Chapter 4

36 7 0
                                    

Radit terdiam sejenak. Jika dilihat, dia sepertinya memikirkan sebuah jawaban dari pertanyaan Gathan.

"Aku bingung, aku tidak tahu cara mengungkapkannya," Jawab Radit.

"Sudahlah, kami tidak ingin membuatmu stress. Jadi abaikan saja pertanyaan si Gathan, ya," Ucap Zaki bijak.

"Sih, tumben bijak, Pus," Ucap Gathan.

"Namaku Zaki, bukan Pus!" Pertegas Zaki yang sedikit tidak terima dipanggil dengan nama Pus alias meganthropus.

"Jangan mendadak amnesia, ya, namamu itu memang Zaki. Tapi julukanmu itu, kan, meganthropus. Jadi kalau mau manggil kamu harus pakai kata kata Pus."

"Huh, terserah kamu saja."

"Biasa saja, dong, Pus."

"Zaki, Gathan, kalian lucu sekali," Ucap Radit dengan sesekali tertawa, "dari SMP hingga di dunia vampire tetap saja tidak waras." Kini Radit tertawa lebih keras lagi.

Bukannya marah, justru Zaki dan Gathan ikut tertawa bersama Radit. Mereka ikut tertawa karena suara Radit yang menggelikan.

"Hei, kalian berdua, Zaki dan Gathan, apa kalian ingat dulu saat kelas 8, kita harus menghafal Undang-Undang Dasar?"

"Iya, aku masih ingat," Celetuk Zaki. Gathan menoleh kepada Zaki hanya beberapa detik dan kembali ke posisi semula.

"Dulu Zaki tidak hafal UUD, jadi di depan kelas dia seperti patung kesurupan," Ucap Radit lalu ia tertawa dengan keras.

"Patung kesurupan? Memangnya ada?" Tanya Zaki.

"Ada kok. Kalau nggak percaya coba ingat ingat lagi bagaimana Zaki berdiri selama belasan menit di depan kelas dan terlihat tidak berdaya. Dia hanya bisa bergerak ke kanan dan ke kiri," Perjelas Radit.

Gathan tertawa, "Ya, aku mengingat betul kejadian itu. Zaki memang terlihat seperti patung kesurupan."

"Baca UUD sampai berkali-kali. Zak, kamu memang payah," Ucap Radit.

"Heh, aku nggak payah. Waktu itu aku cuma belum hafal UUD. Gitu aja kok dibilang payah," Balas Zaki.

"Tuh, Dit. Zaki merajuk, minta dibelai," Ucap Gathan sambil tertawa.

"Hah!? Dibelai!? Dibelai banci aja, mungkin nanti Zaki gak bakal merajuk lagi," Balas Radit.

Radit tertawa lepas, tetapi setelah itu ia mengalami hal aneh. Tubuhnya bergetar,  mendadak ia menjadi vampire cicak.

Dengan tubuh vampire dan ekor cicaknya Radit merasa malu. Sejenak ia berpikir, apakah ini hukuman untuk dosa-dosanya.

Gathan dan Zaki menatap Radit dengan tatapan heran. Mereka sangat terkejut dengan perubahan yang terjadi pada Radit.

Tak lama kemudian, seseorang menghampiri ketiga vampire tersebut. Seorang bapak tua dengan janggut putih dan baju serba putih.

"Nak, apa kamu sudah tahu alasan mengapa kamu harus menjadi vampire cicak?" Ucap bapak tua itu.

Radit menggeleng. Tentu saja dia tidak tahu mengenai hal ini. Bapak tua tersebut sedikit tertawa.

"Izinkan aku untuk menjelaskan. Kamu adalah Radit, mantan pimpinan dunia vampire. Benar?"

Radit mengangguk. Bapak tua itu mengelus janggut putihnya. "Kamu turun jabatan karena korupsi?"

Radit mengangguk lagi. "Baik, saya akan jelaskan kenapa saya bertanya seperti itu. Jadi, seorang pimpinan dunia vampire yang turun jabatan karena melakukan suatu kesalahan yang tidak dapat diterima alam semesta maka pimpinan itu akan mendapat balasan dari alam."

The Vampire Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang