Pertandingan Seirin dengan Kaijou sangat sengit. Aku yang menontonnya dengan serius, sampai tak bisa berkedip melihatnya.
Misdirection Tetsukki sudah berkembang. Dia melakukan apa aja selama ini? gumamku.
"Yo, [Name]. Lama tidak bertemu."
Seseorang menyapaku dengan suara yang pernah kudengar. Aku spontan menoleh pada sumber suara.
Ia lebih tinggi sekitar 5 cm denganku. Ia menatapku dan menunjukkan senyuman yang terkesan licik.
"Kau.. Akashi Seijurou, bukan?" tebakku.
Ia diam sejenak dan mulai menjawabku.
"Ya. Rupanya kau ingat dengan diriku. Kukira kau sudah lupa karena insiden saat itu," balasnya santai.
Saat ia berkata 'insiden saat itu' aku langsung mengernyitkan dahiku.
Aku menghadap ke depan lagi dan tidak menjawab ucapannya itu.
Tiba-tiba tangannya mendorong kepalaku untuk berhadapan dengan wajahnya. Aku pun terkejut. Jarak wajah kami sangat dekat. Bahkan mungkin hanya berjarak 3 cm.
"Kau sangat tidak sopan. Aku mengajakmu bicara tapi kau malah mengabaikannya," ujarnya dengan nada 'dingin'.
Aku hanya menatapnya dengan kosong. Lalu ia pun melepaskan tangannya itu dari kepalaku. Ia mulai melangkahkan kakinya untuk pergi ke suatu tempat. Baru 2 langkah, ia langsung menoleh padaku.
"Kita bertemu lagi nanti, [Name]," ucapnya lalu pergi menjauhiku.
Aku hanya memandanginya dengan heran. Apa yang dia lakukan tadi? Tiba-tiba menarik kepalaku.
Aku kembali menghadap lapangan. Ryo-ssu sangat kuat. Ia bahkan lebih cepat dari Kagami-kun. Ah, ngomong-ngomong soal dia, ia sekarang dalam mode perfect copy. Yaitu dimana kondisinya dapat melakukan gerakan sama persis dengan semua anggota Kiseki no Sedai.
Kagami-kun dan Tetsukki tampak kesulitan menghadapinya. Tapi mereka pantang menyerah.
Aku jadi merinding menonton pertandingan ini. Aku memutuskan untuk membeli minuman di dalam gedung.
Aku melangkahkan diriku keluar tribun dan mencari mesin minuman. Saat sudah menemukannya, aku memasukkan uang koin dan mengambil minuman yang kupilih.
Kubuka minuman tersebut dan meminumnya.
"Ah, [Name]-chan!" panggil seseorang dengan suara yang tak asing.
Reflek aku pun menoleh.
"Sacchan," balasku menyapanya.
Ia berjalan mendekatiku dengan tersengal-sengal.
"Ada apa, Sacchan? Kau tampak kelelahan," ujarku terkejut.
"Aku..hah.. hah.. Aku mencari Dai-chan tapi dia tidak ada. Mungkin dia ada di luar," jawabnya sambil mengatur nafasnya yang tak beraturan.
"Daicchi tidak ada? Bukannya setelah ini ada pertandingan?" tebakku.
"Memang. Mungkin dia―"
"Oi, Satsuki. Ayo kembali," suruh Daicchi yang tiba-tiba muncul.
"Ah! Dai-chan! Mou, jangan menghilang begitu saja!" gerutu Sacchan sebal.
"Aku baru saja pemanasan. Ayo kembali," ucap Daicchi.
Daicchi melihatku lalu mengalihkan pandangannya. Benar-benar tidak sopan. Setidaknya sapa sedikit, kan, bisa?
"Dah, [Name]-chan! Kita bertemu lagi nanti!" lambai Sacchan padaku yang segera pergi dari tempatnya.
Aku membalas lambaiannya lalu terdiam kembali.

KAMU SEDANG MEMBACA
Far (Kuroko Tetsuya x Reader)
FanfictionIngatan yang hilang kini kembali bersemu di pikiranku dengan samar-samar. Ingatan tentang mereka, dia, bahkan ingatan kelam pun terpanggil kembali. Aku bahkan sudah menutup rapat ingatan itu, namun seseorang membukanya secara perlahan. ―――――――――――――...