6

30 5 0
                                    

sean, kayak pernah denger, auah' batin vina. Lelaki tersebut memutar kursi kebesarannya untuk berbalik dan menghadap mereka.

***

Jangan menyesal bila memiliki banyak masalah, karena kebahagiaan pun dimulai dari ujung masalah.

***

Vina masih setia menunduk.
"Di bawah gak ada eceran, jangan nunduk" ujar CEO
"Maaf" jawab vina dan mengangkat wajahnya. Tapi dia langsung melebarkan kedua bola matanya.
"Masih ingat saya?" tanya lelaki yang masih duduk di kursinya tersebut.

Vina memicingkan matanya. Mungkin dia lupa, padahal kemarin mereka baru bertemu. Dan penyebab vina lupa adalah mimpi yang selalu membuatnya mengingat hal hal buruk.

Sean POV..

"Kamu beneran lupa sama saya?" tanyaku ke wanita tersebut. Dan aku gak percaya secepat itu dia melupakan seorang lelaki tampan sepertiku. Katakan aku ge'er, tapi memang itulah fakta yang ada, disaat semua wanita menginginkan ku, tetapi tak dengan yang satu ini. Unik.

"Maaf, tapi itu tidak penting, karena saya disini ingin interview, jadi bisa dimulai sekarang?" ujarnya dan aku hanya menatapnya dingin, 'ternyata ada ya makhluk kayak gini, lucu' batinku dengan menatapnya sambil tersenyum sinis.

"Baik, silakan" jawabku dan interview pun dimulai dengan baik, selama satu jam dia menjawab semua pertanyaan ku dengan baik dan benar. Aku tak menyangka bahwa dia sepandai itu tapi yang aku herankan kenapa selama ini dia kerja di caffe dan alfa.

Selama ini aku selalu mencari tau semua tentang kehidupannya, karena sejak awal bertemu dengannya aku seperti tertarik dengannya yang unik, entah dari segi mananya, tapi menurutku dia seperti itu.

"Maaf sir, apa interview nya telah selesai?" tanyanya mengagetkanku yang sedang menandatangani berkas lamaran nya."iya, kamu diterima dan mulai besok kamu bisa menempati ruangan kamu yang ada di depan ruangan ini, kamu mengerti?, dan ini berkas kamu, tapi saya juga minta tolong, kamu periksa berkas ini jika ada yang salah, besok kamu beri ke saya" ujarku

"Baik sir, saya akan periksa berkas ini, apa saya sekarang tidak ada pekerjaan sir?" tanyanya

"Tidak, sekarang kamu boleh pulang, kamu bisa selesaikan urusan kamu dulu hari ini dan ini jadwal saya besok, kamu bawa" jelasku
"Baik sir, terima kasih, kalau gitu saya permisi, assalamualaikum." salamnya dengan di barengi anggukan.

"Waalaikum salam" jawabku setelah itu dia berdiri dari tempat duduknya dan aku masih setia menatap punggung nya sampai bener bener menghilang, dan menyisakan pintu yang tertutup.

Aku menggelengkan kepalaku dengan tersenyum yang jarang aku tunjukkan kepada siapapun kecuali bunda dan ayah ku, serta adikku. Akupun melanjutkan pekerjaanku yang sempat tertunda.

***

Aku mengendarai mobilku di perjalanan pulang, aku memilih pulang ke mansion dari pada di apartemen karena aku ingin menemui orang orang yang aku sayangi.

Setelah menempatkan mobil ku, aku turun berjalan menuju pintu utama mansion kedua orang tuaku. semua pelayan atau bodyguard yang ada di mansion menunduk hormat kepada ku. Di mansion hanya terdapat lima pelayan dengan bodygurd yang ada dimana mana. Karena bunda ku yang tak menginginkan banyak pelayan.

"Selamat sore tuan muda, mari saya antar ke dalam" ucap alex orang kepercayaan ayah atau lebih tepatnya asisten pribadi.
"tidak usa, saya masuk sendiri saja, ayah, bunda sama lisa ada kan?" tanya ku

"tuan sama nyonya ada, tapi nona muda belum pulang dari les pianonya" jawabnya sopan

"Yaudah, kalau gitu saya masuk ya lex" dan setelahnya aku langsung masuk menuju ruang keluarga karena bisanya jam segini bunda sedang memasak dan ayah yang menonton tv di ruang keluarga.

VINA CLARARIA.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang