Bag. 3

372 7 1
                                    

Zhang Rang melihat bahwa dirinya telah terkepung meloncat kedalam sungai untuk melarikan diri tetapi akhirnya tenggelam.

Kedua anak kecil itu (kaisar Bian berusia 12 thn sedangkan pangeran Xian berusia 10 thn) yang kebingungan dan takut tidak berani menangis ataupun bersuara. Mereka merangkak didalam rerumputan tinggi sepanjang sungai dan bersembunyi. Tentara berpencar kesegala arah untuk mencari mereka. Mereka mencarinya sampai tengah malam. Bergetar karena kedinginan dan kelaparan kedua anak itu akhirnya terbaring di rerumputan dan mereka saling menangis satu sama lainnya dengan berpelukan karena merasa bahwa hidup mereka akan berakhir.

"Ini bukanlah tempat untuk berhenti." kata pangeran Xian, "kita mesti mencari jalan keluar."

Akhirnya kedua boca kecil itu merangkak kembali disepanjang sungai dan karena gelap mereka tidak dapat melihat apapun juga dikejauhan. Mereka tidak dapat melihat jalan karena gelap tetapi tiba-tiba dihadapan mereka kunang-kunang berterbangan menyinari jalan didepan mereka sehingga mereka dapat melihatnya.

"Langit membantu kita." kata pangeran Xian.

Mereka mengikuti jalan yang ada kunang-kunangnya dan akhirnya mereka sampai dijalan besar. Mereka terus berjalan sampai kaki mereka sangat sakit sehingga tidak dapat melanjutkan. Ketika melihat ada tumpukan jerami dipinggir jalan mereka menggunakannya untuk berbaring. Jerami ini adalah milik keluarga petani yang ada didaerah itu. Pada malam itu petani itu ketika tidur dia bermimpi bahwa ada 2 matahari berwarna merah yang jatuh di belakang rumahnya. Karena itu petani itu bangun dan dia mencoba melihat kebelakang rumahnya. Dan ditumpukan jerami itu dia melihat 2 anak kecil sedang terbaring disana.

"Dari keluaga manakah kamu berasalah ,anak kecil ?" tanya si petani.

Kaisar Bian terlalu takut untuk menjawab, tetapi pangeran Xian berkata, "dia adalah kaisar. Sedang ada revolusi diistana kaisar dan kami melarikan diri. Aku adalah adiknya pangeran Xian."

Petani itu bersujud dan berkata,"aku adalah Sui Lie dan kakakku Sui Yi adalah bekas menteri dalam negeri. Kakakku sangat membenci tindakan para kasim dan karena itu mengundukan diri dan bersembunyi disini."

Kedua anak itu dibawa masuk kedalam rumah petani itu dan petani itu melayaninya dengan penuh hormat. Ketika itu Min Gong berhasil menangkap Duan Gui, Ming Gong bertanya, "dimanakah kaisar?"

"Dia menghilang! Aku tak tahu dimana dia?"

Min Gong langsung membunuh Duan Gui dan memenggal kepalanya serta menggantung kepalanya diatas tombak. Dia memerintahkan pasukannya terus mencari kaisar. Dia pun ikut mencari, dia melihat ada rumah pertanian didekat situ. Min Gong menghampiri rumah pertanian itu dan bertemu Sui Lie. Sui Lie yg melihat apa yang ditancap ditombak Min Gong, bertanya kepada Min Gong, Min Gong lalu menjelaskannya. Puas dengan jawaban Min Gong maka Sui Lie mengantarnya menemui kaisar. Pertemuan ini sangat mengharukan sehingga semua mengeluarkan air matanya.

"Negara tidak dapat tanpa pemimpin." kata Min Gong,"saya harap yang mulia mau kembali ke istana."

Akhirnya kaisar setuju ikut kembali ke istana. Tidak sampai 1 km mereka berkuda, mereka bertemu dengan para pejabat istana lainnya dan beberapa ratus pasukan. Pejabat-pejabat itu adalah Wang Yun-menteri dalam negeri, Yang Biao panglima besar, Chunyu Qiong panglima kiri, Zhao Meng panglima kanan, Bao Xin panglima belakang dan Yuang Shao panglima tengah. Tangisan haru saat itu membasahi wajah para menteri dan pejabat ketika mereka melihat kaisar selamat.

Prajurit dikirim untuk memasang kepala Duan Gui dipintu gerbang ibu kota. Rombongan kaisar yang sedang menuju istana kemudian bertemu dengan rombongan pasukan besar lainnya. Para pejabat ketakutan dan kaisar menjadi gelisah. Yuan Shao langsung maju menuju depan dan bertanya,"siapakah kau ?" kata yuan shao.

Sam Kok (Romance of the three kingdom)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang