You Again

24 2 0
                                    

"Sampai jumpa nanti," ucap Angel pada Roma sebelum pergi ke kelasnya, kelas jurusan teknik informatika.

Dia berjalan sebentar, menyapa orang-orang yang ia kenal sebelum mrngibjakkan kakinya kedalam kelasnya. Sesampainya dikelasnya, dia segera disambut hangat oleh Ha Sung-Woon. "Annyeong, Angel~" sapanya.

Angel mengernyitkan dahi. "Tumben kau baik padaku."

Sung-Woon menatapnya balik. Ekspresinya tak jauh beda dari Angel. "Kan aku sahabatmu."

Angel menghela nafasnya. "Katakan saja kalau kau mau pinjam catatanku."

Sung-Woon terkekeh sambil menggaruk-garuk kepalanya. "Eh, itu juga." jawabnya malu-malu.

"Bodoh." Angel tertawa kecil. "Lain kali, sempatkanlah belajar. Itu akan mempengaruhi masa depanmu juga."

"Iya, iya, Angel sombae." gurau Sung-Woon lalu tertawa.

Angel kemudian menyerahkan buku catatannya pada Sung-Woon lalu mengambil tempat disebelahnya. Dia mengamati sahabatnya itu yang kini sedang menyalin catatannya dengan serius.

"Hei, Sung-Woon." Angel memanggil nama sahabatnya itu.

"Mm?"

"Kau satu grup dengan abangku, 'kan?"

Sung-Woon berhenti menulis dan menatap Angel heran. "Kenapa kau menanyakannya? Aku saja tidak pernah kau tanyakan," ucapnya, sewot.

"Ya, ampun. Anak ini." Angel memukul bahu Sung-Woon. "Aku cuma bertanya karena ada temanku yang penasaran, bego."

"Oh, begitu. Kukira ada apa." jawab Sung-Woon lega.

"Bagaimana keadaannya sekarang?" tanya Angel. "Eh, tapi jangan katakan padanya kalau aku menanyakan kabarnya, ya." Angel melirik Sung-Woon tajam.

Sung-Woon menatap Angel. "Kalian masih berkelahi juga?"

"Ini semua salahnya." Angel menghela nafas. "Dia yang mulai duluan."

"Tapi tetap saja, dia melakukan ini semua untukmu juga keluargamu, Angel."

"Ah, jangan menceramahiku." Angel memutar bola matanya. "Kau jadi terdengar seperti dia."

"Terserahlah, pada akhirnya, kau juga akan membutuhkan abangmu itu." Sung-Woon bergumam pelan. "Oh, ya. Dari semalam abangmu tampak sedih, lalu siapa temanmu itu... Yang namanya Rachel?" tanya Sung-Woon lagi.

"Ya. Kau tahu dari mana?" tanya Angel penasaran.

"Semalam sewaktu kami pulang, Daniel dapat telepon dari Rachel." jawab Ha Sung-Woon.

Mata Angel melebar. "Kau serius?"

Sung-Woon mengangguk. "Iya. Sepertinya Daniel menyukainya."

Mulut Angel terbuka lebar. "Serius?!"

"Iya, Angel." sahut Sung-Woon sambil menutup telinganya. "Pelankan suaramu, telingaku sakit sekali mendengarnya."

"Tidak, tidak. Ini bukan main-main, 'kan?" Angel mengguncang-guncang bahu Sung-Woon saking syoknya. "Darimana kau tahu?"

"Dia terlihat panik saat kami menggodanya kemarin." Sung-Woon terkekeh saat dia ingat bagaimana ekspresi panik Daniel kemarin. "Dia juga sangat sedih saat Rachel menutup telepon semalam. Sampai sekarang dia masih sedih."

"Benarkah? Rachel malah terlihat sangat bahagia pagi ini." kata Angel seraya mengusap dagunya.

"Ini aneh." Sung-Woon angkat bicara.

"Benar. Jelas ada sesuatu yang terjadi diantara mereka berdua." timpal Angel.

Sung-Woon menatap Angel. Gadis itu juga menatapnya. Didetik kemudian mereka saling melemparkan senyum
"Kau memikirkan apa yang aku pikirkan sekarang?"

Love is Undeniable Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang