Chapter 3

172 15 2
                                    

Pagi hari yang sangat cerah, seorang pria bersurai putih terlihat sedang menjemur beberapa pakaian di pekarangan rumahnya. Tidak peduli dengan pendapat orang yang melihatnya begitu geli, karena pria itu mau saja melakukan hal seperti menjemur pakaian. Pintu rumah di belakangnya terbuka dan menampilkan sosok gadis bersurai putih dengan bandana telinga kucing menghiasi kepalanya.

"Melan, sudah kukatakan biar aku saja yang melakukannya," ujar gadis itu sambil berjalan mendekati pria berwajah dingin itu.

Pria itu menoleh dan tatapannya melembut seketika melihat pujaan hatinya terlihat menggemaskan. Diletakkannya pakaian yang ada di tangannya di tali yang merentang, merapikannya sedikit dan pekerjaannya kini telah selesai.

"Aku tidak mengizinkanmu melakukan pekerjaan rumah sebelum kau pulih, ini tidak seberapa untukku," jawab Melankovic sambil mengelus lembut surai putih gadis itu.

'Ahh ... betapa menggemaskan dirinya. Andai saja ia sudah sembuh, aku sudah membawanya ke atas ranjang,' batin Melankovic mencoba menenangkan diri.

"Tapi, mereka menertawakanmu," jawab gadis itu sambil menatap tidak suka orang-orang yang berlalu lalang di depan kediaman mereka.

Melankovic hanya tersenyum lalu menggendong tubuh gadis itu, mendekapnya hangat dan membawanya masuk ke dalam rumah.

"Aku tidak peduli dengan mereka, Ribery. Yang aku pedulikan hanya dirimu," jawab Melankovic tanpa ingin dibantah.

Gadis itu hanya tersenyum, mereka berdua memasuki rumah dengan Ribery yang masih dalam gendongan pria itu. Diturunkannya Ribery di sebuah kursi yang terbuat dari bantalan-bantalan bulu angsa. Tubuh gadis itu masih terlihat berbalut perban yang cukup tebal, melihat kondisi gadis manis itu yang membaik, Melankovic bernapas lega.

Pasalnya semalam ia baru saja pulang dari bar dan mendapati Ribery dengan lukanya yang terbuka lagi. Tentu saja pria itu langsung panik dan memanggil tabib bahkan, mengancam tabib itu jika tidak segera menolong istri tercintanya. Melankovic bersyukur tidak ada yang mengkhawatirkan, karena seperti biasa Ribery akan memaksakan diri untuk mengerjakan sesuatu sendiri.

 Melankovic bersyukur tidak ada yang mengkhawatirkan, karena seperti biasa Ribery akan memaksakan diri untuk mengerjakan sesuatu sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ribery, wanita yang terlihat seperti seorang gadis ini berusia 86 varsa. Berasal dari Suku Ghandarva dengan tinggi tubuh 155cm. Kemampuannya dalam beladiri sudah membuktikannya berada di Kasta Abatara. Menyukai musim dingin dan membenci musim panas. Alasannya cukup jelas, jika musim dingin Melankovic akan senang hati menghangatkan tubuhnya, sedangkan musim panas Melankovic akan lebih memilih berburu di tengah hutan.

"Jangan terlalu mandiri," gumam Melankovic sambil berdiri tegap dan memandang istri tercintanya.

"Apa?" Ribery terlihat tidak mengerti maksud dari perkataan Melankovic.

"Bergantunglah padaku, kau terlalu memaksakan dirimu untuk mengerjakan semuanya sendiri. Kau adalah istriku dan aku adalah suamimu, seharusnya kita saling membantu dan melindungi, bukan?"

TANTRA : The End Of BeginningTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang