Selepas kepergianmu, ada dimensi yang sulit dijelaskan
Tentangmu, tentang kenangan yang sempat terukir
Kini semua menjadi imajiku setiap malam
Apa kabarmu tanpa ku?
Lebih baik kah kau dengan dia?
Wanita yang sejak dulu kau damba
Kuharap begitu
Kau tau?
Kepergianmu mengajarkan satu hal penting tentang bagaimana menggenggam yang takkan menjadi milik kita seutuhnya.
Ketika menggenggam sesuatu dengan sangat erat
Akan menyakitkan, terlebih saat yang di genggam sejatinya bukan ku
Dan suatu saat harus dipaksa untuk melepaskan.
Setelahnya, akan membekas sebuah luka
Walaupun akan terobati dengan kenangan manis saat bersama dahulu.
Maka, pada dimensi setelah kepergianku
Pada seseorang yang menungguku, yang akan menemaniku, walaupun ia ku miliki, takkan ku genggam terlalu erat.
Agar saat takdir mengharuskan untuk berpisah, luka ku takkan sesakit saat melepasmu.
Tersakiti dengan beberapa kenangan yang telah di lewati.
Yang akan selalu terngiang dan membuatku rindu.
Seperti aku yang merindukanmu.
Terkadang aku sadar saat merindukanmu
Aku hanya merindukan sebuah ilusi
Membuat khayal ku terbang kembali pada masa yang lalu
Dan meratapi masa sekarang yang hampa tanpa kehadiranmu
Namun bisa apa aku sekarang?
KAMU SEDANG MEMBACA
CORETAN RINDUKU
PoesíaIni hanya sebuah tulisan bacalah.. kuharap kau tertarik dan tersentuh ini hanya sebuah coretan coretan si pecandu rindu ini hanya tulisan pengaduan tentang gundahnya si perindu
