Kissmark

7.8K 401 39
                                    

Rampung pemotretan, Yein langsung tergeletak tak berdaya di atas tempat tidur. Pemotretan kali ini cukup menguras tenaga memang, karena menyita waktu hampir seharian.

Jungkook yang baru selesai mandi pun dibuat terkejut, ketika mendapati Yein yang tidur seperti orang mati. Gadis Jeong itu memang suka sekali tidur, tak butuh waktu lama untuk Yein memasuki alam mimpinya memang. Bahkanㅡmungkin saking lelahnyaㅡgadis itu tak melepas sendal yang ia pakai saat pemotreatan tadi.

Dengan cekatan Jungkook melepas sendal, dan beberapa aksesoris yang Yein kenakan tadi. Merapikan sedikit posisi tidur Yein, agar gadis itu tak kesakitan saat bangun nantiㅡkarena salah tidur.

Lelaki Jeon itu memilih merebahkan dirinya di samping Yein. Memandang sang gadis mungkin salah satu hobinya, selain fotografi. Jungkook bersyukur, ayahnya membebaskan dalam segala halㅡwalau tetap dikontrolㅡtermasuk dalam hobi. Karena hobi fotografinya ini, Jungkook didapuk sebagai fotografer untuk beberapa produk yang berada di mall milik ayahnya. Dan karena ini juga, ia bisa bertemu Yein, sang mantan adik kelas saat SMA, yang bekerja sebagai model untuk beberapa produk yang ia tangani.

Sungguh leher, bahu, dan dada bagian atas Yein yang terekspos sukses membuat Jungkook tergoda. Ingin rasanya ia langsung meninggalkan bercak merah di sana, namun lagi-lagi ia takut. Padahal sebelum bersama Yein, Jungkook adalah tipikal pria yang agresif, ia tak pernah meminta izin untuk melakukan apapun pada gadis yang ia kencani, mulai dari skin ship kecil seperti pegangan tangan atau bahkan ciuman yang cukup panas. Namun berbeda saat bersama Yein, pria itu jadi lebih banyak bertanya jika ingin bertindak.

"Ngh..." lenguhan kecil Yein sukses membuyarkan lamunan Jungkook. Perlahan mata gadis itu terbuka, sesekali ia mengucek sudut matanya, layaknya anak kecil yang baru saja bangun. "Aku ketiduran, ya?"

Jungkook tersenyum, "Hmm... kamu kecapean keliatannya."

Yein hanya mengangguk, dan memilih menenggelamkan wajahnya ke dada Jungkook. Sungguh Jungkook suka sekali, ketika melihat wajah Yein saat bangun tidur. Tingkah gadis itu kadang terlihat lebih mirip anak usia lima tahun, padahal jelas-jelas umurnya sekarang sudah dua puluh tahun.

"Kook, berhenti ngecupin rambut aku," protes Yein karena Jungkook terus-terusan menciumi puncak kepalanya.

"Gak. Tau gak sih? Aku suka banget aroma kamu, Sayang."

"Ish... kamu ini," Yein buru-buru bangkit, menutup wajahnya yang memerah dengan kedua tangan. "Aku mandi dulu."

"Gak usah mandi, kamu masih harum kok." Tak bermaksud gombal, tubuh Yein memang sangatlah wangi. Dan untuk penggemar wangi-wangian seperti Jungkook, Yein mungkin adalah salah satu wangi yang Jungkook sukai.

Yein berdecak kesal. Kenapa sih prianya ini suka sekali membuat wajahnya jadi seperti kepiting rebus.

"Sini coba, tadi katanya pengen sesuatukan?"

Gadis itu mencoba mengingat apa sesuatu yang ia inginkan, namun nihil, ia lupa.

Jungkook menghela napas, dan memilih menarik Yein kembali dalam pelukannya. "Pasti kamu lupakan?"

Yein cengegesan, "Hehe... maafin Yeinie, Kookie."

"Kamu tu lupa mulu ish," Jungkook mem-pout-kan bibirnya. Ini salah satu sifat Yein yang kadang membuatnya kesal sendiri.

Sedangkan sang gadis, kini tengah berpikir keras mengingat apa yang ia inginkan. Hingga,

"Aha... aku ingat," ujar Yein tiba-tiba.

Mata Jungkook berbinar, oke, akhirnya gadisnya ini ingat juga. Jadi, dia tak perlu lagi menunggu untuk mencicipi permukaan kulit Yein, bukan?

"Pasti es krim, 'kan?"

Yah. Tak perlu berharap lebih dari gadis polos seperti Yein.

"Aku salah ya," ujar Yein ketika mendapati wajah kesal Jungkook. "Ck... apa dong, aku lupa, Kook."

"Sudah gak papa, lupain aja," ucap Jungkook pada akhirnya.

Yein jadi merasa bersalah, kenapa Tuhan memberinya ingatan yang pendek untuk hal-hal semacam ini, tapi tidak untuk pelajaran. Gadis itu mengusap lehernya perlahan, mencoba mengingat apa yang ia lupakan.

"Ah... aku tau, aku pengen tanda itu. Tanda merah itu, apa namanya kiss... kiss-nya Mark bukan? Eh tapi kok si Mark dibawa-bawa," ujar Yein dengan polosnya.

Ingin rasanya Jungkook menggigit gemas bibir Yein saat ini. Gadisnya ini benar-benar sangat polos.

"Kissmark, Sayang. Bukan Kiss-nya Mark," jawab Jungkook yang malah dibalas cengiran Yein. "Jadi boleh nih, aku bikin itu? Gak papa? Gak bakal marah?"

Yein mengangguk, "Boleh kok, gak marah deh. Aku juga pengen tau rasanya hehe...."

Jungkook terkekeh kecil, dan memilih mulai mendekatkan wajahnya dengan Yein. Tak butuh waktu lama hingga bibir mereka bersatu dan terjadinya ciuman yang tak terlalu panas, namun intens.

Posisi Jungkook kini sudah berada di atas Yein, membiarkan kedua tangannya menompang tubuh kekarnya, agar Yein tak merasa berat. Ciuman pria itu kini turun menuju leher Yein. Awalnya hanya kecupan-kecupan kecil, hingga mulailah lumatan dan gigitan, yang membuat bercak kemerahan di beberapa bagian leher, bahu, dan dada atas Yein.

Yein yang baru pertama kali merasakan ini pun, benar-benar dibuat melayang. Sebagai wujud kesukaanya, Yein hanya bisa mendesah, dan sesekali meneriakkan nama tunangannya. Jungkook sungguh menunjukkan kelihaian bibirnya.

Malam mereka dipenuhi aksi mencium dan ya, menciptakan kissmark. Jungkook sebenarnya ingin lebih, bahkan ia benar-benar menahan diri agar tak menyentuh dua aset Yein yang ada di atas ataupun di bawah. Namun mungkin nanti, itupun jika Yein meminta.


🌸🌸🌸


Pagi hari Jungkook kini kembali dikejutkan dengan teriakan Yein dari kamar mandi. Mendengar itu, Jungkook langsung bergegas meloncat dari tempat tidur dan berlari menghampiri Yein.

"Kamu kenapa, Sayang?" tanya Jungkook khawatir.

Yein lansung memasang wajah marah ketika melihat Jungkook. "Aku marah sama kamu."

Salahnya apa lagi sekarang?

"Ini merah-merahnya banyak banget ih,  ada lima," ujar Yein. "Gak mau ilang lagi. Hua... aku gak mau lagi kissmark gitu, walaupun enak sih. Tapi nyebelin."

Jungkook benar-benar akan gila sekarang, gila karena cinta dan juga kelakukan gadisnya yang ajaib.

"Itu bakal hilang kok, kamu liat Kak Jiyeon, kan? Hilangkan lama-lama?"

"Iya sih, ah... aku gak bisa jalan-jalan dong sekarang. Ah... gak asik."

"Di kamar aja gak papakan? Lagiankan bisa kek kemarin lagi," tawar Jungkook seraya menaikkan turunkan alisnya.

"Gak mau. Aku masih sebel sama kamu."




To be continue...

ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ

180108

Huehehe siapa yang nungguin nih😂
Nungguin kepolosannya dede yein👉👈
Btw, kalian bisa juga req pasangan ini mau diapain (?) Asalkan jangan naena aja:)) mereka belum nikah masa idah begituan:))

Jangan lupa voment, gak voment saya tabok kalian /g
Dadah🙌

Tifa💞

Sexyein [JJK-JYI] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang