Valen tiba di dermaga kota, tujuanya kali ini adalah pulau seribu. Valen pergi ke salah satu pulau nya yang bernama pulau harapan. Sebenernya hari sudah cukup sore, ia memang berniat menghabiskan sunset sendirian disana. Menyebrangi lautan dengan kapal, ia menikmatti pemandangan sore hari yang membuatnya merasa fresh kembali.
Valen tiba di pulau harapan, ia lupa masih memakai outfit kerja di lengkapi sepatu pantofle yang jelas saja sedari tadi orang-orang memperhatikan dirinya yang salah kostum. Valen hanya bisa tersenyum kikuk, lalu memilih untuk menenteng sepatunya dan berjalan di atas pasir menuju tepi pantai.
Percikan air laut yang mengenai jari jemari kakinya terasa begitu segar, Valen tersenyum seraya merasa lebih baik dengan suasana alam. Valen memperhatikan pengunjung sekitar yang tengah bersua foto bersama teman hingga pasangannya, lalu Valen tersenyum miris.
Mungkin akan lebih menarik jika dirinya liburan ke pantai bersama Devries, bukan? Namun Valen segera menepis bayangan tersebut mengingat bahkan lelaki itu tidak memberinya kabar dan mungkin berada di sisi wanita lain yang hampir sekarat dan membuat lelaki itu menggila.
"Aish, udah lah Val gak usah dipikirin sebelum sama dia lu itu enjoy aja sendirian." Ucap Valen, lalu menyalakan ponselnya untuk berselfie dan mengabadikan sunset.
Hari semakin gelap, pengunjung berpulangan satu persatu hanya tersisa Valen yang masih setia duduk di tepi pantai dan melukis-lukis gambar tidak jelas di pasir. Valen ingin pulang, namun ia harus pulang ke mana?
Ia merasa sangat sakit, terlebih hanya sendirian.
Benar-benar sendirian.
Tidak ada yang mengkhawatirkannya, ah bukan. Tapi orang yang di harapkan mengkhawatirkannya ternyata sama sekali tidak peduli padan nya.
Sakit bukan?
Air matanya mulai mengalir, entah ini isakan tangis yang keberapa yang ia lalui hari ini. Valen benar-benar merasa muak, ia sangat lelah dengan semuanya. Valen memilih melangkah perlahan menuju pantai, percikan ombak membasahi kakinya.
Saat ini Valen tidak merasakan apapun, hanya terus melangkah tidak terasa hampir tiba di tengah. Air laut sudah mencapai pinggangnya, ia menutup matanya seraya menghela nafasnya begitu terasa sesak di dada.
Menyedihkan.
Byuurr ~
"VALEN!!!"
Valen tersadar dari lamunannya, ia terkejut kenapa dirinya berada di lautan? Hei tunggu, Valen tidak bisa berenang!
KAMU SEDANG MEMBACA
NEVER LET YOU GO
Любовные романыJagan berurusan dengan seseorang yang belum selesai dengan masa lalunya. Begitulah banyak orang mengatakan, akan tetapi kisah ini menceritakan tentang dua orang yang belum pernah bertemu sebelumnya, suatu hari takdir mempertemukan mereka. Namun saya...