Batu » Lai Guanlin ✔️

Spesial pt.4

(insyaallah) The Last :)

•
•

Habis ngambil uang buat nebus Rara, gue langsung pergi ke lokasi yang di kirim tu psycho.

Gila anjir, jauh tempatnya.

Akhirnya gue sampai di gedung tua yang besar, disana ada 2 orang penjaga.

Gimana cara gue masuk coba kalau di jaga gini tempatnya.

Tadinya gue udah coba minta tolong sama anak nayana, tapi mereka malah gak respon sama sekali.

Anjingin banget dah.

Akhirnya gue mutusin buat nelpon penculik.

"gue udah di depan"

"masuk aja, penjaganya gak gigit kok, Hahahhhaa"

"gila lo"

"iya gue gila karena siapa? Karena lo hahahahha"

Habis itu gue langsung matiin tu telpon dan berusaha masuk kedalam tu gudang.

Gue samperin tu cowo cowo 2 yang lagi jaga tu gudang.

"gue ada keperluan"

"yang di tunggu sama tuan muda ya, silakan, sudah di tunggu"

'ramah amat' batin gue.

Gue akhirnya masuk, pas gue masuk, orang pertama yang gue liat itu Rara.

Dia lagi duduk dikursi, tangan sama kakinya di ikat, mulut sama matanya di tutup, dia keliatan gak sadarkan diri, dari jarak 5 meter, gue bisa liat ada lebam di bagian pipi kanannya.

Gue mau nangis lagi.

Lo tau gak sih rasanya dunia lo itu hampir runtuh karena lo gak sanggup buat nahan rasa sakit yang lo rasain? Mungkin itu yang lagi gue rasain sekarang pas liat ade gue.

"Ra.."

"wah wah lo udah datang ya?"

Gue dengar suara orang gila itu, tapi gue gak liat wujudnya.

"dimana lo?!"

"gue? Gue selalu ada di manapun lo berada, Hahahaha..."

"anjing lo dimana?"

"sudah gue bilang gue selalu ada di saat lo ada, gue itu sahabat lo, jadi gue akan selalu ada di tempat yang sama"

Oke ini cukup jadi kaya riddle, gue bingung, gue gak bisa mecahin teka tekinya, dia bilang dia sahabat gue.

Sahabat itu selalu ada dimana? Di depan? Di belakang? Atau di sisi lo?

"well, infact U don't know where your friend, cih.."

"okay, I will give you a clue"

"I always, beside U"

Argghh teka teki apa lagi coba.