Bab-1

25 7 4
                                    

Seorang pemuda dengan surai sky blue terlihat masih setia bergelung di tempat tidurnya. Tanpa menyadari kehadiran seorang gadis yang baru saja memasuki kamarnya.

"Kakak!" teriak gadis tersebut yang nampak sudah rapi dengan seragam sekolahnya.
"Apa yang kakak lakukan? Kenapa belum bangun! Ini sudah pagi loh, cepat bangun! Bangun." sambungnya menghampiri sang kakak.

Mendengus kesal melihat sang kakak masih belum merubah posisi, gadis dengan surai hitam panjang yang menyandang status sebagai adik bungsu dari seorang Ayame Makoto, pria yang saat ini masih enggan bergeming dari kasurnya tersebut.

Itsuka menarik paksa selimut yang membungkus makoto. Wajahnya mendadak panas dan memerah dengan cepat Itsuka menutup wajahnya dan berteriak. "Kyyyaaaa!"

_Makoto pov_

"Kakak! Cepat bangun!." Ujar Ayame sekali lagi sembari melepas paksa selimut yang hampir menutupiku sepenuhnya.

Aku diam sesaat ketika suara Itsuka tidak lagi terdengar, lalu bangun dengan posisi terduduk di pinggir kasur memastikan Itsuka masih diambang pintu atau sudah pergi.
"Kkyyaa!"

Memperhatikan adikku yang sudah rapih dengan balutan seragamnya "ohayou Itsuka~~" ujarku berupaya bangun dari kasur nyamanku dan menghampiri adik kesayanganku.

"Padahal baru jam 05:45, dasar kau tidak sabar ya pergi kesekolah" ujarku melirik jam dinding sembari mengelus kepala adikku.

"..Kakak.."
"Iya?"
"MESUMM!," Itsuka menampar kakaknya hingga memutar dan mendarat tersujut menunjukan pantat bayi miliknya.

"Kenapa kakak masih suka tidur telanjang begitu sih!"

"Dari awal kamu yang main masuk dan menarik selimut kakak." masih dengn posisinya yg memar akibat tamparan adikny.

Itsuka memberanikan diri untuk membuka mata tapi pemandangan di depanya sangat membuatny takut sehingga menendang pantat bayi makoto,
"KYAAA!"

Hanya leguhan panjang yang terdengar dari makoto "aaooouuhh, knapa bukan selimutnya yang dilempar uhuhuhuhu"

_Skip_

Meletakan 2 nampan diatas meja. yang terdiri dari 2 mangkok nasi berukuran kecil dengan sedikit kacang merah dibagian atas nasi, lengkap dengan Yakizakana ikan salmon yang telah dipanggang sebelumnya, tidak lengkap rasanya jika tidak ada sup miso dan sepasang sumpit.

( pict dari google )

"Sarapan siap." ujar makoto sembari melepas apron hitam yang mengikatnya sebatas pinggang, meletakkanya kembali pada tempatnya semula.

Kemudian makoto menarik kursi dan duduk perlahan sensasi dari tendangan Itsuka membuatny nyeri. Menatap adiknya yang masih memasang wajah cemberut membuang muka.
"Masih marah? Maaf, Kakak tidak akan mengulanginya lagi" memasang senyum manis agar hati Itsuka melunak.

"Janji! Kakak harus menghilangkan kebiasaan buruk kakak itu karna aku juga sudah tinggal di sini kak."

"Iya, kakak janji tidak akan mengulangi lagi. Sekarang makan sarapanmu, Ittadakimasu" ucap makoto mengatupkan telapak tanganya. Yang kemudian diikuti juga oleh Itsuka dengan senyum laparnya.

" Ittadakimasu "


*~'~*~''~*





Pembaca yang budiman atau animan tolong bintangnya dipojok kiri bawah ya..

Yo! Holla..holla maaf jika saia upny sepotong2 karna mencuri waktu disela-sela kesibukan juga. Dan Saia masih tahap belajar..
Umm..jadi harap maklumi ya
//yang ini juga belum sampe 1 part..hehehe..

The Twin Are SrappedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang