4. Berdebar namun tersakiti

2.8K 336 55
                                    








Yerin hanya memandang sekeliling dengan keadaan terkejut. Oh ya ampun, terlalu banyak kejutan untuknya akhir-akhir ini.

Dimana dia? Perasaan asing menelusup dipikirannya saat ia mulai menyadari bahwa dirinya bukan berada di kamarnya.

Memangnya sejak kapan kamarnya berubah jadi sangat luas dan mewah begini? Ukuran kamar ini saja sama dengan flat sewaannya, dan isi kamar ini Yerin yakini jika harganya pasti sangat mahal.

Menengok kesamping dimana terdapat sebuah nakas tempat lampu tidur dan jam digital mini. Yerin melihat sudah pukul. 02.00 dinihari.

Tapi gadis itu benar-benar bingung, dimana dirinya berada? Setelah mengecek bahwa pakaiannya masih lengkap, ia beranjak menuju pintu.

Perlahan membuka pintu dan menolehkan kepalanya kekanan dan kekiri, sepi.

Yerin mengendap-endap menuruni tangga berharap tidak ada yang mendengar atau melihatnya.

"Sudah malam, kembalilah tidur. Besok aku akan mengantarmu pulang." Sampai dipijakan tangga terakhir sebuah suara dan bayangan dari kegelapan membuat Yerin berhenti mendadak, membeku ditempat dan merinding seketika.

Bayangan itu muncul dihadapan Yerin dan memperlihatkan sosok tampan yang hanya memakai celana panjang tanpa atasan.

Refleks, Yerin menutupi wajahnya dengan kedua tangan karena tanpa sengaja sebelumnya ia sempat melihat otot perut sixpack milik laki-laki didepannya.

"Hei! Kau menodai mataku!"

Baekhyun awalnya terkejut saat perempuan didepannya ini menutup wajah kemudian berteriak, tapi kemudian lelaki 26 tahun itu terkekeh pelan dan semakin mendekatkan dirinya pada Yerin.

"Hawanya panas, makanya aku malas memakai baju. Aku bahkan berniat tidak memakai celana." Ujar Baekhyun diiringi seringai dibibirnya.

Otomatis Yerin memindahkan tangannya yang menutupi wajah lalu beralih menutupi dada dan melotot ke arah Baekhyun. "Mesum!"

Baekhyun menampilkan smirk yang menawan dan memandang lekat ke arah Yerin.

"Mau kucium?" Pertanyaan Baekhyun sukses menghentikan kemarahan Yerin dan digantikan oleh rasa terkejut.

"A-apa?"

"Kembali ke kamarmu dan kembali tidur sebelum aku berubah pikiran dan membawamu ke ranjangku."

Yerin bukan gadis bodoh, dia sudah cukup dewasa untuk memahami arti kata Baekhyun. Segera saja Yerin berbalik menaiki tangga dengan setengah berlari menuju kamar tempat dirinya tidur tadi dan langsung menutup pintu juga menguncinya.

Bersandar dibalik pintu dengan jantung yang berdegub kencang, tidak menyangka bahwa dinihari begini dirinya akan dibuat berdebar dengan wajah merah, antara marah dan kesal juga bingung menjadi satu dalam pikirannya.

Akhirnya gadis itu memutuskan untuk kembali tidur, berharap ini hanya mimpi dan besok saat membuka mata dirinya sudah berada di kamarnya. Tapi ternyata tidak semudah itu, Yerin terus membolak-balikkan tubuhnya berharap bisa terlelap namun nihil.

Matanya justru semakin terbuka lebar padahal sekarang sudah pukul 03.30, 'sebentar lagi pagi' pikir Yerin. Jujur saja, dirinya masih bingung bagaimana dia bisa berakhir di kamar ini?

Seingatnya lelaki bernama Baekhyun itu mengantarnya pulang setelah bertemu di pemakaman lalu mampir ke sebuah Cafe. Apa dirinya tertidur di mobil Baekhyun?

'Ah entahlah, aku bingung dan lupa' Yerin bicara sendiri dalam hatinya.

Sementara Baekhyun kembali duduk di meja Bar mini dirumahnya sambil memegang segelas Vodka. Berharap cairan yang diminumnya itu bisa menghilangkan sosok Suzy dari pikirannya.

My CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang