Apakah yang bisa ditangap dari rangkaian ibadah haji dan tempat-tempat suci yang ada di sana bagi seseorang yang melakukan ibadah haji dalam keadaan buta? Mungkin semua orang berasumsi bahwa orang buta tidak akan mampu memberikan gambaran bagaimana kondisi ibadah haji apalagi sampai bisa memberikan gambaran mengenai tempat-tempat suci yang dilaluinya dalam menunaikan ibadah haji.
Senad hari itu tanpa sengaja dipertemukan oleh Allah dengan seorang laki-laki tuna netra. Laki-laki itu mendengar bahwa Senad adalah pejalan kaki menuju Allah. Karena sedang menunaikan ibadah haji dengan berjalan kaki. Rasa ingin tahu dan bertemu dengan Senad muncul di hati laki-laki ini sehingga membuat dia menanti kedatangan Senad ke kotanya. Ia ingin berbagi dengan Senad mengenai segala keunikan dan kebahagiaan yang dirasakannya selama menunaikan ibadah haji.
Di antara kerumunan masa yang menyambut Senad di kota itu, laki-laki itu dengan dipapah oleh anaknya begitu antusias menanti Senad. Ia merasakan kegaduhan orang-orang yang menanti Senad. Obrolan di antara mereka mengenai Senad, sehingga membuat dia begitu ingin secepatnya bertemua dengan Senad. Ketika Senad benar-benar sudah sampai di hadapannya, ia memeluk Senad dan Senad pun memeluk laki-laki ini seakan mereka adalah sahabat lama yang tidak pernah bersua. Senad begitu haru melihat kondisi laki-laki ini, dia ikut berbahagia menyambut kedatangannya walau pun dia tidak bisa melihat.
Senad pun berbicara dengan laki-laki tuna netra yang baru saja pulang dari Mekah itu. Dalam pembicaraan bersamanya, Senad merasa takjub, karena laki-laki itu mampu menggambarkan dengan detail segala rangkaian manasik ibadah haji yang dilakukannya. Dia begitu fasih menceritakan semua ibadah yang dilakukannya sejak dia melakukan thawaf qudum sampai kemudian mengakhiri ibadahnya dengan melakukan thawaf wada'.
Dia mampu dengan detail menceritakan bagaimana kondisi Mekah dan Madinah bukan hanya masalah suhu udaranya, tapi jalanan, tata kota, bentuk hotel, dan lain-lain pun dia ceritakan dengan detail kepada Senad seakan dia melihat semua itu.
Dan yang paling membuat Senad haru adalah manakala dia menggambarkan rupa masjidil haram dan masjid Nabawi. Ia melukiskan kedua masjid itu begitu indah dengan kata-katanya, seakan-akan dialah arsitek yang ikut serta dalam pembangunan masjid itu sehingga rupa dan lekuk-lekuk masjidnya pun tak luput diceritakannya. Sungguh ini semua merupakan sebuah karunia dari Allah SWT dan Senad merasa bahagia sekali dipertemukan oleh Allah dengan laki-laki ini.***
KAMU SEDANG MEMBACA
5700 KM Menuju Surga
Espiritual"Aku berjalan melewati 7 negara, dua gurun pasir, 3 lautan dan 5.700 KM tanpa uang sama sekali yang kubawa." -- Senad Hadzic. Ini tentang kisah Senad Hadzic, seorang Muslim Bosnia, pejalan spiritual paling tangguh zaman ini. Ia berhasil membuktikan...