BAB 5 - A DREAM

75 6 0
                                        

Ketika malam datang,  menjadi sebuah bayangan sendiri untuknya.  Rasa mencekam,  pikiran tidak pernah tenang dan selalu terjaga setiap tengah malam.

Hayalan dan kenyataan perbedaan tipis bila terukur dengan penggaris. Seekor kucing putih tiba-tiba disamping Arra.  Mata jelinya menatap Arra dengan ramah. 

"Meong"
Arra mencoba mengelus tengkuknya dengan pelan. 

"Kenapa pus.. belum makan ya?"
"Meong... Meong.." Kucing itu mengibaskan ekornya manja di pangkuan Arra.

"Ih..pus pus mah.

THE SHADOWWhere stories live. Discover now