#maaf nak ...
"Arghhhhhhh." Aku segera lari menghampiri istriku. Aku mendekapnya erat sembari membisikkan kalimat-kalimat untuk menenangkannya. Dia masih terisak namun sudah agak tenang.
Marisa memang sering menangis atau berteriak histeris sejak kami kehilangan putra semata wayang kami. Aku tak menyalahkannya. Akupun terpukul dengan kejadian itu. Ini semua salahku. Jika saja aku menyimpan mayat ayah dengan benar. Aku tidak perlu membunuh putra kami karena tak sengaja menemukannya.
#yuhuu i am comeback (halah kayak ada yg peduli) 😣
Sorry banget baru lanjut. Maaf daku memang orangnya gampang bosan. Tapi sebisa mungkin tetep lanjut. Doakan saja 😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku
HorrorSemua hal yang kualami. Hal yang kutakuti dan hal yang kusukai. Semua yang menurutmu tak masuk akal. Semua itu berasal dariku. Kumpulan cerita dengan sudut pandang AKU.