Sexyein [JJK-JYI] ✔

Turtleneck ; Cemburu

Jeon Jungkook dan Turtleneck itu perpaduan paling berbahaya di dunia. Pria itu memang sungguh cocok dengan paduan hitam di setiap kain yang melekat di tubuh jangkungnya. Terlebih ketika ia menata rambutnya dengan menunjukkan sebagian dahinya. Itu serangan telak bagi seluruh wanita. Untuk Yein, itu seksi dan menyebalkan di satu waktu.

Saat ini keduanya tengah berada di tengah kerumunan orang yang juga menanti keberangkatan pesawat menuju Jepang. Yein duduk sambil mengerucutkan bibir, mengabaikan beberapa pertanyaan biasa dari segelintir staf. Sedangkan Jungkook, duduk di sebelahnya, namun fokus kepada kekasih kedua. Kamera.

Yein sih maklum saja soal perilaku Jungkook yang akan memfokuskan diri ketika memegang benda berlensa itu, tapi ketika pria itu sudah mulai menebar senyum ke segala arah, maka saat itu dia akan sebal. Wellㅡsenyum memang ibadah sih, tapi jika senyum itu malah disalah artikan oleh wanita lain, itu bahaya. Gadis itu jelas tahu, Jungkook tidak berniat kearah sana, tetapi tetap saja itu menyebalkan. Dan sebagai tunangan yang baik, maka dia mesti mempertunjukkan keahliannya.

Langkah pertama, menyender mesra. Kedua, memeluk erat. Ketiga yang paling utama, ketika Jungkook mulai mengalihkan fokus, tampilkan wajah imut. Dan itu berhasil, terlihat ketika pria itu memasukkan kembali benda pusakanya ke dalam tas.

"Apalagi sekarang?" lontarnya sambil menyelipkan sebagian rambut Yein ke belakang telinga. "Apa yang mengganggumu, Babygirl?"

Mata bulat gadis Jung bereaksi pelan-pelan terhadap ucapan pria Jeon. Apa tadi Babygirl? Mungkin ia juga berimajinasi dengan kata-kata itu.

"Jangan pakai pakaian ini lagi di depan orang lain!"

Jungkook melirik sekilas tampilannya, lalu ke sekeliling, dan terakhir di kedua iris kecokelatan Yein. Setelahnya, iya terkekeh geli, kemudian mengecup singkat bibir peach yang sedari tadi mengundang. "Jadi, apa ini salah satu bentuk kecemburuan Jung Yein?"

"Ish... aku beneran, kamu gak liat itu mata cewek-cewek hampir keluar liat kamu!"

Beberapa saat,Jungkook tertawa. "Jadi emang benerkan?" katanya.

Sangat amat jujur, Yein memang benar-benar amat cemburu. Jungkook itu berharga baginya, dan agak menyebalkan ketika orang lain menatap pria itu dengan pandangan menginginkan. Yein senang, mengetahui kalau prianya dicintai setiap kalangan, tapi itu juga agak menyebalkan. Seperti saat, kau mesti berbagi kue dengan seseorang, tapi orang itu hampir menghabiskan sebagian besarnya, padahal kau berusaha untuk memakannya perlahan.

"Itu wajar. Kamu tunangan aku, dan aku gak mau kamu dibagi-bagi. Jeon Jungkook itu punya Jung Yein!" seru Yein penuh tekat.

"Aku juga cemburu," gumam pria itu kemudian melepaskan pelukannya, meletakkan dua tangan di atas pahanya yang tertumpuk. "Emm... kamu tau tampilan kamu itu berbahaya, Sayang."

Kerutan membentuk v kecil di dahi Yein, memberikan tanda tanya besar akan maksud si Jeon. Tampilannya sopan kok. Terusan warna merah dengan turtleneck, lalu panjangnya juga dibawah lutut. Bahkan ia memakai jaket kulit berwana senada dengan milik Jungkook. Apa yang berbahaya?

Jungkook kembali mengambil kameranya menekan beberapa tombol lalu memperlihatkan sebuah foto perwujudan tampilan Yein. "Kamu kelihatan seksi tau gak!"

"Tapi itu kan gak narik perhatian orang, kamu lebih bahaya tau!"

Lima. Enam. Atau lebih dari sepuluh, seingat Jungkook, pria yang hampir mendekati Yein ketika gadis itu tadi menunggunya untuk berbicara dengan beberapa staf. Untung Jungkook lekas menghampiri, memberi peringatan dengan memeluk posesif pinggang Yein, sambil sesekali menunjukkan cincin pertunangan mereka.

"Yang jelas, mereka cuman bisa liat luarnya kita, tapi kamu ataupun aku udah liat dalamnya masing-masing," jelas Jungkook.

Yein tersedak ludah sendiri, ketika bayangan malam itu kembali muncul tanpa diundang. Astaga, ini gila.

"Hayo, mikirin apa?" ledek jungkook sambil tertawa cekikikan terlebih saat gadisnya makin memerah.

Secara jelas Jungkook tahu betul apa yang membuat gadisnya kini sudah berubah semerah tomat, dan itu menyenangkan ketika mengetahui bahwa itu karenanya. Yah. Jung Yein tetap gadis polos yang manis, walau sudah menjadi dewasa karena pengalaman pertamanya. []