PINK 💕

1K 62 2
                                    

Dan berdirilah empat cewek dengan dandanan yang menurut  para gadis ini seperti badut. Secara bersamaan mereka berdecak pinggang. Dengan gaya songong dan angkuh nya mereka menatap para gadis itu.

Gadis itupun mulai berdiri dan mensejajarkan tinggi mereka dengan cewek cewek itu.

Cewek cewek itu masih setia dengan tatapan sinis dan terlihat kesal, entah apa yang membuatnya datang kemari dan berbuat hal yang sama sekali tak berguna.

"Sedang apa kalian dimeja Princess "?? Tanya salah satu dari mereka yang memakai hiasan kepala seperti telinga kucing.

________P____I____N____K_________


"Princess ?? Siapa Princess "?? Tanya gadis berponi - Lalisa.

"Aku adalah Princess disini. Princess Aurora Keyvanya Christhoper "

"Aku tidak menanyakan namamu, aku hanya ingin tahu siapa Princess disini " ujar Lalisa. Dan ketiga gadis itupun terkekeh dengan ucapan Lalisa.

'Sepertinya akan ada pertunjukan menyenangkan hari ini '

'Terima kasih kakek, kau memang hebat '

'You are the best my Grandpha'
Batin gadis gadis itu.

"Kau tahu... kau sangat menyebalkan !! pergi dari meja ku ... kau buta ? Apa kau tidak melihat tulisan itu ? ini adalah meja ku dan kau tidak boleh menempatinya " ujar Aurora dengan nada kesal. Ya di ujung meja memang terdapat papan nama dengan nama Princess Aurora.

"Kalau aku tidak mau ?? Kau ingin apa "?? Tantang Lalisa. Tanpa memperdulikan Papan nama itu.

"Kami sudah membayar sekolah ini dengan sangat mahal, jadi kami pun boleh menempati meja ini " Ujar gadis barmbut ungu - Jisoo dia memang sangat senang jika seperti ini.

"Jangan melawan ucapan princess !! Kalian ini hanya anak baru... jadi jangan macam macam disini " ujar seorang gadis dengan hiasan kepala seperti telinga kucing.

"Kalau kita tidak mau ?? Lagipula masih banyak disini tempat yang kosong !! Kenapa kalian harus mempermasalahkannya "?? Ujar Lalisa. Dia memang santai tapi bagi yang mendengarnya terutama Aurora terdengar sangat menyebalkan.

"Lebih baik kalian yang mencari tempat duduk lain, ini adalah meja ku !! Kau mengerti " ujar Aurora dengan nada penuh penekanan saat dua kata terakhir.

Bukannya pergi gadis berponi - lalisa dia memilih untuk duduk kembali dan menyantap makanan nya.

Mengerti dengan sikap Lalisa.
Jisso,Jenne dan Rose pun duduk dan mulai menyantap makanan mereka juga.

Aurora yang melihat itupun langsung memerah akibat marah. Baru kali ini perintah dari donatur terbesar dan salah satu dewan penting di sekolah tidak dituruti.

Aurora pun mengambil minuman dari salah satu anak yang lewat dibelakang nya dan langsung menyimkan pada Lalisa yang sedang menyantap spagetti.
1 detik..
2 detik...
3 detik .....
4 detik .......

Dan didetik kelima Lalisa berdiri dengan senyum yang manis padahal dia sudah basah akibat ulah Aurora. Rambut indah nya sekarang menjadi lepek dan basah baju yang ia kenakan pun basah, dan terakhir spagetti yang ia tunggu sekitar 10 menit lalu sudah menjadi spagetti rebus dengan kuah jus jeruk.

"Kita pergi " !!! Perintah Lalisa. Dan tentu disambut keheranan oleh saudara-saudaranya.

Mereka pikir Lalisa akan membalas perbuatan Aurora dengan menumpahkan Milk shake milik nya pada Aurora. Tapi ! Kenapa Lalisa malah menyuruh mereka untuk pergi, dan secara tidak langsung Lalisa sudah membuat kadua ujung bibir Aurora itu tertarik keatas.

"Kenapa kau tidak membalasnya "?? Tanya Jisoo yang tidak terima.

"Aku sedang membalasnya " ujar Lalisa misterius.

Tanpa bertanya lagi para gadis itupun meninggalkan kantin. Meski banyak yang melihat Lalisa dengan tatapan kasihan, benci, dan lainnya dia tak peduli. Dia tetap berjalan keluar kantin, saat satu langkah lagi dia keluar kantin .....

KYAAAA !!!!

Suara dari Aurora dan teman temannya berhasil menghentikan langkah keempat gadis itu. Karna penasaran Jisso, Jenne, dan Rose setengah berlari menghampiri mereka.

Sedangkan Lalisa ? Dia berjalan santai sambil tersenyum geli. Dia pun segera menyisul ketiga saudara nya. Saat sampai didepan meja Autora, dia pun menggulum bibir nya menahan tawa.

"Kenapa mereka seperti itu "?? Rose tak mengerti.

"Sungguh aku tak mengerti ? Tiba tiba saja mereka menjadi buruk rupa " ujar Jisoo.

"Tapi aku senang mereka mendapat balasannya " kata Jenne tersenyum penuh kemenangan.

"aku tahu kau yang melakukan nya kan ... brani sekali kau padaku " tuduh Aurora pada Lalisa yang masih setia sedang menahan tawa nya.

"Aku ? Aku tidak berbuat apapun padamu, kau tahukan setelah kau menyiram ku, aku dan sudara saudara ku pergi " ujar Lalisa.

"Dasar bicth ..... aku akan pastikan kalau kau tidak akan tenang selama bersekolah disini " ujar Aurora. Dia pun segera pergi meninggalkan kantin. Dan saat Aurora sudah benar benar meninggalkan kantin Lalisa tertawa terbahak bahak, tawanya yangs edari tadi dia tahan akhirnya dapat dia keluarkan.

"Lalis jelaskan pada kami " ujar Jisoo dan mereka semua menatap Lalisa, dan dari tatapan mereka Lalisa dapat menyimpulkan bahwa mereka butuh penjelasan darinya.

_________P____I____N____K_________

TAMAN A.S.A

Disinilah keempat gadis itu berkumpul. Mereka memilih taman ini karna hanya taman inilah yang jarang dikunjungi murid murid disini, dan yang ada ditaman inipun hanya beberapa murid.

"Cepat jelaskan " ujar Jenne yang tak sabar mendengar penjelasan Lalisa, bagaiamana dia melakukan itu pada Aurora ??

"Kalian ingat saat Aurora menunjukan papan nama yang tak berguna itu "?? Tanya Lalisa. Dan ketiga gadis itupun mengangguk.

"Sebelum kita memesan makanan sebenarnya aku sudah tahu dan sudah menyadari papan nama itu, tapi aku mengabaikannya. Lalu saat kita menunggu makanan datang aku mulai menyiapkan jebakan. Jebakan simple ... bahkan itu dapat dibuat oleh siapapun " ujar Lalisa sombong.

"Aku mengaitkan sebuah tali transparan milik ku dan aku mengikatkan semua kursi yang kita duduki menjadi satu, setelah itu aku mengaitkan nya pada piring spagetti ku.... dan terbukti rencana ku berhasil " lanjut Lalisa.

"Bagaimana cara kerjanya "?? Tanya Rose.

"Saat kau menarik piring spagetti itu dari meja ... saat itu kau sudah siap untul jatuh terjungkal dan berlumuran spagetti " Ujar Lalisa.

Ya itu benar terbukti saat mereka melihat Aurora dan gengs yang sudah terduduk dilantai dan berlumuran spagetti yang hanya sedikit mereka makan.

"Kau tahu !!! Aku suka pada dirimu yang seperti ini Lalisa " puji Jenne.

"Sepertinya aku akan meminta pada kakek untuk tetap seperti ini " ujar Lalisa.

"Ya kau per meminum....."
Ucapan Jisoo tiba tiba saja terpotong akibat bekapan dari tangan Lalisa yang sudah setia berada dimutnya. Dia memerintah kan agar kita tidak bicara dan pergi mengikuti dia untuk bersembunyi dibalik pohon besar.

Saat mereka sedang bersembunyi baru Lalisa melepaskan bekapan nya. Dan para gadis itu mulai menajamkan indra pendengar mereka.

Berusaha mendengarkan dengan baik apa yang mereka bicarakan. Dan saat mereka pergi meninggalkan taman barulah para gadis itu keluar dari tempat persembunyian dan menatap satu sama lain.

_________P____I____N____K ________

hai guys.... gimana kabar nya ??? Semoga baik ya 😁

Jangan lupa VOTE dan COMMENT ya 😉

Kalian juga boleh ko shere ke temen temen kalian .... thank see you next chapter 😄😄

BLACK PINK Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang