Sudah sekitar 2 bulan aku menjadi siswi SMA. Aku merasa ingatan yang dimaksud oleh mereka semua telah muncul satu-satu. Walau itu lewat mimpi dan saat aku bangun, hanya samar-samar saja ingat.
"A―ah.. [Surname]cchi!!! Kau...Kau.. tak kusangka memanggil namaku―"
"Benar, kan? [Name]-chan perlahan ingatannya kembali," sahut Sacchan dengan gembira.
"Ssh, walau kita di atas begini, jangan berisik," nasehatku menaruh jari telunjuk di mulut pertanda menyuruh mereka diam sejenak.
"Sa..sasuga [Surname]cchi! Aku .. entah kenapa.. benar-benar senang-ssu!!" seru Ryo-ssu semakin menjadi.
Aku hanya tersenyum ramah dengan ekspresinya.
Kami pun kembali menonton pertandingan Seirin dengan Shutoku.
Seketika kami hening dan fokus menontonnya."[Name]-chan. Apa kau bisa .. ehem. Menjaga Tetsu-kun untukku?" pinta Sacchan dengan tersipu.
Aku menatapnya bingung. Ryo-ssu pun begitu.
"Maa, Momocchi. Aku tau perasaanmu tapi.. bukankah kau meminta pada orang yang salah? Kurokocchi saat ini―"
"Aku tau itu, kok. Maka dari itu aku hanya meminta [Name]-chan... untuk selalu menjaganya. Aku, aku ikhlas merelakan Tetsu-kun untuk [Name]-chan. Tapi tidak untuk yang lain," curhatnya dengan nada sedih.
Aku memandangi Sacchan dengan tatapan iba. Walaupun sebenarnya aku tidak tau apa yang mereka bicarakan.
"Sacchan, aku rasa kau tidak benar. Aku bisa, kok, menjaganya untukmu. Aku sama sekali tidak keberatan," terimaku dengan lembut.
Sacchan menegakkan kepalanya menghadap padaku.
"[Na―Name]-chan sungguh-sungguh melakukannya?" tanya Sacchan untuk memastikan.
"Un, tentu saja," balasku tersenyum.
Aura yang cerah menyala terang secara tiba-tiba yang berasal dari Sacchan.
"Terima kasih, [Name]-chan!! Aku benar-benar menyayangimu!" ucapnya kelewat senang dan memelukku dengan sangat erat.
"U..um.. sama-sama, tapi.. aku tidak bisa bernafas," ujarku dengan suara tertekan.
Ia melepaskan pelukannya itu. Ia menatapku dengan mata berbinar-binar. Ryo-ssu hanya memandangi kami berdua dengan tersenyum tipis.
Setelah pertandingan selesai, aku berjalan keluar gym dan berjalan keliling di sekitarnya bersama Sacchan dan juga Ryo-ssu.
Kami tak sengaja berpapasan dengan Shintan.
"Ah, Shintan," panggilku terkejut melihatnya.
"Midorin!"
"Midorimacchi!"
Ia hanya memandangi kami dengan diam.
"Aku mau pulang," ucapnya.
"Eehh?? Padahal kita baru saja bertemu lagi," gerutu Sacchan mengikuti kemana Shintan berjalan.
"Whoa, apa itu?" tanya Ryo-ssu sambil melihat gerobak di depan Shintan berdiri.
"Sudah jelas. Ini gerobak dimana Takao menariknya," jelas Shintan.
Lalu ia melihat ke dalam gerobak tersebut.
"Wan, wan!"
"Eh?"
"Are...? Bukankah anjing itu―"
"Aaa.. imutnya~"
"Kenapa menatap matanya membuatku kesal?" keluh Shintan.
"Wan, wan!"
![](https://img.wattpad.com/cover/135324969-288-k355005.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Far (Kuroko Tetsuya x Reader)
FanficIngatan yang hilang kini kembali bersemu di pikiranku dengan samar-samar. Ingatan tentang mereka, dia, bahkan ingatan kelam pun terpanggil kembali. Aku bahkan sudah menutup rapat ingatan itu, namun seseorang membukanya secara perlahan. ―――――――――――――...