Into You ☯ Reece Bibby

4

Suasana koridor sekolah mulai ramai kembali. Bunyi gesekan sepatu di lantai dan suara perbincangan para murid beradu menjadi satu. Bel pulang sudah berbunyi sedari tadi, namun perempuan berambut coklat kemerahan itu masih berkutat pada pulpen dan binder, memandangi papan tulis bertuliskan rangkuman pelajaran Matematika.

"Na, ayo balik. Mumpung gue bawa motor nih."

Adrina menoleh ke arah sumber suara yang memanggil namanya. "Duluan aja."

"Dih, nanti kalo gue dimarahin Tante Lana, gimana? Terus kalo lo ternyata nggak langsung pulang dan gue harus nyari lo kayak dul-"

Belum selesai George berbicara, Adrina langsung melempari gumpalan kertas tepat mengenai mulut George. "Bawel lo ah. Gue udah bilang Mama, kok. Sans."

"Bilang dari tadi kek, kambing!" Gumpalan kertas tersebut lalu George pungut dan dilempar balik ke Adrina. "Yaudah gue mau latihan basket sebentar. Kalo lo berubah pikiran, tunggu gue di perpus. Nanti gue kesana."

Adrina mengacungkan jempolnya, bersamaan George melangkah pergi meninggalkan sepupunya tersebut yang kini sendirian di kelas. Dia mulai memejamkan matanya. Tiba-tiba otaknya memutar kejadian kemarin siang, dimana saat kemarin Reece mengusilinya tanpa ampun. Mulai dari menyenggol sikutnya saat perempuan tersebut sedang melahap baksonya dengan nikmat, lalu meminum minuman es jeruk Adrina hingga tidak tersisa, dan yang terakhir Reece membuat heboh dengan berteriak, "ADRINA CALLIE MANTANKU-EH OTW BALIKAN JANGAN CEMBERUT MULU DONG." Hingga pengunjung sekitar yang sedang makan disana menjadi tertawa melihat kelakuannya.

Hal-hal yang sempat hilang saat mereka tidak lagi bersama sudah mulai kembali. Kenyataannya, pertemuan Adrina untuk pertama kali setelah putus dengan Reece tidak seperti espektasi.

"Masa ada, ya, orang lagi merem tapi sambil senyum-senyum nggak jelas. Untung orangnya cantik."

Adrina terkejut bukan main. Hampir saja dia tersungkur saat dihadapannya sudah ada seorang laki-laki yang tidak habisnya bersinggah dipikirannya sedang bergaya mengatup dagu ala-ala girlband Cherrybelle.

"Lo ngapain sih, nabati? Demen banget bikin gue jantungan!" omel Adrina.

Reece tertawa, lalu bangkit dan duduk di samping Adrina. "Lo tadi lagi mikirin gue, ya? Ngaku lo, jing!"

Adrina menoyor kepala Reece dengan kasar. "Sotiw lo anaknya Jamie."

"Hush, itu 'kan calon mertua kamu, beb," ucap Reece lalu sejurus itu Adrina meninju pelan lengan kiri mantannya itu.

Mereka berdua terdiam. Adrina kembali melanjutkan menulis rangkuman sambil dipelajari, namun lagi-lagi dia gagal. Dia tidak bisa fokus. Matanya selalu mencuri-curi pandang ke arah Reece yang kini sudah berpindah ke tempat duduk di baris pojok sambil asyik memainkan ponsel.

Adrina berdeham, membuat Reece menatapnya. Tidak lupa diiringi senyuman maut yang bisa saja Adrina sekarang sudah seperti orang kejang-kejang karena terpana jika dia tidak ingat harus stay cool. "Jadi, lo ngapain disini?"

"Nungguin lo."

Adrina menautkan alisnya. "Tapi gue nggak minta."

"Gue yang mau," balas Reece cepat.

"Pulang duluan sana."

"Nggak."

"Pulang."

"Nggak."

"Pulang atau-"

"We need to talk."

Mendengar itu seketika Adrina terdiam. Dia menghela napas dengan berat. Perempuan itu harus memberi tahu tentang yang sebenarnya pada Reece secepatnya agar dirinya sedikit lebih tenang dan berharap agar Reece juga dapat menemukan perempuan yang jauh lebih baik dari dirinya.

Reece kembali menatap kedua manik biru laut milik Adrina. Jemari Reece mulai menggenggam pergelangan tangan Adrina yang mungil. Terlihat jelas raut wajah Reece yang menunjukkan jika dia sedang serius.

"Na, sebenernya gue-"

Lukey♥♥ is calling you..

"Uhm, gue harus cabut sekarang. Sorry." Segera Adrina sambar tas ransel abu kesayangannya dan mempercepat langkahnya menuju gerbang sekolah.

Reece yang menatapnya dari kejauhan hanya mengangguk lemah. Dia harus kembali mengubur dalam-dalam keinginannya tersebut.

¡!¡

berbukalah dengan yang manis-manis, contohnya ini

HEHEHEHEHEHEHEHE btw adrina callie aka kipe on mulmed!! :))