9

33 3 0
                                    

Setelah sampai di depan apartemen vina, vina langsung keluar setelah sebelumnya mengucapkan terima kasih terlebih dahulu. Karena seenggaknya ia masih punya rasa sopan.

***

Ada kalanya kau harus melihat orang lain itu bahagia, dan hal tersebut adalah sesuatu yang akan membuatmu merasa berada di titik yang paling rendah.

***

Vina merebahkan tubuhnya di kasurnya. Ia menatap dingin langit langit kamarnya, beberapa hari ini adalah hari terburuknya, yang pertama ia harus mengenal seorang pria yang sangat menyebalkan.

Yang ke dua ia harus bertemu lagi dengan pria yang amat sangat ia benci, dan masih banyak lagi.

Vina povv...

Andai aku bisa hidup seperti mereka pada umumnya mungkin aku akan jadi orang terbahagia sedunia. Dan itu hanya mungkin.

Aku mengganti bajuku dengan baju tidur dan setelahnya langsung merebahkan tubuhku di kasur untuk tidur, dan karena besok adalah hari Minggu jadi aku bisa santai santai di apartemen.

Vina terbangun karena mimpi buruknya, ia mengatur nafasnya yang ngosh ngoshan, ia juga sempat mengeluarkan air matanya yang langsung ia hapus. Vina menenggak air putih yang berada di atas nakas sebelah tempat tidurnya. Setelahnya ia langsung kembali tidur.

***
Vina Pov...

Matahari telah memperlihatkan sinarnya yang memaksa masuk lewat celah jendela kamar vina.

Vina merenggangkan tubuhnya, ia merasa ada sesuatu yang menjanggal sehingga membuat tubuhnya tidak nyaman untuk tidur.

"Ini kenapa si, kok gak nyaman banget" vina bangun dan langsung menuju toilet.

Setelah memeriksa ternyata hari ini adalah hari bulanan vina, vina keluar dari toilet dan mengambil pembalutnya untuk ia pakai.

Setelah semua selesai, vina melakukan kegiatan pagi harinya di hari Minggu, apa lagi kalau bukan lari pagi. Vina memakai baju training panjang dengan jilbab yang simple.

Vina lari mengelilingi taman. Dengan ditemani headsead yang tergantung di kedua telingannya. Vina berhenti karena ia merasa capek, ia melihat ada tempat duduk yang terlihat kosong.

Vina menduduki bangku tersebut dengan membuka botol Aqua yang sempat ia beli di perjalanan. Ia menenggak minumannya hingga tinggal separuh.

"Hai" suara seseorang yang mengejutkan vina, hingga vina menatap, ia membelalakkan kedua bola matanya kaget karena yang datang adalah Sean.

"Yaampun Lo ngikutin gue" bentak vina dan langsung berdiri di hadapan Sean.

"Enak aja, ini itu tempat umum, siapa aja berhak ke sini, oh ya tumben bahasanya gak ada sopan sopannya?" Ujar Sean

Dan vina hanya mengangkat kedua bahunya, setelah itu ia melanjutkan larinya yang sempat tertunda.

Vina langsung menghentikan larinya karena merasa ada yang mengikuti, ia menoleh tetapi yang ia lihat Sean yang sedang menenggak minumannya yang tak jauh dari ia berdiri.

Vinapun melanjutkan larinya dan tak memperdulikan Sean.

Vina Pov..

Kenapa perasaan ku ada yang ngikutin, aku menoleh ke belakang dengan terus berlari dan benar saja Sean sedang mengikuti ku. Aku berhenti dan langsung berbalik jalan menuju Sean.

"Sebenarnya apa sih mau lo?" Tanya ku dengan Sean yang pura pura melihat pemandangan lain.

Sean langsung menatapku dengan kerutan di kedua alis matanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 04, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

VINA CLARARIA.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang