(4) Kekesalan Echa

45 15 15
                                    

Happy reading 😉

*****

Saat ini, Echa sendirian berada di dalam kelas. Teman-temannya sudah pergi ke kantin semua. Sebenarnya Echa sudah dihampiri oleh Maya namun ia menolak dengan alasan mengantuk.

Detik selanjutnya Echa menidurkan kepalanya di lekukan tangan kirinya, sedangkan tangan kanannya membolak-balik lembar buku kimianya.

Tadi pagi Echa sampai di kelasnya bersamaan ketika Pak Tyo juga masuk ke kelasnya untuk memberikan pelajaran kimia di jam pertama.

Dan sialnya, Pak Tyo mengumumkan ulangan dadakan hari ini.

Echa jadi ingat dengan cibiran Elang yang diucapkan sesaat sebelum keluar kelas tadi bersama teman-temannya. "Bid'ah ya? Dasar bocah ngeyel!" ucapnya saat itu yang dibalas Echa hanya dengan pelototan matanya.

Jadilah Echa sekarang merenung sendiri di kelasnya, menyesali mengapa tadi malam ia tidak membuka buku sebentar saja namun malah menghabiskan malam belajarnya untuk menonton film pemberian Maya, dan malah mengacuhkan peringatan Elang tentang ulangan hari ini. Ya iyalah! Elang kan bukan cenayang juga mana Echa percaya sama ucapannya, yang ada jatuhnya malah syirik lah.

Di tengah keheningan kelasnya, ada suara langkah kaki mendekat ke arahnya.

"Tadi telat Cha?" Echa langsung menegakkan kepalanya mendengar suara sahabatnya itu.

Echa menggelengkan kepalanya dengan lesu.

"Kok nggak ke kantin?"

Echa langsung tersadar sesuatu. "Eh, jangan-jangan Bayu ninggalin Maya sendirian di kantin?!" tebak Echa panik.

Bayu malah tersenyum. "Nggak apa-apa katanya."

Echa melengos pelan. "Echa bad mood banget, tadi ada ulangan dadakan."

"Ya udah sekarang makan lah, biar ada tenaganya gak lemes gitu." ucap Bayu sambil menyodorkan sepiring nasi goreng.

"Echa nggak laper Bayu."

"Makan dulu Cha," bujuk Bayu lembut.

Echa masih menggelengkan kepalanya dan menutup mulutnya rapat-rapat.

"Diisi dulu perutnya Cha, tadi pagi pasti cuma sarapan pake roti."

Echa mendesis pelan. "Tapi masih kenyang ini."

"Aku suapin!" paksa Bayu.

Echa mencebikkan bibirnya kesal. "Iya-iya ini Echa makan. Cepet Bayu temenin Maya lagi."

Bayu tersenyum manis. "Dari tadi lah Cha, oke habisin ya." ucap Bayu sambil mengusap rambut Echa pelan.

Echa mengangukkan kepalanya. Kemudian mulai memakan nasi gorengnya dengan lesu.

Dari dalam kelasnya, Echa dapat mendengar pekikan beberapa teman-temannya ketika melihat Bayu keluar dari kelasnya yang dijawab Bayu dengan senyuman singkat.

Huh! Pesona Bayu masih kuat aja, padahal udah ada si Elang. Eh

"Perhatian banget ya Cha, padahal bukan pacar yaa." komentar Lena, teman sebangku Echa yang baru saja memasuki kelas.

"Temen Lena! Temen!"

"Temen rasa pacar tapi. Hahaaa." Lena tergelak sedangkan Echa memilih melanjutkan kembali makannya.

*****

"Huft... Lega banget." ucap Echa sambil membenahi roknya karena baru saja keluar dari toilet.

Setelah memastikan penampilannya rapi, Echa segera keluar menuju kelasnya untuk bergegas pulang.

Suasana sekolah sudah sepi karena saat Echa ijin ke toilet bertepatan dengan bunyi bel pulang sekolah.

Around YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang