"Mas Suho,kemeja dek Wendy dimana?!"
Suho menuju ke arah sumber suara tunangannya,Wendy Son
"Gak tau lah dek,kok bisa gak ada?" Suho melihat ke arah Wendy yang sedang mencari kemejanya
Wendy melihat ke arah Suho yang nampak biasa saja "Jangan bilang mas bakar"
"Lah mas ya gak tau dek,kan mas cuma ngambilin doang.Gak ngeliatin,lagian beli baru kan bisa tho dek"
Wendy mendengus "Iki yo mesti mas sing mbakar klmbiku.Ha a porak?ngaku!"
Suho mengeluarkan kartu hitamnya dan memberikannya pada Wendy "Wes to dek,ben bae.Yo aku rak ngerti nek klambimu kui isih di nggo"
"Heleh mas ki,sitik-sitik tuku.Hemat to mas"
"Duitku iki selo akeh to dek,nek orak dientekke eman-eman malah"
"Plis deh,lo lo pada jangan pake bahasa jawa bisa?"
Suho dan Wendy melihat ke arah sumber suara lain,itu suara Ruby.Ruby berjalan dan duduk di ranjang milik Wendy
Ruby membawa Sean dipelukannya "Lagian ngapain lo masuk apartement gue tanpa ngomong apa-apa hah?!dasar"
"Hehe,panas lur di luar.Kasian Sean,iya gak Sean?hm?"
"Sean.." Suho meraih Sean dari rengkuhan Ruby "Ye to dek,ndang nikah ndang gawe anak.Lucu iki koyo Sean"
"Wendy,lo bales pake bahasa jawa gue ancurin studio lo" ucap Ruby saat Wendy akan mengatakan sesuatu
"Enak aja"
"Lagian ya Ho,nikah tinggal nikah kok.Lo nungguin apa sih?"
Suho yang masih bermain dengan Sean menoleh "Tuh emaknya si Wendy belom ngebolehin nikah,padahal udah mateng juga"
"Ya lo rayu dong,dolar lo kan tuh banyak.Ibu-ibu itu suka mantu kaya,Mimom gue juga nyari mantu yang mapan"
Suho berdecih "Mapan sih mapan,tapi kaga ada yang mau sama elo"
"Yee kata sapa, Reza Rahardian aja gue tolak kemaren"
"Udah deh Rub,sama Sehun aja ngapa.Lo aja deket sama anaknya,tinggal ngerayu dikit bapaknya dan voila lo punya suami"
Suho tertawa bersama Wendy "Heleh,mendingan gue sama Song Jongki aja deh"
"Udah nikah bege"
"Oh iya lupa"
Sehun datang sambil melepaskan jasnya "Widih mas bro baru diomongin langsung dateng"
"Wah wah bahaya nih ngomongin gue di belakang"
"Enggak di belakang kok,di kamar Wendy" kata Ruby yang membuat Sehun menjambak sedikit rambutnya
Ruby mengaduh "Sakit bego"
"Jadi cewek jangan bego-bego makanya"
"Hueeeeeee"
Sean tiba-tiba menangis membuat Ruby menuju ke arahnya dan menggendongnya "Ay-ayah jahat hiks.Nte Rynnya hiks kacian"
"Aduhh gak papa kok sayang,gak sakit yah.Sean kan pinter,gak boleh nangis ya"
"Gila si Ruby,udah kaya ibunya aja"
"Iya Wen,gue aja yang bokapnya kalah.Dikasih jampi-jampi tuh anak gue" cibir Sehun
Ruby mendelik "Yaudah nih kalo gak boleh" Ruby memberikan Sean pada Sehun