Roh Keluarga

13 6 0
                                    

Mimpi buruk terus menghantui
Rasa takut tak kunjung padam
Aku berusaha melawannya
Bersama cahaya disisiku

Malam gelap gulita…

   Seorang lelaki terbaring di sebuah sebuah ruangan tak sadarkan diri. Ia berlari membawaku ke tempat yang dipenuh oleh kegelapan. Begitu kulewati sebuah lorong gelap itu, aku berada di kamarku yang begitu gelap tanpa ada cahaya lampu. Pintu kamarku diketuk seseorang dengan kuat berkali – kali tiada hentinya. Hatiku merasa panik melihat jam yang sudah begitu malam tapi masih ada yang mengetuk pintu sekeras itu. Kuintiplah dari lubang pintu, tapi tak seorang ada di luar sana. Saat aku kembali ke kasur, suara ketukan itu muncul kembali. Namun, kali ini suara itu lebih kuat dari yang sebelumnya.

“ Siapa disana ? “ Tanyaku

Suara ketukan itu langsung terhenti seketika. Tak lama kemudian, pintu seperti didobrak  seseorang ingin menerobosnya. Kuambillah sebuah pemukul bisbol dan tubuh ini sudah siap siaga jika yang masuk itu penjahat yang ingin membunuh, lalu dengan sedikit gertakan kucoba membuatnya untuk tak berani masuk,

“ Jika kau berani masuk, akan kubunuh kau dengan pisau tajam ini “

Suara itu langsung menghilang dalam beberapa waktu yang cukup lama. Aku melangkah pelan – pelan menuju pintu.

 Tiba – tiba, pintu itu hancur didobrak seseorang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tiba – tiba, pintu itu hancur didobrak seseorang. Seluruh ruangan kamarku pun langsung terbakar. Pintu keluar tertutup oleh setumpuk kayu yang telah terbakar oleh si jago merah. Aku berusaha keluar melalui jendela, tetapi tanganku  tiba – tiba terluka parah saat aku hendak membukanya. Begitu kusadari, Kulihatlah banyak pisau yang menancap di seluruh bagian jendela itu sehingga aku tak mampu untuk membukanya. Aku meringis kesakitan merasakan tangan ini yang terluka karena pisau itu,

“ TOLONG, AKU TERJEBAK DISINI “ Aku berteriak

Namun, Tak ada seorangpun yang  mendengar suara dan mau menolongku. Bahkan, orangtuaku tak kunjung datang ingin menolongku. Ketika aku menoleh ke belakang, Aku melihat seorang lelaki jangkung yang wajah sertanya tubuhnya hancur dipenuhi darah merah. Ia datang mendekatiku dengan secepat kilat lalu mencekikku dengan amat kuat, lalu dari dekat wajahnya seperti dipenuhi dendam yang amat kuat ingin membunuhku,

“ Kau harus membayar semua yang kau lakukan, Randika “ Ia marah padaku

“ Da…Vid “

Semakin lama aku mulai kehilangan napas. Mataku terpejam tak mampu menahan perihnya siksaan yang kualami. Seketika telingaku langsung dibisingkan oleh sebuah bunyi alarm yang begitu kuat,

“ KRIIIIIIIIIING “

Aku langsung terbangun dari mimpi burukku. Suara ibu berteriak memanggilku dari lantai bawah menyuruhku makan. Mereka tampak begitu serius melihatku dengan kulit pucat serta mata sembap,

Let Them GoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang