Hujan Menyambut Hari

101 11 3
                                    

06:20 AM / Rumah

Mentari menyinari pagiku. Alunan kicauan burung dengan perpaduan Suara ayam yang awalnya membangkitkan semangat pagi ini, berubah karena langit mulai mendung. Dengan langit yang menghalangi mentari pagi, disambut dengan suara gemuruh dibalik awan yang menyebabkan hilangnya melodi penyemangat di pagi ini.

"Ma, udah mendung. Aku berangkat ya!" Ucap gua yang dihampiri gemuruh yang cukup membuatku terkejut.

"Pakai mantel dulu baru berangkat, Fran!" Sahut nyokap dari balik tembok ruang makan.

"Gausah Ma, assalamualaikum!" Ujar gua sambil menyalakan motor.

06:25 AM

"Assalamualaikum." Ucap gua sambil mengetuk pintu rumah Zee.

"Waalaikumsalam nak Zafran, tunggu sebentar ya." sahut nyokap Zee yang membukakan pintu rumah.

"Iya tante." jawab gua sopan.

"Zee!! Zafran udah jemput nih!" Teriakan nyokap Zee yang memanggil Zee.

"Iya bu, bentar lagi." Sahut teriakan Zee yang sedang merapihkan rambut.

"Duduk dulu nak, Zee sebentar lagi turun." Ucap nyokap Zee yang menyuruh gua untuk duduk dibangku teras.

"Iya tante." Sahut gua yang langsung duduk di bangku.

"Oh iya nak, kamu mau kuliah dimana?" Tanya nyokap Zee yang sekalian duduk di samping gua.

Mampus!!!

Gua bingung harus jawab apa, karena gua masih belum mikirin kedepannya bakal ngapain, padahal UN masih tujuh bulan lagi, dan menurut gua tujuh bulan adalah waktu yang lama, tapi tidak untuk Zee dan Orang tuanya.

"Hmm, aku belom tau tante. Masih bingung mau ambil jurusan apa, hehehe." Ujar gua yang kebingungan harus jawab apa.

"Oalahh, kalo Zee sih, bilang ke ibu katanya mau kuliah di UI, UGM, atau Unbraw. Ngambil jurusan kedokteran" Ujar nyokap Zee yang menjelaskan tujuan Zee kedepannya setelah SMA.

"Oalahhh." Sahut gua lalu terdiam seketika.

Zee tak lama keluar dari rumah sambil tersenyum setelah melihat gua duduk berdampingan dengan ibunya.

"Pagi Zafran. Bu, aku berangkat dulu ya!"Ucap Zee sambil mencium tangan nyokapnya

"Yuk Fran. Assalamualaikum!"Ucap Zee yang pergi ke motor gua lebih dahulu.

"Tante, saya pergi dulu ya, Assalamualaikum." Ucap gua sambil mencium tangan nyokapnya Zee.

"Walaikumsalam." sahut nyokap Zee

Gua pun menghampiri Zee dan menghidupkan motor.

"Ayo, Zee naik. Hati-hati tapi!" ucap gua dan melihat Zee dari spion motor.

"iya, nih udah hati-hati." sahut Zee sambil senyum-senyum.

Tin....tin...

"Hati-hati!" Sahut nyokapnya yang melambaikan tangan kearah kami.

Udara berubah menjadi dingin. Angin bertiup kencang. Rintik hujan pun turun sesekali, dari ujung jalan terlihat sekumpulan hujan yang menghampiri, gua pun berhenti dan segera mencari tempat berteduh di pinggir jalan.

"Kenapa berhenti Fran?" tanya Zee bingung.

Gua hanya terdiam dan mendorong Zee untuk duduk di halte, Ketika hujan sudah sampai ditempat kami berteduh, Zee tiba-tiba meluk gua.

dan.....

TUBUH GUA KAKU SEKETIKA!

Dari lamanya gua pacaran sama Zee, 1 tahun 11 Bulan, 1 Minggu, 1Hari. Baru kali ini gua dipeluk Zee!! gua gabisa ngomong apa-apa. Sumpah! Tindakan dia ini ngebuat gua speechless. Hanya dia seseorang yang ada di hati gua.

ZafranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang