Seorang namja tengah asik berbaring di kasur King size miliknya tanpa berniat membuka matanya,padahal cahaya matahari sudah muncul.
Tak lama kemudian,terdengar suara seseorang yang mengetuk pintu kamar.
'tok...tok..tok..'
"JIMIN-AH IREONA..." teriak seseorang dari balik pintu.
Namun tidak ada respon dari sang pemilik kamar dan itu membuat Yoongi kesal.'Ceklek... ' Yoongi membuka pintu kamar Jimin yang tidak terkunci.
Saat Yoongi sudah masuk,Yoongi melihat Jimin yang sedang bergerak gelisah di atas ranjangnya,namun dengan matanya yang masih tertutup rapat.
yoongi yang menyadari bahwa Jimin sedang bermimpi buruk,dengan segera Yoongi menghampiri Jimin."Jimin-ah ireona" ucap Yoongi membangunkan sambil mengguncang -guncang tubuh Jimin dengan perasaan sedikit khawatir.
"Kyaa!! Jimin-ah ireona" ucap Yoongi lagi."Hah.. Hah.. Hah.." Jimin terbangun dengan nafasnya yang memburu.
"Ahh syukurlah" ucap Yoongi lega."Hyung sakit" ucap Jimin dengan suara parau.
"Nde? Mana yang sakit eoh? " tanya Yoongi khawatir.
"Kepalaku pusing hyung" ucap Jimin parau dengan keningnya yang di kerutkan karena menahan pusing dengan keringat yang sudah bercucuran.Dengan segera Yoongi menempelkan punggung tangannya di dahi Jimin.
"Eoh.. Dahi mu panas sekali Jimin-ah" ucap Yoongi khawatir.
"Kita ke rumah sakit ne? " ajak Yoongi.
"Sireo" tolak Jimin.
"Ahh arraseo" pasrah Yoongi.Sebenarnya Yoongi sudah tau kalau Jimin akan menolak di ajak ke rumah sakit karena dia sangat membenci rumah sakit,kenapa? Itu karena rumah sakit lah yang telah merenggut kedua orang tua nya dan Yoongi.'rumah sakit tidak becus menolong kedua orang tua nya' itu lah yang Jimin pikirkan.
"Kalau begitu hyung akan membeli obat dulu dan membuatkan mu bubur" pamit Yoongi.
Dan dibalas anggukan dari Jimin,karena Jimin sudah tidak kuat bicara.Dengan segera Yoongi pergi ke apotik,setelah dari apotik suga langsung menuju dapur untuk membuatkan bubur untuk Jimin.
Setelah hampir 30 menit,Yoongi pun kembali ke kamar Jimin dengan bubur di tangannya.
'Ceklek..' pintu terbuka dan menampakkan Yoongi yang langsung masuk.
"Jimin-ah ireona" ucap Yoongi sambil mengelus surai Jimin dengan Kasih sayang.
"Euugghh" lenguh Jimin saat ada yang mengusik tidurnya.
"Kajja makan dulu buburnya" ucap Yoongi sambil membantu Jimin duduk sambil bersandar.
Setelah beberapa menit,Yoongi pun selesai menyuapi Jimin dan sekarang waktunya Jimin meminum obat.
Setelah meminum obat,Jimin pun langsung tertidur kembali untuk istirahat lagi.
"Cepatlah sembuh nae Dongsaeng" ucap Yoongi pelan saat Jimin sudah tertidur sambil mengelus surai Jimin.
Yoongi pun keluar dari kamar Jimin menuju dapur untuk menyimpan mangkok bekas bubur Jimin dan Yoongi pun memasak untuk dirinya makan.
Sekarang sudah pukul 11.00 kst,Yoongi yang tadi nya sedang menonton TV pun langsung bergegas pergi ke kamar Jimin untuk mengecek apakah demam Jimin sudah turun atau belum.
'Ceklek.. ' Yoongi pun masuk dan langsung duduk di pinggir ranjang Jimin.
Yoongi pun langsung menempelkan punggung tangannya di dahi Jimin.
"Aishh jinjja.. demamnya belum juga turun" gerutu Yoongi kesal.
Yoongi pun akhirnya bergegas pergi ke dapur untuk mengambil air hangat dan sapu tangan untuk mengompres dahi Jimin.
Skip...
Sekarang Yoongi sedang mengopres dahi Jimin dengan air hangat dan sapu tangan yang di bawa nya tadi,dan berharap demamnya akan turun.
Yoongi pun langsung ikut berbaring di samping Jimin dengan sapu tangan yang masih menempel di dahi Jimin.
"Cepatlah sembuh Jimin-ah,dongsaeng tersayangku" ucap Yoongi sebelum benar-benar tertidur.
Sakarang waktu telah menunjukkan pukul 15.00 kst.
"Eughh.." Jimin pun terbangun dari tidurnya.
Jimin merasa ada sesuatu yang menempel pada dahinya,dengan segera Jimin memegang dahinya."Eoh sapu tangan" ucap Jimin dengan nada pelan.
"Pasti Yoongi hyung yang sudah mengompresku" lanjut Jimin sambil tersenyum dan meletakkan sapu tangannya di meja yang berada disampingnya.Jimin pun langsung menatap kesisi nya dan dia melihat Yoongi yang tengah tertidur pulas.
"Gomawo Yoongi hyung" ucap Jimin sambil tersenyum.
"Ne cheoma" balas Yoongi tiba-tiba dan ltu membuat Jimin kaget."Eoh.. Hyung mengagetkanku saja" ucap Jimin kaget.
"Kau sudah baikkan? atau kau butuh sesuatu?" tanya Yoongi khawatir.
"se khawatir itukah kau hyung?" tanya Jimin balik.
"Tentu saja,kau kan dongsaeng hyung dan kau adalah keluarga hyung satu-satunya setelah eomma dan appa tiada 1 tahun yang lalu" ucap Yoongi.Jimin dan Yoongi pun langsung mengubah posisi mereka yang asalnya berbaring menjadi duduk.
"Hmmm hyung aku ingin ke Taman bermain malam ini" ucap Jimin.
"Arraseo,kajja kita pergi malam ini jam 7 malam" ucap Yoongi sambil tersenyum manis
"Jinjja-yo?" tanya Jimin senang.
"Ne jinjja" jawab Yoongi.'Grep..'
Jimin langsung memeluk Yoongi.
"Jangan tinggalkan aku hyung" ucap Jimin tiba-tiba.
"Apa maksudmu Jimin-ah?" tanya Yoongi sambil membalas pelukan Jimin.
"Mollayo,aku hanya mempunyai firasat bahwa hyung akan meninggalkanku" jawab Jimin.*aku pun sama Jimin-ah* monolog Yoongi dalam hati.
"Gwenchana,itu hanya perasaanmu saja" ucap Yoongi menenangkan.
"Hmm.. Arraseo" ucap Jimin sambil melepaskan pelukannya."Sudahlah cepat mandi,hyung juga akan mandi" titah Yoongi.
"Ne hyung" ucap Jimin.Yoongi pun langsung pergi menuju kamarnya.
Saat Yoongi sampai dikamar nya,Yoongi terdiam dahulu dipinggir ranjangnya sebelum bergegas mandi.
*ya Tuhan firasat apa ini? Apakah aku dan Jimin akan berpisah? Bahkan Jimin pun merasakannya,ya Tuhan semoga ini hanya perasaanku dan Jimin saja,semoga tidak terjadi sesuatu* monolog Yoongi dalam hati.
Setelah beberapa saat,akhirnya Yoongi bergegas pergi ke kamar mandi.
Semoga suka sama new story gue ya 😊😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Spring Day [END]
FanficNyatanya sebuah janji tidak cukup untuk memastikan apakah kita bisa melakukannya.