JANUS (Pencarian)

864 62 0
                                    

Malam hari disebuah rumah yang terbilang mewah dikawasan Gangnam, sepasang suami dan istri sedang bertengkar. Mereka saling melempar barang, bersamaan dengan itu suara petir pun bersahutan membuat keadaan semakin mencengkam


Wanita itu sudah berlumur darah akibat kepalanya kerbentur ujung meja, tapi itu tidak membuat sang wanita gentar. Sang suami terus berusaha menuju tangga rumah nya, meskipun selalu dihalangi oleh sang istri. Ia tetap melanjutkan langkah nya.


"SIALAN ! AKAN KUBUNUH DIA !!" teriak sang pria penuh amarah, mata nya bahkan mengisyarat kan sesuatu yang buruk

"TIDAK AKAN KUBIARKAN !!" teriak sang istri menarik kemeja yang dikenakan sang suami, hingga mereka jatuh terguling kebawah

"KENAPA KAU KERAS KEPALA SEKA --"


#DOR #DOR #DOR suara yg berhasil menimbulkan kesunyian dan tiba-tiba saja semua nya gelap gulita.


Sementara itu dikantor polisi. Para petugas tampak sibuk dengan tugas nya masing-masing, bahkan beberapa dari mereka mengenakan selimut sembari menyeruput kopi panas mereka.


#KRING #KRING

"Iya, kantor kepolisian gangnam"

"to-tolong mereka" ucap seorang gadis dengan bibir bergetar menahan rasa takut, polisi tadi lantas curiga dan segera mengisyarat kan rekan nya untuk melacak nomor yang menelpon.


"baiklah, dimana posisi mu dan apa yang terjadi ??"

"a-ayah dan i-ibu hiks hiks tolong mereka" tangis nya pecah, polisi tadi melirik rekan nya seolah menunggu apakah rekan nya sudah mendapatkan alamat si penelpon


"hei nak tenang kan dirimu, cari tempat aman dan kami akan segera datang. oke ??" Ia dan rekan nya bergegas pergi


Kedua polisi tadi menekan bel rumah, namun karna tak mendapat sahutan dari dalam. Mereka pun memutuskan untuk masuk dengan selalu waspada akan keadaan sekitar yang gelap dan juga berantakan.


Pintu rumah terlihat terbuka lebar dan banyak pecahan kaca juga barang-barang berserakan, mereka menuju ruang tengah dan melihat dua mayat yang tergeletak berlumuran darah


"mereka sudah tewas" ucap seorang polisi yang mengecek nadi di leher kedua nya, kemudian ia melihat secarik kertas berisi pesan yang ditulis dengan darah


'Tolong, selamatkan putri ku'

"lapor pada atasan, terjadi pembuhunan di sebuah rumah jl. XXX No. XXX. Segera kirim bantuan" ucap mereka dengan seorang disebrang telpon dan memeriksa keadaan sepasang suami istri tadi


Kedua polisi tadi pun berpencar, yang satu menggeledah rumah lantai dasar dan yang satu lagi pergi memeriksa ruangan diatas nya. Ia memasuki sebuah kamar yang gelap gulita


Petugas tadi menyalakan lampu dan terlihat lah ruangan yang cukup rapih dengan warna dominan pink dan hitam, ia terus saja melihat kearah lemari kayu yang berdiri kokoh di samping ranjang tidur. Ditambah lagi pecahan kaca yang ada disana membuat nya harus berhati-hati


Entah kenapa ia begitu ingin sekali membuka nya, dengan cepat pintu lemari itu terbuka sambil polisi tadi menodongkan senjata nya. Membuat seorang gadis muda itu menjerit sambil menutup mata dan telinga nya


"kau yang menelpon tadi ?" tanya polisi itu yang dengan refleks menyimpan pistol yang ia bawa tadi sambil berjongkok didepan gadis itu


"Jangan takut, ayo keluar. Kau aman bersama paman" ajak nya sembari memberikan senyuman terbaik milik nya, tapi gadis itu meringkuk ketakutan dan kembali menangis.


Tak lama puluhan mobil kepolisian pun datang dan memasang kan POLICE LINE disekitar tembok rumah kejadian yang telah dipadati penduduk sekitar, petugas wanita pun datang untuk membujuk gadis itu agar ikut dengan mereka dan membawa nya kerumah sakit untuk mendapat perawatan fisik dan psikis nya.


Gadis itu dirawat dengan baik, dan setelah kondisi nya mulai stabil ia di ajukan beberapa pertanyaan dan ia hanya menggeleng lemah seakan ia tidak mengingat apapun


"aku tidak tahu ! tidak ingat !! Kecuali suara ribut dilantai bawah, eomma appa" rintih nya sambil meremas rambut nya trauma

"baiklah jangan dipaksakan"


Seketika saja kasus pembunuhan suami istri tersebut menjadi perbincangan hangat dikalangan masyarakat dan kepolisian, mereka menyimpul kan berdasarkan bukti yang ada bahwa sang istri menembak suami nya lalu bunuh diri


"Kaulihat posisi peluru yang bersarang ditubuh sang pria ? posisi nya miring, dri leher belakang dan tertembus dibagian dada. Itu berarti sang ibu menembak nya dari tempat yang lebih tinggi dan itu adalah tangga" ucap polisi wanita itu pada rekan satu team nya


"jadi itu berarti si ibu menembak nya saat ditangga lalu memeriksa sang suami dan menembakan diri nya ? lalu dari mana dia mengambil pistol itu ? tidak ada bercak darah dimanapun kecuali ruang tengah" sahut rekan polisi pria nya yang sedang duduk membaca berkas laporan


"berarti senjata itu adalah milik si ibu atau si ayah dan kemungkinan selalu membawa nya kemanapun" gumam pria yang duduk didepan nya


"itu bisa saja, atau bahkan ada orang lain yang ternyata adalah si pemilik pistol ? karna keluarga itu tidak memiliki sedikit pun info mengenai senjata berapi teraebut, tidak mungkin itu milik sang ibu. Dia kan bisa saja menggunakan pisau dapur nya"


"kau benar ! ini sulit karna kita tidak mempunyai satu saksi pun kecuali anak gadis mereka, itu karna cuaca saat itu buruk sekali"


Berminggu-minggu bahkan hingga berbulan-bulan, teka-teki kematian mereka pun masih menjadi mistery. Ditambah lagi hyo ji tidak mengingat apapun dan sedang dalam masa pemulihan


Secara resmi kasus ini pun ditutup atas permintaan keluarga hyo ji dan juga perintah kepala kepolisian, sementara Hyo ji melanjutkan hidup nya dikediaman bibi nya yang penuh perhatian.


Tapi itu tidak membuat nya nyaman dan selalu di hantui mimpi buruk, akhirnya setelah 2bulan hyo ji kembali ke rumah nya dan hidup mandiri dengan pengawasan keluarga.


5 TAHUN KEMUDIAN


Sekelompok murid sedang asik berolah raga ditaman lapang, para murid laki-laki bermain bola sepak sementara murid perempuan nya bermain basket.


Dan ada satu siswi yang sangat menonjol, ia berjabat tangan dengan team lain dan memberinya pujian atas permainan mereka, walaupun sebenar nya ia lebih bagus dari pada mereka.


Itulah yang membuat nya istimewa dan banyak teman, selain kebaikan hatinya dia juga adalah gadis yang cantik


"Brengs*k ! sombong sekali dia !" umpat siswi yang menjadi lawan nya sebal, tapi saat gadis itu didepan nya sikap nya pun berubah menjadi manis dan bersahabat


"Katanya kau membenci nya, tapi kenapa kau malah tersenyum dan bersikap sok dekat ?" tanya teman nya


"Kau tahu kan dia itu selalu dipuja-puja oleh semua orang, apa jadi nya kalau aku secara terang-terangan menunjukan rasa benci ku ?? Semua orang pasti akan membela nya dan menyerang ku balik" jawab nya


"Benar juga, Chae Yeon kau akan selalu menjadi bayangan nya"

"yak seo hyun, tutup mulut mu ! aku akan menjadi bayangan yang berbahaya untuk nya" gumam gadis bernama chae yeon itu dan pergi


"apa yang bisa dilakukan bayangan ? mereka bahkan tidak bisa berprilaku sesuka hati, dan hanya mengikuti tuan nya" gumam seo hyun


-----------


#BUGH #BUGH #BUGH seorang siswa berpakaian seragam lengkap tengah menghajar segerombolan preman dihadapan nya, Dilihat dari cara nya berkelahi, seperti nya ini bukanlah kali pertama nya


"Katakan padaku, siapa salah satu dari kalian yang bernama NAM JOON ?!" tanya nya dengan wajah sangar

"ada urusan apa ? dia adalah anak buah gangster terkenal di seoul"

"benarkah ? dimana itu ? aku akan membunuh nya" ucap Tae hyung sambil tersenyum kecut menahan emosi


------------


"Hari ini kita dapat tugas, jadi catat sebelum guru datang" ucap jennie didepan kelas

"Jennie, saya minta waktu nya sebentar" potong seorang guru memasuki kelas

"Silahkan guru Kang" balas gadis bernama jennie ramah


"Baiklah murid-murid sekalian, pagi ini kita kedatangan teman baru. Dia pindahan dari sydney, dan oh ya kau boleh masuk" lanjut guru kang


"woahh bule ? pasti rambut nya pirang"

"dengan mata nya biru dan tinggi, juga kulit pucat"

"dia pasti sangat tampan ! woahh pria idaman ku"


Sementara murid-murid lain sedang sibuk dengan khayalan mereka, siswa itu pun masuk dan berhasil membuat semua orang terkejut. Termaksud juga jennie yang sedang berdiri disamping guru Kang


Kebanyakan dari mereka justru kecewa, karna semua ekspetasi mereka tidak terbukti. Bahkan jennie pun tidak bisa menyembunyikan rasa terkejut nya, tapi siswa baru itu terlihat tak peduli


"Namaku Kim Tae Hyung, siapa disini yang bernama KIM NAM JOON ?!" tanya siswa baru yang waktu itu berkelahi dengan beberapa preman


"Nam joon ? apa dia bertanya tentang si monster barusan ? woahh dia pasti musuh nya, berarti dia berbahaya. Lihat lah mata nya yg penuh kebencian itu melihat. Pdahal dia tampan, tapi kenapa harus seorang brandal lagi" bisik beberapa murid


"Cha yeon kau bisa pindah duduk dengan Jung kook ? biar Tae hyung yang duduk dengan jennie"

"apa ?? tapi guru kang ---" sela cha yeon

"lakukan saja, cepat !" suruh guru kang tegas


Cha yeon mengendus kesal dan pindah duduk bersama jung kook yang sedang menatap tae hyung tajam dan penasaran. Dia tidak peduli dengan cha yeon yang sudah pindah duduk disamping nya


Tae hyung berjalan menuju tempat duduk nya, sedari tadi mata nya terus saja menatap semua siswa disana dengan tajam. Sontak saja seisi kelas langsung merinding mendapat tatapan seperti itu dari teman baru mereka, jennie mengejar guru kang keruangan nya


"guru kang kenapa harus akuu ?" tanya jennie tak terima

"jennie, kaulihat sendiri kan tadi tatapan nya saat menanyakan tentang nam joon ? kalau tae hyung dan jung kook duduk sebangku, menurut mu apa yang akan terjadi humm ?? Tolong awasi dia, jangan sampai membuat masalah disekolah" jelas guru kang


Jung kook terus saja memperhatikan tae hyung dengan seksama, tapi seketika saja keheningan di kelas memudar saat jennie masuk dengan perasaan gembira nya setiap saat


"baiklah, karna kau sekarang menjadi bagian dari kelas ini. Bisakah kau ceritakan kisah mu pada kami ?" tanya jennie, tae hyung membuang pandangan nya


"ahahahaha ya baiklah, tidak masalah kalau kau tidak mau. Tapi perlu kau tahu, aku adalah ketua kelas disini jadi kau harus mau mengikuti semua peraturan ku. Maka kau bisa bersekolah dengan nyaman, baiklah kita lanjutkan lagi ya" jennie mencoba menutupi rasa malu nya karna penolakan tae hyung yang sangat blak-blakan


Jam istirahat pun tiba, jennie pergi ke kantin dengan semua teman-teman nya. Dia sangat murah senyum dan selalu terlihat bahagia seperti seseorang yang tidak punya masalah dalan hidup nya.



JANUS (Im the real MONSTER baby)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang