1. Pertemuan pertama

5.9K 429 28
                                    




Seorang perempuan dengan pakaian simpel, hanya sweater panjang dan hotpants, memakai sneakers memasuki sebuah Club malam terkenal bersama beberapa temannya.

Penampilannya terbilang sangat biasa di bandingkan tiga perempuan lain yang berpakaian super sexy, terbuka dan glamour.

Keempat perempuan itu seketika menjadi pusat perhatian begitu mereka memasuki Club.

Tiga diantaranya langsung memasang senyum menggoda untuk menarik perhatian para lelaki, sedangkan seorang perempuan lainnya hanya diam sambil menundukkan kepala pada orang-orang di sekelilingnya.

Dipaksa oleh tiga orang perempuan yang mengaku sebagai temannya untuk datang ke Club malam, padahal Yerin sama sekali belum pernah menginjakkan kakinya ke tempat semacam ini.

Meskipun penampilannya paling biasa dan agak tertutup, tapi tidak lantas membuat para lelaki tidak tertarik padanya.

Yerin hanya diam mematung memandangi ketiga orang perempuan lainnya yang langsung membaur bersama ratusan orang lain di lantai dansa dan membiarkan tubuh terbuka mereka dijamah para lelaki. Harusnya dia menolak datang ke tempat ini, tapi ketiga orang itu memaksa.

"Yerin." seseorang menepuk pundak Yerin dari belakang yang otomatis membuatnya memutar tubuh dan mendapati Lalisa, salah satu dari ketiga orang yang mengajaknya.

Yerin sedikit risih melihat pemandangan di depannya, bagaimana tidak?? Lalisa memanggilnya saat dia bersama seorang laki-laki tampan yang tengah memeluknya dari belakang sambil menciumi pundaknya.

"Yerin, nikmati tempat ini. Ingat, kau harus mendapatkan seorang laki-laki jika tidak ingin kami membullymu lagi." Ancam Lalisa.

Yah, Yerin datang ke Club ini karena paksaan. Dia selalu mendapatkan bully dari tiga orang perempuan populer di kampus. Meski tidak bersalah, dirinya selalu menjadi korban bulan-bulanan mereka. Mungkin mereka iri karena gadis biasa seperti Yerin memiliki paras rupawan dan otak yang cerdas.

Yerin adalah salah satu mahasiswi yang beruntung bisa kuliah dengan gratis di universitas paling terkenal karena beasiswa. Ketiga orang itu sangat membenci Yerin dan ingin mempermainkannya.

"Tapi Lalisa...ak-aku..."
"Aku tidak tahu caranya..."
Ujar Yerin sambil menunduk.

Lalisa memandang Yerin dengan tatapan tajam. "Pikirkan sendiri bagaimana caranya, entah kau tidur bersama atau tidak aku tidak peduli. Aku hanya perlu bukti. Kau mengerti!" Sentak Lalisa yang membuat nyali Yerin menciut.

Setelah kepergian Lalisa, Yerin berjalan perlahan menuju meja bar.

"Permisi, maaf. Bisakah aku memesan orange juice??" Tanya Yerin pada salah seorang bartender di balik meja bar.

Bantender itu langsung tersenyum "maaf nona, kami tidak menyediakan minuman sejenis itu. Kami hanya menyediakan minuman beralkohol." Jelasnya.

"Eeumm....baiklah, berikan aku alkohol tapi yg rendah saja."

"Ash your wish." ujar si bartender lalu segera menyiapkan pesanan Yerin. "Ini nona minuman pesananmu, silakan. Nikmati malammu."

Yerin menyesap minuman itu dalam sekali teguk karena dia merasa haus.
'Aarrggghhh...ternyata rasanya panas ditenggorokan.' Yerin hanya berucap dalam hati.

Beberapa menit berlalu dan gadis itu mulai merasa pening. Dirinya memang tidak tahan terhadap alkohol, toleransinya pada minuman tersebut sangat rendah.

Dalam keadaan mabuk, Yerin berjalan terhuyung ke arah pintu keluar. Terserah jika besok dirinya kembali dibully, Yerin hanya ingin pulang.

Dengan pandangan kurang jelas Yerin mencoba fokus mencari jalan keluar, dan tanpa sadar dirinya menabrak dada bidang seseorang. Yerin hampir terjatuh jika tangan orang yang ditabraknya itu tidak melingkar di pinggang Yerin.

My CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang