali ini dia akan mendengar penuturan dari anak didiknya yang sangat pendiam
"Kalau Eko, gimana?"
"E-ek-eko, hhhuuaaa!!!" tiba-tiba saja Eko sudah menangis kencang dan menutupi wajahnya dengan tangan. Putri yang melihat hal itu menjadi panik dan memeluk Eko dari samping.
"Eko kenapa? Kenapa nangis?" Putri mengelus lembut rambutnya ketiga teman Eko pun datang menghampiri nya juga
"Iya nih. Kamu kenapa nangis, ko?" Citra juga menanyakan hal yang sama kepada sahabatnya ini. Eko menatap Putri dan menggenggam tangannya layaknya seperti seorang anak yang memohon kepada ibunya untuk dibelikan eskrim.
"Hiks... hiks... kakak Putri jangan marah ya, sama Eko"
Putri semakin kebingungan dan hanya bisa tersenyum
"iya. Kakak ga bakal marah ke kamu. Sekarang, Eko kasih tahu ke kakak Eko tuh kenapa?" Eko melihat ketiga temannya yang juga kebingungan
"E-eko... e-kk-ko... hmmm ee-kkoo"
"Eko, Eko Mulu! Ekor jadinya ntar" Radit terlihat tidak sabar dengan ucapan, Eko yang seperti itu.
"Ih kamu ga boleh kaya gitu. Eko itu kan teman kita. Jadi kita harus menyayangi nya. Betul kan kak, Putri?" Putri tertawa
"iya... Kalian sebagai teman harus saling menyayangi dan mengasihi. Nah sekarang, Eko kasih tahu ya, sama kakak Putri dan temannya yang lain. Eko kenapa menangis?" Eko menunduk dan mengelap air matanya
"Eko pipis di celana kak" seketika suasana menjadi hening lalu setelah itu Radit, Nasha dan juga Citra tertawa terpingkal-pingkal. Putri juga ikut tertawa bahkan sampai menutup mulutnya dengan tangannya takut jika Eko menjadi lebih sedih lagi jika melihat dirinya tertawa.
"Hahahaha! Aduh perut aku sakit, hahahaha. Kamu keren banget, ko!"
"Eko, Nasha semakin suka deh lihat, Eko. Eko jentelmen banget!!! I lope Yo, eko!"
Radit dan Citra, semakin tertawa. Sampai-sampai mereka harus tertidur memegangi perutnya.
"Kakak" Eko memohon kepada Putri untuk memberhentikan kesenangan ketiga temannya ini.
"Sudah-sudah! Kalian ga boleh ngeledekin Eko. Nah kamu, Eko lain kali ga boleh gitu ya? Kalau kamu merasa cerita kakak terlalu seram. Eko boleh ngomong ke kakak untuk merubah ceritanya, Oke?" Eko hanya mengangguk
"Yasudah, sebaiknya kalian pulang. Sudah hampir malam nanti bundanya pada kecarian"
"Loh kak, jadi ceritanya gimana?" Radit dan Citra tampak protes.
"Bersambung, hehehe" Ketiganya sontak melihatkan wajah kesal dan berucap
"yahh!! kakak" Putri yang melihat hal itu hanya bisa cekikikan dan tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely Husband (TERBIT)
عاطفية#17 in romance, 21 Maret 2018 WARNING (18+) ( PRIVATE ACAK ) ***** Sekolah, kerja, punya teman. Itu adalah hal yang sangat diinginkan oleh, Putri. Hidup sederhana dan bisa menikmati pemandangan desa yang sejuk saat dia membuka mata, sudah cukup ba...