Hari demi hari, telah berlalu.
Keluarga yang memiliki nasib malang ini, tidak mengetahui kalau mereka tidak tinggal bersama 7 orang melainkan 8 orang.
Suatu ketika Riana mengatakan pada seluruh saudari kandung nya, kalau "RUMAH INI BERHANTU! AKU YAKIN ITU!!".
EPISODE 3 👻
Fathir, Ali, dan Romi tidak percaya sama kakaknya sendiri. Mereka menganggap rumah ini biasa saja tak ada yang salah.
Pada saat pukul 15.30 siang Riana dan adek-adeknya pulang dari sekolah. Namun hari ini berbeda, kenapa? Ayah bergegas menyuruh mereka agar cepat keluar dari area sekolah karena ayah akan pergi bersama Ibu. "Yah, kok kita buru-buru gak seperti biasanya ya?" Tanya Romi. "Sudahlah cepat aja! Teman ayah sedang sakit yang berada di Bandung, jadi ayah harus kesana melihat kondisinya.
Sesampai dirumah ayah dan Ibu harus bergegas cepat agar bisa sampai cepat dan tidak terlambat pulang. "Ayah dan ibu akan pulang malam. Jadi jangan risau, kalau lama mungkin macet. Jangan buka pintu bila seseorang gak kenal yang mengetoknya." Pesan dari ayah.
Riana berpikir inilah waktu yang tepat untuk mengasih tahu kepada adik-adiknya mengenai rumah ini.
Riana langsung memanggil adik-adiknya agar turun ke bawah. Mereka berkumpul di meja yang telah disiapkan oleh Riana. "Kak ada apa sih?" Tanya Ali kebingungan. "Kalian cukup diam biar kakak yang jelaskan semua" jawab Riana serius.
"Kakak tidaklah mengada-ngada. Ini berdasarkan pengalaman kakak semenjak dirumah ini". Langsung Romi menerobos pembicaraan kakaknya "pasti rumah ini berhantu kan? Halah! ". "Shhhttt.. kakak hanya mau kalian mendengar penjelasan kakak. Pada saat kakak mengambil minum pada malam hari, kakak dicegah oleh Rissa. Namun kakak tetap turun kebawah. Kakak merinding disana kakak melihat ada sosok wanita yang menggunakan baju putih. Itu lah sosok penunggu dirumah kita" Tutur Riana.
"Hahahahhahah" tawaan Ali, Romi, dan Fathir. "Kakak serius kakak gak bercanda, kakak berani bersumpah. Kakak awalnya juga tidak percaya namun." "Namun apa? Namun mau nakutin kami hahahahha." Jawab Romi. "Iya aku percaya kalau apa yang dikatakan kakak itu bener. Aku juga ngerasain apa yang kakak rasakan." "Eh anggota baru kakak Riana nih si Rissa." Kata Fathir.
"Ok,ok,ok sekarang kalian gak percaya. Nanti malam pukul 7 malam kita buktikan." "Baik" jawab mereka bertiga. "Tapi kalau ibu sama ayah udah datang kek mana???" Tanya Rissa "Nggak Rissa ibu sama ayah datang tidak secepat itu" jawab Riana.
07.00 MALAM WIB
"Ayo kita buktikan. Siapa sebebarnya yang benar?" Kata Riana. "Ayo.." kata mereka bertiga. "Ehhh... Gak usah deh! Aku justru yang takut kalau nanti terjadi apa-apa." Kata Rissa. "Tidak apa Rissa kamu tenang aja ayo kita buktikan." Jawab Riana.
"Jadi apa yang harus kami lakukan?" Tanya Mereka kebingungan. "Kalian cukup pergi ke gudang dan coba cari sesuatu disana!"
Akhirnya mereka bertiga pergi ke atas menuju gudang. Tanpa ada Riana dan Rissa mereka cukup merasa takut sebentar disana, sedangkan Riana dan Rissa tunggu dibawah.
Mereka bingung ingin mencari apa. Mereka hanya meraba-raba benda disekitar mereka. Dengan isengnya Fathir berkata, "Eh Dirumah ini ada hantunya ya?" Romi menjawab "Fathir jangan, kok aku udah merinding nih".
2 menit kemudian
Gudang itu penuh dengan suara bunyian lonceng yang sangat keras. Dan ada seorang yang mengatakan sesuatu yang mereka tidak mengerti apa. Angin dingin masuk ke gudang. Mereka berkeringat kecemasan. Tiba-tiba mereka melayang ke atap gudang, lalu Rissa dan Riana mendengar suara teriakan mereka.
Sesampai di pintu gudang mereka berusaha cepat namun gagal. Pintu itu terkunci, mereka hanya bisa berteriak ketakutan. "Tolong!!! Tolong!! Kakak!!" Riana mencoba kemudian pintu terbuka dan mereka kembali kebawah setelah dari atap gudang.
"Kalian gak apa-apa kan?" Tanya Riana. "Kak, kami melayang sampai ke atap langit seperti ada yang menarik kami keatas." Tutur Ali. "Jadi sekarang kami percaya kalau rumah ini berhantu" tegas Romi.
Next EPISODE 4 🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
PENGABDI SETAN 2
Terror"Semenjak Ibu pergi meninggalkan kami, kami hanya bersedih. Kami sudah ikhlas untuk kepergian ibu tetapi kami masih selalu mengingat Kenangan kami bersama Ibu." Keluarga baru mencari rumah di Pengalengan. Namun mereka bernasib malang. Sekarang Kelua...