Lapisan 2 : Kepingan Antares

235 14 2
                                    



Tanpa disadari rasa ketidaknyamanan telah bermetamorfosis menjadi
kenyamanan yang sulit diutarakan

🌱🌱🌱

"Ih, kalau jalan hati hati dong, kan baju ily sama lesha basah", ia mencebikkan bibirnya. Lucu memang bila dilihat oleh orang orang.

Lelaki itu pun menoleh mendengar ucapan ily, wajah datar nya seolah menunjukkan bahwa ia memang satu spesies dengan Seika.
Saat melihat wajah lelaki itu, ily menghembuskan nafasnya. Mengapa ia selalu berhubungan dengan orang orang tanpa ekspresi?

Dengan dinginnya ia kembali mengendarai sepeda motornya. Tanpa menoleh kembali, tanpa tersenyum apalagi mengucapkan kata maaf. Seolah tak ada rasa bersalah yang singgah dihatinya. Sungguh, mengapa manusia itu begitu dingin? Membuat semua orang enggan mendekatinya karena takut kedinginan menusuk relung hatinya.

Ily dibuat terperangah dengan sikapnya, apakah begitu sulit untuknya mengucapkan kata "maaf" saja.

"Astaghfirullah.. kenapa hari ini ily bertemu makhluk makhluk tak berperasaan " Celoteh ily dengan penuh emosi tetapi tetap terlihat menggemaskan, karena ily bukan orang yang mudah meluapkan emosi. bahkan beberapa detik kemudian amarahnya akan hilang terbawa angin.

Mendengar celoteh Ily hati Seika seolah teriris karena menyadari mungkin Ily tidak senang berteman dengannya. Buru-buru ia tepis pikiran itu, melihat betapa menggemaskannya Ily, sikap Ily yang ceria. Tidak mungkin kan Ily sejahat itu. Bersikap baik hati seolah nyaman padahal dihatinya ia tak merasa nyaman. Tidak Seika! Ily tak mungkin sejahat itu.

" Seika kamu baik baik aja kan? Sabar ya..menghadapi orang dingin itu harus memiliki kesabaran dan husnudzon yang tinggi. Sepertinya dia sedang terburu buru atau kebelet buang air? Iya kan.. Itu mungkin saja. " Ucap Ily dengan panjang lebar.

" Aku baik baik aja ily,ayo kita pulang" jawab Seika disertai senyum tipisnya

" Ayoo " ucap Ily seraya tersenyum lebar

Akhirnya setelah menunggu lumayan lama, tibalah Mang Dojo dan bunda Ily secara bersamaan. Ah, entah kenapa mereka sehati dalam hal ini.

" Ily ayo kita pulang nak " ucap bunda Rilyn Humaira ( Bunda Ily)

" iya bunda.. Oh ya bunda kenalin, ini temen baru Ily namanya Seika Ashlesha "

" Salam kenal Seika " ujar bunda seraya tersenyum cerah

Seika membalasnya dengan tersenyum. Hei ini bukan sekedar senyuman tipis yang biasa ia perlihatkan. Dia benar benar tersenyum.

" Lesha Ily pulang ya, Assalamualaikum.. " pamit Ily

" Duluan nak Seika " ujar bunda dengan ramah

Mobil yang dikendarai oleh Ily pun melaju. Seketika pancaran senyum Seika terganti oleh wajah dinginnya kembali.

Seika menaiki mobilnya dengan langkah lunglai.

" langsung pulang saja neng? " tanya Mang Dojo

Seika membalas dengan anggukkan.

---

Disisi lain, seorang pria sedang merebahkan dirinya dikasur. Rasanya lelah, ia baru saja pulang sekolah. Bukan lelah karna sekolah, karna hari ini hanya setengah hari itu pun tak ada KBM.
Dia memang selalu merasa lelah dengan kehidupannya. Dia lelah menjalani hidupnya yang menurutnya sangatlah monoton, tak ada yang menarik apalagi spesial dalam hidupnya.
Hari hari nya terasa flat tak ada tantangan. Siapakah dia? Dia seorang pria berwajah beku. Berhati dingin,entah tak punya hati? Tak ada yang berani mendekatinya, tetapi banyak yang mengaguminya dari jauh. Lucu bukan? Tidak. Tidak lucu, karna tetap saja hal itu tak merubah hidupnya yang datar. Dialah Diassegaf Musyaffa.

AntaresTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang