Part 20

27 4 1
                                    

hingga waktu ketika hatiku berhenti

aku akan melindungimu agar kamu tak menghilang

ini bukan sekadar janji belaka

beri tahu apa yang kamu rasakan

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Angin pagi yang berhembus sangat dingin melewati celah-celah di rumah tua itu membuat hawa didalamnya sangat dingin sampai ke tulang rusuk. Kedua insan yang kedinginan dan disekap masih melanjutkan perbicaraan untuk melarikan diri hari ini. Mereka berharap dapat melarikan diri sebelum dalang dibalik semua ini datang

"Sudah ada tanda-tanda Kris?" tanya Hyerin

"Aku rasa belum, didepan masih sangat sunyi" kata Jungkook. Setelah itu ruangan itu benar-benar sunyi karena tidak tahu ingin membahas apa lagi

"Hyerin Ah. Jika aku tidak bisa keluar dari sini, aku mohon maafkan aku dan berbahagialah tanpaku. Dan jikapun aku bisa keluar dari sini, pasti aku juga tidak akan selamat. Jadi, aku mohon jangan pernah bersedih lagi. Kau mempunyai kakak yang sangat hebat, dan jangan lupa teman-temanmu sangat setia dengan mu walau itu suka maupun duka" kata Jungkook dengan mata yang menerawang ke atas sambil memikirkan nasibnya setelah ini

Sontak mata Hyerin membola dengan lebarnya mendengar penuturan Jungkook. "Andwae!! Kau tidak boleh berkata seperti itu Jungkook! Bagaimana pun juga, kai adalah salah satu teman ku. Teman yang sangat berharga"

"Apakah aku Masih pantas dia ya kan teman setelah melakukan semua ini terhadapmu?"

"Tapi, kau melakukan ini karena terpaksa, melainkan diancam oleh si brengsek itu!" kata Hyerin yang sudah tidak bisa menahan tangis nya kembali. Jungkook yang melihat Hyerin menangis sangat ingin merangkulnya andai saja tangannya tidak diikat sangat kuat

"Bukannya aku tak peka terhadap perasaan mu. Tapi, aku hanya ingin memastikan saja kalau kau benar mencintai ku atau tidak. Namun, disaat menunggu kepastian aku mulai sadar-" Hyerin nampak menjeda ucapannya sambil memandang Jungkook dalam dengan matanya yang masih berair karena tangis

"Aku mulai sadar sudah mulai jatuh hati kepada orang itu secara tak langsung." lanjut Hyerin sambil mengulas senyum tipis dengan bibirnya yang sudah tampak pucat. Jungkook masih mencoba mencerna kata-kata Hyerin beberapa sekon yang lalu. Setelah mengetahui situasi yang terjadi kelereng mata Jungkook membola sempurna

"Ti-tidak! Kau tidak boleh suka kepadaku. Karena aku kau sebentar lagi akan celaka. Karena aku juga kau tak bisa berbahagia" kata Jungkook dengan suara bergetar

"Jika kau fikir aku tidak akan memaafkanmu maka itu adalah salah besar. Aku sudah memaafkan mu dengan sangat tulus. Dan masalah aku menyukai mu itu sebenarnya sudah lama, hanya aku orang yang pemalu untuk mengungkapkan perasaan. Oleh karena itu, mari keluar bersama dari sini dengan selamat dan jalani hidup seperti biasa dengan bahagia"

Tulus

Ya, itu adalah kata-kata yang berada di kepala Jungkook mengenai Hyerin. Setelah semua yang diperbuatnya, ia masih sangat tulus memaafkan nya bahkan mengungkapkan perasaannya selama ini? Jungkook sampai heran dibuatnya. Ia sampai berfikir terbuat dari apa hati Hyerin sampai-sampai dia masih memaafkan nya

"Gomawo Hyerin ah. Kauemang sahabatku yang paling terbaik yang pernah aku temui

Brak!!!!

Suara dobrakan pintu yang sangat keras membuat Hyerin dan Jungkook menoleh ke asal suara tersebut. Ya, siapa lagi kalau bukan Kris yang berani mendobraknya

The Real DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang