Chapter 4 : Malam yang Menelan Fajar part 2

20 0 0
                                    


Part 1

[Di Utara Hutan Pukul 11 : 41]

Tebasanku masih belum bisa menghempaskan kulit keras Lioner tapi bersama Zen aku yakin akan berhasil mengalahkannya.....atau itulah yang aku harapkan.

"Rawllllll"

Suara raungan kerasnya kembali sepertinya dia akan naik ke level selanjutnya. Wujud monsternya mulai memiliki rupa seperti manusia pada umumnya dengan kedua tangan normal dan kaki yang normal, dengan kulit kecoklatan mirip ciri khas orang barat dengan rambut yang bisa dibilang pendek dan matanya tetap merah menyala.

"Tak kusangka aku harus menggunakan wujudku yang sebenarnya."

Dengan suara yang agak berat dan tegas

"Kan kupuji dirimu karena telah berhasil memaksaku sampai disini !."Lanjutnya

Seluruh bekas luka akibat tebasanku telah sembuh seketika hilang tanpa jejak.

Aku sedikit terkejut melihat monster yang beberapa saat yang lalu cuma bisa meraung, dan mengerang, kini dapat berkomunikasi layaknya manusia normal dan pedang yang berat besar dan agak kasar berubah bentuk menjadi pedang yang berukuran dapat diangkat oleh manusia walau permukaannya masih terlihat kasar dan juga ujungnya tumpul tapi sisi bagian kiri dan kanannya terlihat begitu tajam bagaikan tongkat yang menjelma menjadi pedang.

"Siapa sebenarnya dirimu !" Tanyaku dengan nada suara yang agak memaksa

"Aku ? Aku adalah Gria, Gria si Lioner lv.3."jawabnya

Aku kebingungan dengan pernyataan yang dia ajukan dengan sangat berhati-hati aku mencoba menggali informasi lebih lanjut

"Darimana asalmu ? Mengapa kamu berada pulau ini ?."

"Aku berasal dari Oarthe, planet yang tidak berada di dunia ini atau lebih tepatnya berada di dimensi lain yang sejajar dengan dimensi ini !. Dan mengenai mengapa aku berada di pulau ini. Ini semua atas perintah Lord !."

"Lord ? Siapa itu Lord ?."

"Lord adalah Kaisar di Oarthe, dia memerintahkan kami untuk datang kesini untuk membuka Gate dari Oarthe menuju ke Earth. Dan untuk membukanya kami harus membuat 5 tanda di 5 pulau besar Nusantara yaitu New Guinea, Andalas, Java, Celebes, dan Borneo. Pagi tadi rekanku telah mengambil alih pulau New Guinea ! Cepat atau lambat pulau lain akan menyusul ! Dan aku ditugaskan untuk merebut Pulau ini !."

Aku terkejut mengenai pernyataannya bahwa pulau New Guinea yang terkenal dengan Tembok Guin telah diambil alih oleh komplotannya

"Oy Zen !" Teriakku dalam hati

(Ada apa Kakeru ?)

"Apa kau tahu sesuatu mengenai mereka ? Dan apa yang dikatakannya itu benar ?."

(Jika aku menjelaskannya sekarang ! Akan memakan waktu yang lama. Tapi bila kau berhasil mengalahkannya kita punya banyak waktu luang untuk berbincang-bincang)

Tanpa pikir panjang aku langsung melaju kehadapannya dan mulai melancarkan serangan dengan menebas secara horizontal dari bagian kiri, tapi seranganku berhasil dihalaunya dengan pedangnya yang agak tipis.

Kring...

Suara hantaman dari kedua pedang yang saling berbenturan menggema, dilanjutkan dengan seranganku yang kedua kalinya

Truss.....

Kembali suara hantaman dari kedua pedang, dia lebih bisa menggunakan teknik berpedang dibanding pada waktu dia berwujud monster. Aku mundur beberapa langkah untuk mengatur strategi, akan tetapi beberapa saat serelah aku mundur Gria langsung maju dengan menebaskan pedangnya secara vertikal langsung kearahku. Walau sedikit terlambat aku berhasil menahan serangannya, dibanding serangannya waktu wujud monster serangannya kali ini lebih berat.

Owari no Sekai : We'll Save This World Whatever Happening'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang