"Hidup yang membosankan, penuh penderitaan, penuh kesedihan, ingin rasanya aku mengakhirinya sekarang juga" ucap Risti dalam pikirannya.
Hai.. Perkenalkan namaku Risti purbamulya, kelas 2 smp, seperti apa yang aku pikirkan, aku ingin itu terjadi, ya.. Aku ingin mengakhiri semua kegiatan yang aku lakukan sekarang ini, aku ingin mati.
Banyak orang beranggapan kalau kehidupanku itu sangat menyedihkan, bagaimana tidak?? Keluargaku hancur, semua teman-temanku menjauhiku termasuk sahabat dekatku mita juga menjauhiku, dan yang paling menyedihkan memiliki ayah tiri serta saudara tiri yang sangat jahat terhadapku... Semua hal tersebut, membuatku muak, aku tidak ingin merasakannya lagi.
keluargaku mulai hancur karena ibu kandungku menikah kembali setelah ayah kandungku meninggalkan ku selamanya, dan ia menikah dengan seorang duda* yang memiliki 1 anak perempuan, yang usianya berbeda 1 tahun di atasku. Dan tidak lama dari 3 tahun pernikahannya dengan ayah tiriku, ibuku mulai sakit-sakitan dan akhirnya meninggal dunia. Jadi aku sekarang tinggal bersama ayah tiriku dan saudara tiri ku saja bertiga di rumah yang di tinggalkan oleh ayah kandungku. ( duda = laki-laki yg kematian istri atau yg telah bercerai dari istrinya )
Dan alasan seluruh teman dan sahabatku menjauhiku yaitu karena semuanya percaya dengan kata-kata kakak perempuanku yang mengatakan kalau aku membawa kesialan, "siapa saja yang dekat dengan dia akan mengalami kesialan, apalagi siapapun yang menyayangi dia maka mereka semua akan meninggal dunia." ucap kakak Riani ke seluruh teman ku. Mungkin apa yang di katakan kakakku ada benarnya, semua orang yang aku sayangi, semuanya pergi selamanya dari dunia ini, termasuk ayah kandungku dan ibuku mereka meninggal dunia karena mereka menyayangiku.
Semenjak ibuku meninggal dunia, semua warisan yang di tinggalkan oleh ibu dan ayah kandungku di limpahkan kepadaku semuanya, termasuk rumah yang sekarang aku tempati sekarang. Akan tetapi semua warisan tersebut bisa aku kuasai saat aku berumur 20 tahun. Ketika ayah tiriku dan saudara tiri ku mendengar hal tersebut, mereka tidak setuju dengan wasiat tersebut, seketika itu pula mereka membenciku , dan memperalat aku sebagai pembantu di rumah itu.
Setiap hari mengerikan itu aku lewati begitu saja, akan tetapi kelakuan ayah tiriku dan kakak tiriku semakin waktu berlalu mereka semakin menjadi, mereka awalnya hanya menyuruhku membersihkan rumah, membuat masakan, mencuci baju, dan mempersiapkan perlengkapan kebutuhan mereka saja. Dan sekarang mereka malah mulai memarahiku dan mulai memukulku. Setiap ayahku mabuk di malam hari, pasti aku di pukuli dengan gesper oleh ayah tiriku. Entah apa kesalahan yang aku perbuat sampai dia memukuliku dengan sangat keras.
Semakin hari tubuhku mulai tambah sakit, apalagi di bagian punggung, tepat di bagian yang di pukuli ayah tiriku dengan gesper. Aku mulai pasrah akan semua hidup yang aku jalani saat ini, tapi lama kelamaan aku mulai muak dengan semua itu.
Ristipun pergi ke sebuah taman yang terletak di pinggir sungai, taman yang begitu indah, taman yang dimana kenangan bersama orang tuanya bermain dan bercanda bersama, dan terdapat sungai yang begitu dalam. Saat pertama Risti sampai disana, ia hanya duduk berdiam di pinggir sungai tersebut. Dia mulai mengingat kembali masa-masa dimana dia merasakan kebahagiaan, keceriaan seperti yang lainnya, tetapi tiba-tiba saja dia teringat akan kejadian baru-baru ini, dia mulai frustasi, mulai depresi kembali, dan dia mulai menangis sejadi-jadinya. Tak lama dia menangis, dia melihat sebuah jembatan yang belum pernah ia lewati. Diapun mulai pergi kesana dengan tergesa-gesa, setelah sampai di sana, iapun menaiki dinding yang terdapat pada pinggiran jembatan tersebut.
" Aku tidak tahan lagi akan semua ini, aku benci akan kehidupanku sekarang, aku benci, benci, benci!!" ucap Risti sambil menangis. Ketika Risti akan melompat dari jembatan tersebut, tiba-tiba ada seseorang yang menarik tangannya ke belakang. Ristipun jatuh ke belakang, dan di tangkap oleh seseorang yang menariknya tadi, orang tersebut lansung merangkul Risti, agar Risti tidak terluka dan tidak menaiki dinding jembatan itu lagi.
"Siapa sih yang menarik tanganku barusan?" benak Risti. Ristipun terkejut karena tiba-tiba saja ada seseorang yang menarik tangannya dan sekarang seseorang tersebut merangkul Risti sangat kuat dari belakang, risti lansung menoleh ke belakang dan melihat siapa orang yang menggagalkan rencananya serta yang sedang merangkulnya sekarang. Seketika itu pun Risti sangat terkejut, ternyata orang yang menariknya barusan adalah seorang laki-laki. Laki-laki itupun masih merangkul Risti dengan kuat, " lepaskan rangkulan ini !!" ucap Risti dengan emosi. Bukannya melepaskan rangkulannya laki-laki tersebut malah lebih kuat merangkulnya, " kalau aku melepaskan rangkulan ini kamu pasti bakal lompat ke sungai itu lagi " jawab laki-laki tersebut. " Baiklah aku tidak akan melompat ke sungai itu lagi, sekarang lepaskan rangkulanmu, dasar laki-laki mesum!!" ucap risti ketus. Laki-laki tersebutpun melepaskan rangkulannya dan lansung berdiri, " apa kamu bilang??? Mesum?? Aku laki-laki mesum?? Jaga ucapanmu wanita gila!!" bantah laki-laki tersebut. Risti tidak bisa menahan emosinya lagi, tak lama kemudian tiba-tiba saja air mata risti mengalir dari ujung kelopak matanya, dan tak lama kemudian Risti lansung pergi meninggalkan laki-laki tersebut, dan ia lansung pulang ke rumahnya.
"Apakah dia baik-baik saja?? Apa aku terlalu kasar, saat memanggil dia cewek gila??" benak laki-laki tersebut. Laki-laki tersebut mulai merasa bersalah dan dia menyesali apa yang barusan ia lontarkan kepada wanita yang baru saja mau mengakhiri hidup dia sendiri.
~~°°~~
"Awas hati-hati Risti dateng tuh!! Jangan dekat-dekat dengan dia nanti kena sial loh!" Bisik teman-teman sekelas Risti. Risti hanya bisa pura-pura tidak mendengar apa perkataan mereka semua, dan menghiraukan begitu saja.
Hari ini, risti lebih murung dari biasanya, dia mulai terlihat lebih murung semenjak kejadian 2 hari yang lalu, ya ketika rencananya di gagalkan oleh seseorang yang tidak ia kenal. " Harusnya kemarin rencanaku itu berhasil, agar mereka semua senang, karena tidak ada yang membuat mereka sial lagi. Semua gara-gara cowok mesum itu." ucap Risti dalam benaknya.
Kring!!!kring!!!kring!!
Bel istirahat pun berbunyi...Seperti biasanya, Risti setiap jam istirahat duduk di pinggiran halaman belakang sekolah, sambil membaca novel dan mendengarkan lagu di mp3nya untuk menenangkan pikiran dan perasaannya. Tak lama kemudia seseorang datang dari arah belakang Risti. Sepertinya hari itu tidak berpihak kepada Risti untuk menenangkan pikirannya, biasanya halaman belakang sekolah itu sepi, tapi ntah mengapa hari itu tidak seperti biasanya.
" Kok ada orang sih disini? Perempuan lagi. Ngapain tuh perempuan disini sendirian? Gak takut apa di situ sendirian?? Gue deketin ah.." benak seorang laki-laki tersebut. Saat sampai di belakang perempuan tersebut, dia lansung memegang pundak perempuan tersebut, dan menyapanya, serta lansung duduk di samping perempuan tersebut.
Risti yang sedang bersantaipun lansung menoleh ke sampingnya dan melihat seseorang yang menyapanya itu. Mereka berdua sangat terkejut saat mereka melihat satu sama lain.
" Loh?? Lu kan cewek gila!! " ucap laki-laki tersebut, "lo kan cowok mesum 2 hari yang lalu kan?? Ngapain lu disini!!" ucap risti serentak dengan ucapan laki-laki tersebut. Nih cewek gila manggil gue cowok mesum mulu dari kemarin, untung-untungan kan dia gue tolongin kemarin, kalau nggakkan pasti udah mati dia kemarin tenggelam di sungai. Mereka masih bingung dengan situasi tersebut, kenapa bisa-bisanya mereka bertemu lagi setelah kejadian kemarin itu. Menyebalkan, kenapa bisa ketemu nih cowok mesum lagi sih😑. Dari sekian gede dunia ini, kenapa harus ketemu dia lagi, baru aja mau nenangin pikiran. Kayaknya gak bisa nenangin pikiran deh kalo kayak gini. " Ini tempat gue sekolah ya! Lu tuh ngapain disini !!" tanya balik laki-laki itu, "ini tempat gue sekolah juga kalik😑, kenapa coba harus ketemu lo lagi sih cowok mesum?? bikin tambah badmood aja." jawab Risti ketus.
Risti mulai tambah emosi gara-gara melihat wajah laki-laki tersebut, dan dia lansung berdiri serta langsung pergi meninggalkan laki-laki tersebut. " woy cewek gila!! Nama gue itu pangestu tau!! Bukan cowok mesum!!" teriak pengestu saat Risti mulai jauh darinya.~~°°~~
PS : ceritanya sampai disini dulu yaaa😊. jika kalian suka sama ceritanya, silakan like and comment😀. cerita ini di update lagi kalau banyak yang bilang lanjut!! Jadiii kalo penasaran kelanjutannya comment ya
KAMU SEDANG MEMBACA
Do you feel like I feel?
SaggisticaEntah sejak kapan perasaan ini mulai ada, entah sejak kapan aku penasaran semua hal tentangmu, dan entah sejak kapan aku mulai bertanya-tanya tentangmu, apakah kamu merasakan apa yang aku rasakan?? bagaimana caranya, aku mengatakan perasaanku?? akan...