Sinar rembulan masuk melalu jendela kamar. Angin malam berhembus masuk kedalam dan membuat gadis yang tengah tidur didalam sana meringkuk kedinginan. Disampingnya terdapat pemuda yang tengah tertidur terlelap menemaninya.
Gadis itu mengerjapkan matanya disaat angin dingin yang menerpa wajahnya dan membuatnya terbangun. Ia tersadar jika ini bukanlah kamarnya yang biasa ia gunakan. Suasana kamar yang berwarna abu-abu putih dengan bau khas seorang pria mengingatkannya tentang penculikan yang dilakukan Alan.
Manda merasakan bila disampingnya terdapat seseorang selain dirinya yang tengah memeluk perutnya dengan erat. Dirinya menoleh kearah samping dan melihat betapa tampannya Alan yang tengah tertidur dengan rahang yang tegas. Apa yang aku pikirkan, pikirnya dengan memejamkan matanya.
Ia tersadar bukan sekarang waktunya mengagumi seseorang yang berani-beraninya menculiknya. Manda berpikir keras bagaimana bila dirinya keluar dari tempat ini. Apa yang dipikirnya saat itu pasti akan dilakukannya bilang saja Manda nekat tanpa melakukan persiapan ia tak peduli.
Tangan Alan yang berada diperutnya ia alihkan dengan tenang tanpa menggangu Alan yang tertidur nyenyak. Setelahnya Manda bangkit dari tidurnya hati-hati. Ia berjalan mengendap-endap kearah pintu yang tidak terkunci mungkin saja Alan lupa untuk menguncinya kembali. Dirinya berhasil keluar dari kamar itu saatnya ia keluar dari rumah ini.
Ia melihat rumah ini sangat besar bila disebut rumah itu tidak mungkin dan lebih pantas disebut istana. Manda berjalan menuruni tangga dengan pelan bahkan suara langkah kakinya tidak terdengar. Istana ini terlihat sepi hanya ada lukisan dan barang-barang yang terlihat kuno yang berjejer rapi.
"Hei, saatnya kita berganti shift dengan yang lainnya." Ucap penjaga itu dengan temannya.
"Ah iya, kau panggil yang lainnya dulu. Aku mau ketoilet sudah tak tahan aku." Balas penjaga satunya.
"Baiklah."
Penjaga itu meninggalkan gerbang dan temannya menuju kamar mandi yang sudah disediakan dipos penjagaan. Tak lama kemudia terlihat Manda sampai digerbang dan mendengarkan pembicaraan mereka dengan bersembunyi dibalik semak-semak disekitarnya.
"Ini kesempatanku untuk keluar dari sini." Gumam Manda yang melihat keadaan sekitar.
Manda berlari tergesah-gesah tanpa diketahui penjaga lainnya. Bahkan ia kini sudah berada dihutan lebat yang membuat dirinya bingung. Apakah dirinya tersesat? Akankah dirinya dimakan binatang buas? Racau segala pikirannya.
Ia berlari tak tentu arah tak peduli dengan ranting-ranting yang menggores kulitnya yang tak tertutup baju. Bahkan kini bajunya basah dan lusuh oleh keringatnya. Rasa lelah menderah dirinya tetapi ia tak peduli yang ia pedulikan adalah berlari menjauh tempat itu.
🍃🍃🍃🍃🍃🍃
Pemuda yang tengah tertidur lelap itu meraba-raba tempat tidur yang ada disebelahnya untuk memastikan bahwa gadisnya masih ada. Namun yang ia rasakan hanyalah ranjang kosong dan terasa dingin.
Ia bangun dan terlonjak kaget saat gadis itu pergi lari darinya. Marah yang kini Alan rasakan ia mencari Manda keseluruh kamarnya dan kamar lainnya tetapi hasilnya nihil gadis itu lari darinya. Tangannya terkepal kuat menahan semua amarahnya.
"Penjaga!!" Teriaknya menggema seisi ruangan itu.
Para penjaga bahkan omega pun terbirit-birit menghampiri Alan. Mereka semua menunduk takut dihadapan Alan calon alpha yang akan menggantikan ayahnya nanti.
"Cari gadis manusia itu sampai dapat!!" Perintahnya bahkan suaranya bukan suara Alan lagi tetapi suara itu tergantikan dengan Max serigala Alan.
Ayah, ibunya dan adiknya menghampiri Alan saat mendengar suara keributan yang dibuat anak sulungnya. Mereka menghampirinya dan melihat bila Alan memendam amarah yang memuncak.
"Ada apa Alan?" Tanya Aron Ayahnya.
Grrr
"Max." Ucap Ariana ibunya.
"Mateku mom ia pergi dariku." Lirih Max serigala Alan.
Alan segera berlari tak mempedulikan keluarganya yang sedang bertanya-tanya. Dirinya berlari dengan kekuatan werewolfnya kearah hutan. Ia mencium aroma Manda yang masih berada disekitar hutan ini walaupun aromanya sedikit demi sedikit menghilang. Ia mengikuti aroma ini saat mendengar suara teriakan wanita didepannya.
"Arrgh, tolong!! Hust hust pergi!!" Racau gadis itu.
Alan segera menghampirinya yang ternyata ia adalah Manda mate yang ia cari. Manda dihadang oleh serigala-serigala liar atau yang biasa disebut rogue. Bau amis keluar dari tubuh Manda membuat Alan yang marah semakin memuncak dan dirinya berubah menjadi Max serigalanya.
Max serigala Alan langsung menerjang rogue itu yang sudah berani membuat Manda terluka dan ketakutan. Rogue itu kewalahan mengalahkan Max serigala Alan yang sedang marah membuat mereka memilih mundur walaupun sudah ada kawannya yang tumbang.
Max berubah menjadi Alan yang menyisakan celana jeans pendek yang sudah robek. Ia bertelanjang dada menghampiri Manda yang sedang meringkuk ketakutan diatas tanah yang lembab. Isakan Manda membuat amarah Alan menghilang digantikan dengan kekhawatiran.
Alan langsung merengkuh Manda kedalam pelukannya dan dibalas dengan Manda yang memeluknya erat. Ia tak peduli dengan dada bidangnya yang basah akan tangisan Manda yang terpenting adalah matenya kembali tenang.
Dirinya langsung saja menggendong Manda dengan bridal style dan membuat Manda menyembunyikan wajah merahnya didada bidang Alan. "Jangan pergi lagi, mine." Ucapnya lirih tepat ditelinga Manda.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're Mine (Completed)
WerewolfKepindahan Amanda di kota barunya membuat dirinya terjebak dengan makhluk mitos yang selama ini hanya sebuah karangan. Namun siapa sangka dirinya akan menjadi salah satu dari mereka. "You're Mine" ********** copyright © by the dance fingers 88 🚫DIL...