tersadar 2

12 3 0
                                    

"kakak~°"

Sahutku lembut, namun kakakku menjawabnya dengan kasar,

"HEH ANAK IBLIS, JANGAN PERNAH MEMANGGILKU KAKAK!"

Anak iblis...?benarkah itu?-elise

lalu kakak mendorongku menjauh terhempas ke belakang,. Dan bibi ku yang melihat membantuku untuk berdiri,

"Hey bibi tua! Lebih baik kau biarkan dia mati!"

Mati...? Dia sangat ingin aku mati? Andai aku bisa melihat wajah kakak ku ketika marah, mungkin saja itu lucu, hahaha-elise

"Sudahlah Elise, jangan pikirkan kata-kata kakak mu yang kejam itu,"

"Tidak bi, aku sayang kakak,"

Walau hatinya slalu menghitam ketika berada di dekatku, tapi kakak sangat ramah kepada temanya, banyak yang menyayangi nya, termasuk aku-elise

"Bibi, aku tersadar bahwa aku bukanlah sesuatu yang penting di hidup kakak, melainkan hiasan figure yang bisa di buang begitu saja, ahhkk...betapa bodohnya aku masih mengharapkan kasih sayang seorang kakak kandungku?,"

"Elise sayang, kau tidak bodoh, sudah ayo cepat makan dan tidur, besok lanjut sekolah"

"Baiklah bi, bibi sangat baik, apakah ibuku dulu juga baik?"

"Tentu saja! Dia sangat sangat baik..."

"Andai...andai saja aku bisa melihat wajah ibuku!"

"Bisa saja! Kau kan punya foto keluarga Jack sonh, Elise,"

"Emmmhh..."

"E...eehh...maaf bibi Elise, maaf"

"Tak apa bi, aku mau tidur dulu ya,"

"Makan dulu..."

"Aku tidak lapar,"

"Ba, baiklah..."





Esok hari apa menjalankan aktivitas seperti biasa, namun kali ini ada murid baru di sekolah, kalau tak salah namanya...

"Perkenalkan, namaku RERY BRAVE CHAIDEN, panggil saja rery, senang bertemu dengan kalian"

"Wahh..dia sangat tampan bukan?"

"Benar, aku harap dia duduk di sebelahku"

"Sebelahmu kan aku,"

"Hahaha, iya juga!"

Benarkah? Murid lain dia tampan, akhh...aku sangat ingin melihat wajahnya...-elise

"Baiklah rery, kau duduk saja di bangku kosong sebelah Elise"

Guru berkata

"Ini? Baiklah.."

"Apa?! Dia duduk di sebelah si buta?! Mustahil"

Eh? Rery duduk di sampingku?-elise

Sehabis rery memperkenalkan diri pelajaran di mulai kembali, dan pelajaran berlanjut dengan bisikan rasta yang tak Sudi rery duduk di sebelahku.

BBIIIPPP...

istirahat menanti,

"Heyy..kau Elise bukan?"

"I..iya..."

"Aku rery brave chaiden, salam kenal, ayo bersalaman!"

"i...iya, salam kenal"

Di mana tangannya yang menjulur itu? Emm..mungkin kiri? Kanan?-elise

"Tangan ku di sini, salam kenal"

Ahh..memalukan, tanganku di tuntun ke tangannya,

"Apa kau...maaf kalau menyakitkan, buta?!"

"Eh, mm..iya, aku sengaja menutupnya dengan poni"

Rambutku pirang kehitaman dengan poni menutupi mata,

"Ah..sangat cocok untukmu, mau ke ke kantin"

"Terimakasih, tidak usah, aku bawa bekal...eh? Dimana makan siang ku?!"

"Hilang?"

"Tadi aku....hahaha..lupa membawanya..."

"Kalau begitu ayo ke kantin!"

"Ehh?"






"Heyyyyyy lihat itu, Elise bersama rery murid baru di kelas sebelah,"

"Iya iya,,wahh...beruntung sekali si Elise,"

"Aku takut rery..."

"Kenapa?! Ayo duduk di sini, aku pesan makanan dulu"

Dan sejak aku pergi ke kantin bersama rery banyak yang ingin berteman dengan ku tulus, ada juga yang hanya ingin dekat rery, namun banyak juga yg makin benci dengan ku.

"Makasih rery sudah menemaniku ke kantin,"

"Sama-sama,mau aku temani pulang? Aku juga mau ke rumah teman ku,"

"Ahh..tidak usah, aku naik bus sekolah"

"Begitu?baiklah..sampai jumpa"

"Iya..."

Jadi begini rasanya punya teman itu?-elise

Can't SeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang