Prolog-

1K 44 10
                                    

Seperti bintang paling terang dia menyinari kami dengan sinarnya. Sosok kecil dengan mulut bijak yang mampu membuat orang memandang kagum padanya. Beribu-ribu luka yang didapat tak membuat ia rapuh. Bahkan ia berdiri sangat kokoh,bak istana kerajaan. Padahal didalam(istana)itu tak baik-baik saja.kadang dia membuat kami heran dengan tangguh dan bijaknya. Ah, seorang Afsheena Rescha Aerilyn. Gadis dengan jilbab panjang itu merubah hidup kami dengan cepat.

Disisi lain, dia bak bintang redup. Menyinari tapi tersakiti. Sosok yang ceria dengan pancaran senyumnya. Senyum palsu yang dapat menyembunyikan sayatan lukanya. Meski begitu, tak bisa dipungkiri, lukanya kian hari kian mendalam. Berusaha merobek hatinya hingga hancur. Bahkan, senyumannya pun tak lagi mampu menutupi kesakitannya. Dia hancur melebur. Karena begitulah sosok yang sebenarnya, Sang bintang yang redup. Dia kami panggil Asytar Navillia Azzahra.

Sunyi..
Sendiri..
Hampa..
Hanya itu yang dia rasakan.
Meski sekalipun dia berada di tempat yang ramai. Tak ada yang dapat membuatnya menghangat.
Ah, kami lupa, Dia penyembunyi luka terpandai dengan kesendiriannya, yang kami kenal. Hingga orang memandangnya seolah dia baik baik saja dengan dunianya. Tanpa pernah disadari, Dia terluka, dia kesepian, dia muak dengan dunianya.Dia sang bintang kesepian. Yang tetap memancarkan cahaya dengan kekuatannya. Dia seorang , Seika Ashlesha. Sosok penutup yang tanpa kami sadari kerapuhannya.

Mereka bertanya dalam hati kecil mereka,"Apakah pantas ikatan ini mereka panggil persahabatan?"
Bila ada kerikil saja mereka langsung ambruk, dan tak mau bangun lagi,bukan tak mau, hanya saja mereka takut akan saling melukai.

Entah apa yang mereka pikirkan, karna tak bisa dipungkiri mereka saling menyayangi..

AntaresTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang