🌸Chapter 7

4.7K 323 8
                                    

Assyfa hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah laku sahabatnya ini. Tetapi sedetik kemudian ia teringat sesuatu sehingga membuat langkahnya terhenti.

"Kenapa berhenti Fa?" tanya Ayra bingung,pasalnya Assyfa tiba-tiba menghentikan langkahnya sesampai didepan pintu kelas mereka.

"Ada yang mau aku tanyain," jawab Assyfa serius.

"Yaudah mending kita masuk dulu, gak enak kan kalo sambil berdiri?"

"Iya ayo," ujar Assyfa sambil menarik tangan Ayra agar mempercepat langkahnya.

"Mau tanya apa sih serius amat kayaknya," ucap Ayra setelah keduanya menduduki kursi.

"Emm--jadi gini,waktu aku mau ngasihin makalah ke kak Azzam,malemnya tuh kak Azzam chat aku dulu lewat whatsapp, te---"

Belum sempat Assyfa menyelesaikan ucapannya,Ayra sudah memotongnya...

"WHAT? Kak Azzam chat kamu? Demi apa Assyfa? Kak Azzam tuh cuek banget kalo sama---"

"Ihh Ayra aku belum selesai bicara," potong Assyfa kesal.

"Iya-iya,terus-terus gimana?"

"Pertanyaan aku,dari mana kak Azzam tau nomor aku Ay?"

"Hahaha... Maaf ya Assyfa Putri Farzana,  jadi gini, waktu kamu udah pergi pas buat makalah kak Azzam rusak, aku ngobrol dulu sama kak Ahnaf, terus kak Ahnaf minta nomor kamu, ya aku kasih aja Fa hehe," jelas Ayra lagi-lagi sambil cengengesan.

"Kamu ini gak izin dulu sama pemiliknya," sela Assyfa "Terus kak Ahnaf minta nomor aku buat apa?"

"Katanya buat dikasihin sama kak Azzam biar kak Azzam ngasih tau kamu tempat buat ngasihin makalahnya, kirain aku kak Azzam gak bakal chat kamu Fa, soalnya nih yah kata kak Ahnaf kak Azzam tuh cuek banget sama akhwat, mana mau dia nge-chat seorang akhwat, tapi ternyata pada Assyfa----"

"Udah ya Ay lagian nge-chatnya juga karena ada hal penting, sekarang mah udah gak pernah chat lagi kok," potong Assyfa

"Iya-iya mau chat lagi juga gak papa kok," goda Ayra

"Tau ah kamu nyebelin," ucap Assyfa sambil membuang muka dan memasang wajah cemberut.

"Ceileh ngambek," goda Ayra sambil mencolek-colek pipi Assyfa.

Assyfa yang tidak tahan dengan aksi ngambeknya otomatis menarik kedua ujung bibirnya membentuk sebuah senyuman. Ah Assyfa memang paling tidak bisa marah apalagi pada sahabatnya ini.

🌸🌸🌸

Hari sudah mulai sore, rintikan hujan yang semula sedikit kini bertambah banyak. Assyfa yang sedari tadi menunggu jemputannya di halte dengan keadaan sendiri sudah sangat jenuh. Mungkin sekarang di sekolah hanya ada kelas XII yang masih mengikuti pemantapan untuk persiapan ujian. Karena jam pelajaran terakhir yang digurui oleh Pak David memakan banyak waktu,sehingga membuat kelas Assyfa pulang telat. Teman-teman sekelasnya sudah pada pulang dengan kendaraan jemputannya. Ia juga kini tengah menunggu ayahnya untuk menjemputnya, namun entah mengapa ayahnya belum juga datang untuk menjemputnya, mungkin masih ada urusan kantor, pikir Assyfa.

Assyfa mengernyit heran ketika tiba-tiba sebuah mobil berhenti tepat didepannya, dan itu bukan mobil ayahnya.

"Assalamu'alaikum Assyfa," ucap si pengendara mobil setelah ia membukakan kaca mobilnya.

"Wa'alaikumsalam kak," jawab Assyfa sedikit terkejut, ternyata pengendara mobil tersebut Althaf.

"Mau bareng?" tawar Althaf

"Emm-- gak usah kak, aku lagi nunggu ayah buat ngejemput kok," tolak Assyfa halus.

"Oh yaudah kalo gitu biar aku temenin yah?" tawarnya lagi.

Cinta Dalam Istikharah [Open PO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang