1

441 129 123
                                    

3 months later..

Reece added you as a friend.
Block | Report | Add

Added.

Reece: Hai

Adrina meletakan teh hijaunya di nakas, lalu melihat ponselnya sekali lagi. Tunggu, apa pesan yang masuk ke ponsel Adrina barusan itu benar dari Reece?

Adrina mencoba menetralkan perasaannya sebentar sebelum meninggalkan pesan balasan disana.

Adrina: Hai?

Kedengarannya, agak kaku memang. Tapi Adrina bisa rasakan gejolak itu muncul dihatinya. Jangan tanya apa, karena ia pun tak tau itu apa. 10 menit Adrina menatap layar ponselnya yanh tak kunjung ada balasan. Lalu ia melepaskan pandangannya dari ponsel dan beralih ke Macbooknya.

Namun, satu pesan berbunyi dari aplikasi LINE membuat Adrina lagi-lagi mengalihkan pandangan nya dari tugas. "Resek banget sih! Nggak tau lagi ngerjain tugas apa?!" Adrina menggerutu sambil meraba kasur untuk mencari ponselnya, tanpa mengalihkan pandangannya dari laptop.

George: lg Dimana lo?

Adrina tadinya mau langsung mematikan ponsel nya agar tidak ada bunyi-bunyi lagi, tapi setelah mendapat pesan dari George ia tidak jadi.

Adrina: Rumah. Kenapa? Lo mau kesini? Yaudah. Langsung naik aja gausah berisik.

Ketus, simple, sarkastik. Itulah Adrina Callie.

"Mau lagi, nggak?" George menyodorkan kantung kertas, berisi tahu bulat yang sudah setengah dingin.

"Nggak." Adrina menggeleng, "Lo kerenan dikit dong, bawain Pizza kek atau apa lah yang keren, ini tahu bulat!" Adrina menggerutu kesal karena perutnya masih lapar, tapi ia tak mau perutnya kenyang karena hanya makan tahu bulat setengah dingin.

"Nggak mau juga lo udah abisin lima, Na."

"Orang gue laper!" Baru ingin membalas perkataan George tadi ponsel Adrina bunyi lagi.

Reece: Apa kabar?
Reece: Lama ga contact contact kan ya:p

Hatinya berdesir cepat, dia pikir Reece hanya iseng-iseng saja, tau taunya Reece masih membalas pesan Adrina yang membuat pertahanan gadis itu hampir runtuh, tapi tenang, baru hampir.

Baru mau mengetik, George merebut ponselnya dari tangan sang pemilik. Tangan kecil Adrina jelas kalah dari tangan George yang sebesar kapak itu.
Adrina coba merebut miliknya nya dari George, tapi sekali lagi Adrina kalah.

Adrina hanya harus siap mental. Setelah ini pasti dia akan di bully habis-habisan oleh George.

"Lo balikan?"


¡!¡


Chapter by: foolishlyzarry

Into You ☯ Reece BibbyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang