PART II

80 7 5
                                    

AlKairaKPA :

*'Itu lagi?Ran, aku bakal terus kasih kamu jawaban yang sama selama kamu masih nanya pertanyaan yang sama'

*'Aku ga bisa Zarhan, bener bener ga bisa. Maaf, tapi setidaknya sampai kita bener bener siap buat mulai lagi.'

*'Udah malem juga Ran, HP mau aku charger nihh'

*'Dan tolong, jangan tanya 'kenapa?' tentang itu lagi, karna jawaban aku masih sama, aku belum bisa jelasin alesannya sekarang sekarang.'

Titik itu menjadi akhir perbincangan onlinenya dengan Zarhan, dan ya, Alkaira Kalyla Putri Aditya itu bukan type orang yang rela dosanya bertambah hanya demi berbohong untuk menghindar dari apa yang ia tak suka.

Karena memang benar adanya, HPnya lowbat dan ia akan segera menchargernya setelah menturn offkan data selular.

Selain itu, Kaira juga harus menyusul kembarannya yang mungkin sekarang sudah terhanyut kedalam film yang mereka sepakati menjadi tontonan rutin bahan bergadang malam minggu kali ini.

"Hilau Kiakuuuu" seru Kaira sambil menuruni tangga yang tidak begitu panjang dirumahnya itu.

Begitu sampai dilantai bawah, Kai tidak langsung berjalan lurus untuk menghampiri adiknya yang sedang duduk manis dengan kaki naik ke atas sofa bed sambil asyik menonton dan memakan lays rumput laut dengan kemasan jumbo, melainkan berbelok ke kiri untuk membawa jus jambu buavita family pack lengkap dengan dua gelas kembar khusus mereka.

Berbagai jenis hal yang memang rutin mereka lakukan setiap malam minggu dan hanya sekali dalam satu bulan, karena Umi dan Abinya memang hanya mengizinkan seperti itu.

Kiara yang membawa snack snack kesukaan mereka, sedang sang Kakalah yang membawakan minumannya.

"Kamu kencing menuhin berapa ember Kai?" celetuk Kiara dengan nada mengejek, Kaira yang sedang mengambil dua gelas untuk mereka berdua di rak piring gantung itu memutar bola matanya jengah merasa tak percaya bahwa kembarannya berfikir seperti itu.

Sambil berjalan mendekati sofa bed tempat dimana Kia duduk itu, Kaira menimpali "Yeeeeee, kamu jangan kaya gitu sama yang lebih tua dong ade kecil. Sopan dikit bisa?" katanya sambil mencubit hidung Kiara setelah menyimpan apa-apa yang telah dibawanya tadi ke meja, tak lupa disertai dengan nada layaknya seorang Kaka kepada adik kecil berusia lima tahunnya.

"Apaan sih Kai?kata Abi aja bedanya cuma 31 detik iihhh" balas Kiara dengan nada bad mood yang kentara, karena ia memang paling tak suka dianggap seperti adik kecil dari Kakak kembarannya itu. "Lagian pipis lama amat." lanjutnya lagi.

"Lebih lama mana dibanding kamu yang nunggu si Girald putus sama Olvi?" timpal Kaira pas sekali ke gendang telinga milik kembarannya namun dengan tampang watados, sambil pura pura asyik menonton.

Setelah mendengar nama sepasang kekasih itu Kaira sebut dengan entengnya, apalagi ditambah dengan muka polos yang dibuat-buat, tanpa menunggu lama, Kiara langsung saja menimpuk kembarannya itu dengan bantal sofa yang ada di sampingnya. "Kairaaaaa, ngeselin banget ihh. Liatin aja, tau tau gagal move on lo dari si Zarhan." Katanya langsung setelah selesai menimpuk kembarannya tadi, pasalnya, Kiara memang sedikit risih jika harus diingatkan kembali pada kenyataan bahwa Olvilah yang harus menjadi pacar Girald, ya pujaan hati dari dulu hingga kini, namun hanya bisa ia ceritakan pada Kai dan sang Illahi.

Setelah mereka saling adu mulut dengan penuh canda karena Girald dan Zarhan tadi, akhirnya mereka memutuskan untuk lanjut menonton saja dan menikmati waktu bergadang yang diberikan oleh Umi dan Abinya.

Namun belum lagi film Happy Death Day itu berakhir, mereka malah sudah lebih dulu mengakhiri mata yang melek, karena mereka terlelap nyenyak di sofa bed Ruang Keluarga Aditya.

Keluarga Aditya bukanlah keluarga yang kaya raya, serba ada, serba wah, super glamour dan bukan juga type keluarga yang memanjakan anaknya.

Kepala keluarga di keluarga kecil ini ialah Alfi Muhammad Aditya, seorang kepala masinis kereta yang beristrikan Kara Dewi Lasmini. Mereka bukan pula orang tua yang gila kerja sampai harus melemparkan urusan anak kepada baby sister, atau pembantu rumah tangga untuk urusan rumah.

Sedari kecil, sang Kakak Alkaira Kalyla Putri Aditya dengan Alkiara Kylala Putri Aditya diurus langsung oleh Umi mereka sendiri. Karena setelah menikah dengan Alfi, Kara diminta untuk resign dari pekerjaan awalnya yang melarang para pekerja wanita memakai jilbab.

Alfi dan Kara membangun rumah tangga yang sakinah mawadah warahmah, mereka selalu saling mengingatkan dalam hal kebaikan sampai akhirnya mereka dikaruniai titipan anak kembar yang lahir dengan sempurna tanpa cacat fisik sedikitpun.

Si kembar lahir pada tanggal 21 bulan Mei tepat pada saat adzan subuh berkumandang.

Mereka lahir dari keluarga yang taat beragama, sederhana, dan tak gila dunia. Jadi tak heran jika mereka tumbuh menjadi remaja remaja yang soleha, tidak suka menuntut jika sedang tak ada dan patuh kepada orang tua.

Rumah Keluarga Aditya bukan rumah mewah bak istana, ada halaman rumah yang mungkin cukup untuk parkir satu mobil atau dua sampai tiga motor, ruang tamu dengan lemari hias juga beberapa foto keluarga dan satu set kursi tamu.

Lalu ada ruang keluarga dengan TV gantung berukuran 43 inc juga satu set sofa bed serta AC, dapur dengan satu kitchen set, satu kulkas dan satu mini kulkas, juga meja makan dengan 6 kursi serta satu kamar mandi.

Naik ke lantai dua, hanya ada tiga kamar tidur. Satu untuk Alfi dan Kara, kamar bercat putih gading yang dilengkapi dengan TV, satu kipas angin gantung berukuran jumbo yang diletakkan disamping TV, satu bed king size, satu lemari besar dan satu nakas juga satu kamar mandi serta satu meja rias dan meja kerja di pojok kanan.

Yang satunya lagi untuk Kaira dan Kiara, kamar bercat pastel yang dilengkapi dengan satu set music player, dua meja belajar, satu kipas angin gantung diatas meja belajar mereka, satu lemari besar dan dua nakas, satu bed king size dan satu kamar mandi, ditambah balkon kecil kecilan namun nyaman untuk mereka membaca atau berkumpul bersama teman teman.

Dan yang satunya kamar tamu, hanya ada satu bed, satu lemari sedang dan kipas angin di pojok ruangan dengan dinding bercat putih polos.

Diatas juga terdapat pintu untuk menuju ke balkon yang cukup besar karena fungsinya untuk Kara menjemur pakaian. Juga ada satu gudang. Dan satu mushola yang dilengkapi oleh dua kran air untuk berwudhu, ukurannya tidak terlalu besar, namun cukup untuk dipakai berjamaah oleh keluarga Aditya.

Rumah sederhana, namun dipenuhi dengan kehangatan, kebahagiaan, keharmonisan, keceriaan dan ketaatan yang kental akan Islam.

###

Note: tips buat readers kesayangan gimana ngebedain Alkaira Kalyla PA sama Alkiara Kylala PA, bisa liat dari panggilannya. Karna saya manggil sang Kakak Alkaira itu Kai (mendahulukan vocal A untuk Kakak baru I) atau khusus dari Zarhan untuk Kaira itu Ira (diambil dari 3 huruf terakhir Alkaira). Dan untuk adiknya Alkiara itu Kiara atau Kia (karena adik, maka vocal A menyusul setelah vocal I)

-semoga feelnya dapet:)@blestub

ur vomment's my spirit

Alkaira AlkiaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang