"Kita putus."
Reece yang baru mengangkat sambungan telepon dari seseorang yang selama ini dia tunggu hampir saja terguling dari tempat tidurnya. "H-hah? Kamu lagi mabok, ya? Ngomongnya ngelantur gitu."
Terdengar helaan napas panjang sebelum si lawan bicara menjawab pertanyaan tersebut. "Maaf, Reece, aku nggak bisa lanjutin hubungan kita."
Seketika wajah Reece kusut mendengar ucapan seorang perempuan dari seberang sana. Dia pikir, kali ini Adrina sedang bercanda padanya, karena mereka berdua sudah tidak berkomunikasi sejak Adrina mengabari bahwa ponselnya hilang di kereta beberapa minggu yang lalu. "Tapi kenapa, Na? Apa aku kurang ganteng di mata kamu?"
"Uhm, mungkin kita lebih cocok jadi temen.."
"Siapa yang ngomong gitu? Sini aku cekokin kulit duren!"
"Reece," ucapannya terhenti sebentar. "Please.."
Reece membetulkan posisi terlentang menjadi duduk. Lalu matanya menatap gelang ukiran kayu pemberian Adrina saat pertama kali mereka bertemu. "Oke, kalo itu mau kamu. Tapi kamu harus tau, aku masih sayang sama kamu."
Tut..tut..
Lalu sambungan telepon tersebut berakhir, seperti hubungan Reece dan Adrina sekarang.
¡!¡
yeay im back!
for the first time gue collab sama foolishlyzarry!1!1!
hope u all enjoy this story, lub yaa<3
KAMU SEDANG MEMBACA
Into You ☯ Reece Bibby
Short Story❝Ketika hati memilih bertahan, tapi ego memilih untuk udahan.❞ -Adrina Callie. ©2018. A collab between loucashemmings and foolishlyzarry.