Why Part 4

422 54 52
                                    

"Kau kenapa masih disini?", tanya Woohyun dingin.

"itu...", ucapan Sunggyu terpotong saat handpone Woohyun bergetar, disana ada chat line masuk. Tertulis nama Lee Mijoo disana.

'Oppa, kau sudah tidur?'

Sunggyu segera melihat ke arah lain, ia pura-pura tidak melihat apa-apa. Entah mengapa ia merasa dirinya tidak berhak untuk ikut campur.

"A-aku akan menyiapkan air hangat", Sunggyu segera pergi dari kamar tersebut. Ia takut akan mengganggu privasi Woohyun.

"Sunggyu-ssi", Woohyun memanggilnya, ini sangat aneh karena ia memanggil Sunggyu dengan formal.

"I-iya"

"Aku akan berpacaran dengan Mijoo, tak apa kan?", tanya Woohyun.

Part 4

...

Sunggyu terdiam, cobaan apalagi yang harus ia rasakan sekarang.

Dahi Woohyun sedekit berkerut, heran melihat reaksi Sunggyu seakan 'tak setuju'.

"Kalau kau diam berarti jawabannya IYA", ujar Woohyun enteng. Ia mengabaikan rasa empatinya. Ia menatap Sunggyu tajam. Ia masih penasaran dengan reaksinya.

Sunggyu mengangguk ragu, matanya memanas. Sekuat tenaga ia menahan cairan yang menandakan perasaannya saat ini. Dengan segera ia berbalik, menyembunyikan air mata yang ia tahan.

"Aku kembali ke kamar", Sunggyu mengumpat, suaranya tampak bergetar.

#WHY#

Pemuda tampan itu sudah keluar kamar dengan pakaian rapi, kemeja putih dan dasi hitam. Hidung mancungnya mencium aroma hangus, matanya sedikit membesar dan terburu-buru menuju dapur. Disana ia melihat Sunggyu sedang berdiri melamun dan membiarkan telur gulungnya gosong dengan sia-sia.

"Yak! Apa yang kau lakukan?!!", suara Woohyun meninggi. Ia mematikan kompor dan mengambil alih spatula di tangan Sunggyu. Ia membalikkan telur-telur tak berdosa itu, telur-telur yang terkena korban ketidakfokusan oleh Sunggyu.

"Kau mau membuat seisi rumah ini terbakar-eoh!!", Woohyun menatap tajam Sunggyu. Ini baru pertamakalinya Sunggyu dibentak olehnya. Ternyata ini lebih menyakitkan dari melihatnya terdiam selama ini.

"M-maafkan aku, aku akan memasak lebih baik. Jadi, tolong ikutlah sarapan denganku", lagi-lagi... suara lelaki manis itu bergetar. Entah kenapa akhirnya ia tak bisa menahan perasaannya selama ini dan berakhir menunjukkan wajah terisaknya pada suaminya.

"Aku tidak memintamu untuk membuat sarapan. Aku juga sudah menolak makan denganmu berkali-kali. APA KAU TAK MENGERTI, HAH?!". Sunggyu menunduk, badannya bergetar takut saat suara berat itu kembali membentaknya tepat di dekat wajahnya.

"Tinggal tiga hari lagi..."

.

"Hanya tiga hari lagi menuju tanggal penceraian kita. Bisakah kita tidak saling bertengkar seperti ini?", Sunggyu mengangkat wajahnya, dipipinya yang sedikit tirus muncul bekas lelehan bening pada sedetik yang lalu.

"Maumu apa hah?! Kenapa kau menjadi menyedihkan seperti ini?! Hey... yang tersakiti disini siapa hah?", Woohyun berbisik, tersenyum sinis menyindir Sunggyu, air mata buaya pikirnya.

"..."

"Sebaiknya kau menemui Myungsoo, kau bisa bergantung padanya. Aku juga punya Mijoo. Kita seimbang kan?", ujar pemuda itu. Tanpa memperdulikan lelaki manis yang masih terus mengeluarkan cairan bening tersebut.

I Love You But You Don'tTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang