Minggu pagi adalah hari yang menyenangkan bagi siapapun. Karena dihari itu, mereka akan bebas untuk melakukan apa saja yang mereka inginkan, baik bagi orang yang berpasangan maupun yang belum, alias jomblo.
Seperti saat ini, Adara dan Galih sedang melakukan lari paginya di Kawasan Epicentrum, Kuningan. Sejak pukul 06.00 WIB tadi mereka sudah meluncur untuk berlari. Dan sampai saat ini, belum ada satupun yang enggan untuk beristirahat.
Setengah jam kemudian....
"Berhenti dulu Dar, capek gue," ucap Galih yang sedang mengatur pernapasannya.
"Elah, gitu doang capek. Yaudah duduk disana aja dulu," jawab Adara sembari menunjuk kearah kursi taman didekatnya.
Melihat Galih yang sepertinya sangat kelelahan, membuat Adara kasian padanya.
"Gue beli minum dulu, lo tunggu aja disini," ucapnya segera beranjak dari tempat duduk.
"Gak usah, biar gue aja," tolak Galih.
"Udah biar gue aja."
"Gak papa ni?" tanya Galih menyakinkan.
Adara tersenyum singkat.
Adara berjalan menelusuri taman untuk mencari pedagang yang menjual minuman. Sampai akhirnya ia melihat sebuah warung. Tetapi, pandangannya teralihkan saat melihat Daffa sedang mengobral asik dengan seseorang. Sayangnya, Adara tidak bisa mengenal orang tersebut, karena posisinya yang sedang membelakangi Adara.
"DAPPAA!!!" sapa Adara berteriak dari kejauhan.
Daffa menoleh kearah sumber suara dan menemukan Adara yang sedang melambaikan tangan kearahnya. Karena Daffa sudah melihatnya, Adara melangkahkan kakinya untuk mendekat ke tempat Daffa. Namun, setelah Adara hampir dekat, seseorang yang tadi sedang mengobrol dengan Daffa segera pergi begitu saja.
"Itu siapa?" tanya Adara yang sudah sampai di tempat Daffa.
"Hmm, temen gue," jawab Daffa asal.
Adara membalasnya dengan ber oh ria, "Terus kok dia pergi ninggalin lo?"
"Oh itu, dia lagi cari minum," jawab Daffa seadanya.
"Lo sama siapa kesini?" tanya Daffa.
"Gue sama Galih."
Daffa mengedarkan pandangannya, tapi tidak menemukan sosok Galih dimana pun, "Galih nya mana?" tanyanya.
"Galih dikursi taman gue tinggalin," jawab Adara.
"Yaudah, gue pergi beli minum dulu ya," sambung Adara.
"Ohh iya."
.....
"Nih minum lo!" ucap Adara dengan raut muka yang tidak bersahabat.
Melihat tingkah Adara yang berubah setelah pergi membeli minum, membuat Galih bingung sendiri.
"Kenapa lo? Kok berubah gitu," tanya Galih penasaran.
"Kesel gue."
Galih mengerutkan dahinya, "kesel kenapa?"
"Gue ketemu cowo rese," jawab Adara.
"Siapa? Cerita ke gue."
"Jadi gini--"
Setelah sampai di warung, Adara langsung membeli minuman yang diinginkannya.
"Pulpy orange dinginnya dua ya buk!"
"Diganti sama Aqua biasa aja buk," cegah seseorang yang berada di samping Adara.
Adara mengerutkan dahinya dan menoleh ke seseorang tersebut. Ternyata, orang tersebut adalah Dhefin, makhluk yang sangat dibenci Adara.
KAMU SEDANG MEMBACA
SQUABBLE
Teen FictionApa benar perasaan bisa datang ketika kita selalu bersama? Adara belum mempercayainya, meskipun ungkapan itu kini datang dikehidupannya. Sampai sekarang Adara masih menunggu sosok dingin itu, walaupun cowok yang belum pernah menyatakan perasaan kep...